Penerapan Jurnalisme Investigasi Terhadap Film Dokumenter "Punk Berani Hijrah”

Authors

  • Amalia Hening A Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Kamalludin Kamalludin Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Gunawan Ikhtiono Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/komunika.v4i1.4894

Abstract

This research discusses Investigative Journalism with the topic of the documentary film Punk Berani Hijrah by the Laskar Berani Hijrah community in Depok City. The background of this problem is the emergence of knowledge that documentary films can be called journalistic products with the aim of making documentary films, namely conveying information to the public. There is a real correlation between investigative journalism and the documentary film itself, namely the similarity in its purpose to convey, show, show real truth or information. So, the purpose of this study is to discuss whether the documentary film under study is included in investigative journalism research by raising the formulation of the problem, namely: How is the application of investigative journalism in the Documentary Film Punk Berani Hijrah? And what is the purpose of the documentary film. This study uses a qualitative approach and uses the type of content analysis research. This method is used to analyze the documentary film "Punk Berani Hijrah" whether the process of making and the content of its delivery represent investigative journalism coverage. The result of this research is that the essence, elements and characteristics of the documentary film "Punk Berani Hijrah" are imperfect so that it cannot be called investigative journalism coverage. However, it contains impeccable journalistic elements. The purpose of making the documentary film "Punk Berani Hijrah" is to change the stigma of society on negative views of punks and as a da'wah movement by showing and conveying the message that street punks need to be embraced together towards a better way of life.

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang Jurnalisme Investigasi dengan topik pada film dokumenter Punk Berani Hijrah garapan komunitas Laskar Berani Hijrah di Kota Depok. Latar belakang masalah ini adalah munculnya pengetahuan bahwa film dokumenter dapat disebut sebagai salah satu produk jurnalistik dengan tujuan pembuatan film dokumenter tersebut yaitu menyampaikan informasi kepada publik. Terdapat korelasi yang nyata antara jurnalisme investigasi dan film dokumenter itu sendiri, yaitu kesamaannya pada tujuannya yang ingin menyampaikan, menunjukkan, memperlihatkan kebenaran atau informasi yang nyata. Maka tujuan penelitian ini membahas apakah film dokumenter yang diteliti termasuk ke dalam penelitian jurnalisme investigasi dengan mengangkat rumusan masalah, yaitu: Bagaimana penerapan jurnalisme investigasi pada Film Dokumenter Punk Berani Hijrah? Serta apa tujuan dibuatnya film dokumenter tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian analisis isi. Metode ini digunakan untuk menganalisis film dokumenter "Punk Berani Hijrah” apakah proses pembuatan dan isi penyampaiannya mewakili peliputan jurnalisme investigasi. Hasil dari penelitian ini ialah tidak sempurnanya esensi, elemen serta karakteristik dari film dokumenter "Punk Berani Hijrah” sehingga tidak dapat disebut sebagai liputan jurnalisme investigasi. Namun, mengandung unsur-unsur jurnalistik yang sempurna. Tujuan daripada dibuatnya film dokumenter ‘Punk Berani Hijrah” adalah untuk mengubah stigma masyarakat atas pandangan negatif terhadap anak-anak punk dan sebagai gerakan dakwah dengan cara memperlihatan dan menyampaikan pesan bahwa anak-anak punk jalanan perlu dirangkul bersama menuju jalan kehidupan yang lebih baik.

References

Halim, Syaiful. (2016). Semiotika dokumenter: Membongkar dekonstruksi mitos dalam media dokumenter. Penerbit Deepublish.

Imanto, T. (2007). Film sebagai proses kreatif dalam bahasa gambar. Jurnal Komunikasi,4(1), 22.

Laksono, Dandhy Dwi. (2010). Jurnalisme investigasi: Trik dan pengalaman para wartawan indonesia membuat liputan investigasi di media cetak, radio, dan televisi. PT Mizan Pustaka.

Mabruri, Anton. (2018). Menjadi broadcaster televisi (tahap praproduksi-produksi-pascaproduksi) format acara drama. Mind 8 Publishing House.

Mudjiono, Yoyon. (2011). Kajian semiotika dalam film. Jurnal Ilmu Komunikasi,1(1), 133-135.

Santana, Septiawan. (2003). Jurnalisme investigasi. Yayasan Obor Indonesia.

Santana, Septiawan. (2017). Jurnalisme kontemporer, Edisi kedua. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Tim Redaksi. (2010). Undang-undang perfilman 2009 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman Seri Perundang-undangan. Penerbit Pustaka Yustisia.

Triartanto, Ius. (2016). Komunikasi sinema: Film Kung Fu dan Wukla Antara Mitos & Hiperealitas. Graha Cendekia.

Utami, C. D. (2010). Film dokumenter sebagai media pelestari tradisi. Jurnal Penelitiann Seni Budaya, 2(1), 7-8.

Warnosumarto, M. Subagio. (2020). Jurnalisme investigasi untuk mahasiswa komunikasi dan kalangan umum. Pustaka Baru Press.

Downloads

Published

2020-06-19

How to Cite

A, A. H., Kamalludin, K., & Ikhtiono, G. (2020). Penerapan Jurnalisme Investigasi Terhadap Film Dokumenter "Punk Berani Hijrah”. Komunika: Journal of Communication Science and Islamic Dakwah, 4(1), 34–47. https://doi.org/10.32832/komunika.v4i1.4894

Issue

Section

Artikel