NILAI KERUGIAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT BANJIR PASANG DI MUARA BARU (Studi kasus: Kelurahan Penjaringan, Kota Jakarta Utara)

Authors

  • Siti Nurfatimatul Farodhiyah
  • Nurul Chayati
  • feril Hariati

DOI:

https://doi.org/10.32832/astonjadro.v5i2.837

Abstract

Muara Baru merupakan salah satu sentra perikanan laut, kawasan industri, serta pemukiman warga. Setiap tahun kawasan ini mengalami peristiwa banjir pasang, yaitu banjir yang diakibatkan pasang tinggi yang disertai dengan gelombang tinggi. Selain itu, bila terjadi kenaikan debit sungai di bagian hulu, yang biasanya mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta, dan bersamaan waktunya dengan pasang tinggi, maka banjir pada wilayah ini tidak dapat dihindari. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah membangun tanggul untuk menahan masuknya air dari laut serta pompa untuk memindahkan air dari Waduk Pluit ke laut. Tujuan penelitian ini melakukan penilaian terhadap kerugian fisik rumah tinggal di kawasan Muara Baru akibat banjir pasang, menghitung prosentase keruskan fisik tiap komponen bangunan terhadap biaya investasi pembangunan suatu rumah tinggal. Kerugian bangunan rumah akibat kenaikan muka air laut dapat ditinjau berdasarkan fungsi fisik bangunan rumah dan kerugian akibat hilangnya biaya investasi rumah. Kedua jenis kerugian ini selanjutnya dapat diakumulasikan terhadap kerugian total yang terjadi pada suatu kawasan tertentu. Kerugian biaya investasi yang terjadi dari hasil survei di Muara Baru adalah berkisar 18% sampai 91.5% dari total biaya rumah. Kerugian bangunan fisik berkisar antara 7.13% sampai dengan 34.19% dari fungsi fisik rumah secara utuh. Sedangkan dari nilai rata-rata kerugian fisik 11.23% untuk struktur, 2.00% untuk arsitektur, dan 6.72% untuk utulitas. Bahwa prosentase ini lebih banyak terjadi karena struktur

Downloads

Published

2016-12-28

How to Cite

Farodhiyah, S. N., Chayati, N., & Hariati, feril. (2016). NILAI KERUGIAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT BANJIR PASANG DI MUARA BARU (Studi kasus: Kelurahan Penjaringan, Kota Jakarta Utara). ASTONJADRO, 5(2), 24–34. https://doi.org/10.32832/astonjadro.v5i2.837

Issue

Section

Articles