ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENEMPATAN FASILITAS VARIABLE MESSAGE SIGNS DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR

Authors

  • Achmad Naufal
  • Tedy Murtejo
  • Nurul Chayati

DOI:

https://doi.org/10.32832/astonjadro.v8i1.2285

Keywords:

Analisis, desire line, kebutuhan, penempatan, variable message signs.

Abstract

Bogor merupakan kawasan padat penduduk terbesar di Indonesia. Pada tahun 2016 menurut Badan Pusat Statistik kota Bogor memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.064.687 jiwa dan kabupaten bogor memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.587.390 jiwa, dengan kepadatan penduduk yang tinggi, maka menyebabkan kemacetan yang sangat tinggi juga. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jumlah kebutuhan VMS untuk penempatan dan titik lokasi fasilitas VMS di kota Bogor yang sudah terpasang ada 3 titik VMS, yaitu di jalan keluar toll Bogor kearah Baranangsiang, jalan Jenderal Sudirman dan pertigaan jalur Tajur. Adapun usulan lokasi dan jenis pemasangan VMS yang berjumlah 3 buah yaitu di Jalan Raya Bogor (Simpang BORR), Jalan Raya Dramaga (Simpang Laladon) serta Jalan Baru (Simpang Yasmin ) serta di wilayah kabupaten Bogor yang berjumlah 3 buah yaitu berada di Jalan Raya Bogor (Simpang Sentul, Simpang Pemda dan Simpang Cibinong). Setelah itu segera dibangun VMS secepatnya agar bermanfaat untuk pengguna kendaraan, penumpang serta pejalan kaki di kota dan kabupaten Bogor.

References

Anonim, (2010), “Chapter 3 Variable Message Signs”, Depart of Transport.

Anonim, (2000), “Chapter 6 Intelligent Transportation Systems (ITS) Design Manual”, Wisconsin Department of Transportation.

Anonim, (2000), “Guidelines for Variable Message Signs”, The Government of Western Australia, East Perth.

Arya, Bima., “Bogor Transportation Program (B-TOP)”, Bogor.

Lampiran 13A, (2009), “Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 631/KPTS/M/2009”, Jakarta, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

McBride. C. and Wee L., (2010), “Display Of Travel Time On Auckland Motorways Variable Message Signs”, IPENZ Transportation Group Conference Auckland March, 2011.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 13, (2014), “Rambu Lalu Lintas, Jakarta: Menteri Perhubungan Republik Indonesia”.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, (2013), “Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta: Presiden Republik Indonesia”.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, (2018), “Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Dan Bekasi Tahun 2018-2019”, Jakarta, Presiden Republik Indonesia.

Rämä P., Schirokoff A. dan Luoma J., (2004). “Practice and deployment of variable message signs (VMS) in Viking countries”, Tiehallinto, Helsinki.

Syaiful, Syaiful, 2005, Analisis Kebisingan Arus Lalu Lintas Dan Geometri Jalan Di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Diponegoro University, Semarang: INSTITUTIONAL REPOSITORY.

Syaiful, S., & Elvira, Y. (2017). Case Study On Use Area Parking At New Market City Shopping Center Bogor. IJTI (International Journal Of Transportation And Infrastructure), 1(1), 34-40. Retrieved from http://jurnal.narotama.ac.id/index.php/ijti/article/view/330

Undang-Undang Republik Indonesia, (2009), “Lalu Lintas dan Angkutan Darat”, Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden Republik Indonesia.

Downloads

Published

2020-01-21

How to Cite

Naufal, A., Murtejo, T., & Chayati, N. (2020). ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENEMPATAN FASILITAS VARIABLE MESSAGE SIGNS DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR. ASTONJADRO, 8(1), 9–16. https://doi.org/10.32832/astonjadro.v8i1.2285

Issue

Section

Articles