PENERAPAN METODE DEAD BUS UNTUK SINKRONISASI GENSET CADANGAN

Authors

  • Deni Hendarto, M.Si
  • Jarwoko Sarman

DOI:

https://doi.org/10.32832/juteks.v1i1.741

Abstract

PENERAPAN METODE DEAD BUS UNTUK SINKRONISASI GENSET CADANGAN. Telah dilakukan Penerapan Metode Dead Bus Untuk Sinkronisasi Genset Cadangan. Metode Dead Bus mampu mempercepat proses sinkronisasi dibandingkan metode Live Bus. Pada sistem metode Dead Bus, saat terjadi pemadaman power utama (PLN) maka AMF (Automatic Main Failure) memerintahkan ACB (Air Circuit Breaker) ON dan diwaktu yg bersamaan genset akan bekerja (running) dengan eksitasi dari AVR (Automatic Voltage Regulator) masih belum di aktifkan, setelah Genset mencapai putaran 1450 rpm maka eksitasi generator akan diaktifkan. Pada kondisi putaran nominal (1500 rpm) kondisi kedua genset atau lebih sudah selesai melakukan proses sinkronisasi dan siap untuk didistribusikan sebagai pengganti energi utama (PLN). Data yang didapatkan dari penggunaan metode Dead Bus pada genset cadangan adalah 5 detik untuk mencapai putaran nominal dan 2 detik untuk proses pemberian eksitasi. Waktu total proses sinkronisasi adalah selama 7 detik untuk menggantikan energi utama ke beban listrik yang digunakan. Dengan asumsi proses sinkronisasi menggunakan metode Live Bus membutuhkan waktu 15 detik maka metode Dead Bus mampu mempercepat proses sinkronisasi selama 8 detik.

Downloads

Published

2014-04-08

How to Cite

Hendarto, M.Si, D., & Sarman, J. (2014). PENERAPAN METODE DEAD BUS UNTUK SINKRONISASI GENSET CADANGAN. JuTEkS (Jurnal Teknik Elektro Dan Sains), 1(1), 8–13. https://doi.org/10.32832/juteks.v1i1.741

Issue

Section

Artikel