KONSEP AKAL BERTINGKAT AL-FARABI DALAM TEORI NEUROSAINS DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

Authors

  • Ruri Afria Nursa Universitas Ahmad Dahlan
  • Suyadi Suyadi Universitas Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.32832/tawazun.v13i1.2757

Keywords:

Akal bertingkat Al-farabi, Neurosains, Pendidikan Islam. [Al-Farabi multilevel common sense, Neuroscience, Islamic Education].

Abstract

The concept of reason in Al-farabi's view has many similarities with the study of modern neuroscience. For example human potential. Therefore, this study seeks to find descriptively the concept of the level of Al-Farabi theory in neuroscience theory and its relevance to Islamic education. This study aims to find the relevance of Al-Farabi's multilevel perspective perspective in neuroscience. This research method is in the form of library research using a descriptive approach to the analysis of the themes of neuroscience, Al-Farabi-level reasoning, and Islamic education. The results of this study indicate that according to Al-Farabi, reason is divided into three namely God as reason, the intellects in the philosophy of emanation from one to ten, and the reason contained in human beings. This study also has a contribution to Islamic education that is something related to the mind and awareness as an important part of human formation itself is interconnected between the brain and other nerve cells. It can be concluded that the concept of multilevel Al-Farabi's mind originally originated from the mind in which Al-Farabi discussed the intellect that exists in man, the intellect is: potential sense, actual reason, mustafad reason. whereas the study of reason is neuroscience].

Abstrak

Konsep akal dalam pandangan Al-farabi memiliki banyak persamaan dengan kajian neurosains modern. Contohnya potensi manusia. Oleh karena itu penelitian ini berupaya menemukan secara deskriptif konsep akal bertingkat Al-farabi dalam teori neurosains dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan relevansi pendidikan Islam perspektif akal bertingkat Al-farabi dalam neurosains. Metode penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan menggunakan metode pendekatan deskriptif analisis terhadap tema-tema neurosains, akal bertingkat Al-farabi, dan pendidikan Islam. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa menurut Al-farabi, akal dibagi menjadi tiga yaitu allah sebagai akal, akal-akal dalam filsafat emanasi satu sampai sepuluh, dan akal yang terdapat pada diri manusia. Kajian ini juga memiliki kontribusi terhadap pendidikan Islam bahwa merupakan sesuatu yang terkait dengan pikiran serta kesadaran selaku bagian penting pembentukan manusia itu sendiri saling berhubungan antara otak dan sel-sel saraf lainnya. Dapat disimpulkan bahwa konsep akal bertingkat Al-farabi awalnya bermula dari batin yang mana Al-farabi membahas akal yang ada pada diri manusia, akal tersebut ialah: akal potensial, akal aktual, akal mustafad. sedangkan ilmu mempelajari akal adalah neurosains.

References

Al-farabi. (1905). Ara Ahl al-Madinah al-fadhilah. Kairo: Maktabat mathaba'at Muhammad Ali.

Al-Farabi. (1982). Tahsil al-SaÊ»adah. Beirut: Dćr al- AndalÅ«s.

Al-Kindi. (1950). Risalah al-Kindi Fi al-Aql. Kairo: Dar l-Fikr ‘Arabi.

Cholik, A. A. (2015). Relasi Akal dan Hati menurut al-Ghazali. Kalimah, 13(2), 287. https://doi.org/10.21111/klm.v13i2.290

Daudy, A. (1983). Allah dan Manusia dalam Konsepsi Syekh Nuruddin ar-Raniry. Jakarta: Rajawali.

Endang, S. A. (2004). Wawasan Islam: Pokok-pokok Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam. Jakarta: Gema Insani.

Fu`ad, A. N. (2018). Otak dan akal dalam ayat-ayat neurosains. Jurnal Ilmiah Studi Islam, Volume. 18, 115–140.

Handayani, A. B., & Suyadi, S. (2019). Relevansi konsep akal bertingkat Ibnu Sina dalam pendidikan Islam di era milenial. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 222–240. https://doi.org/10.32832/TADIBUNA.V8I2.2034

Majid, F. (2002). Sejarah Filsafat Islam Sebuah Peta Kronologis (K. Musa, ed.). Bandung: Mizan Media Utama.

Muhadjir, N. (2011). Metodologi Penelitian (VI). Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nasution, H. (1973). Filsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Nukman. (2009). Mind revolution. Yogyakarta: Diva Press.

Nurmuhyi, M. A. (2016). PENDIDIKAN AKAL BUDI PERSPEKTIF AL- Fć€Rć€BĪ ( Telaah Filosofis atas Pemikiran Pendidikan Al- Fćrćbć« ). 3, 185–192.

Pasiak, T. (2006). Manajemen Kecerdasan: Memberdayakan IQ,EQ dan SQ Untuk Kesuksesan Hidup. Bandung: Mizan.

Pasiak, T. (2012). Tuhan dalam Otak Manusia, Mewujudkan Kesehatan Spiritual Berdasarkan Neurosains. Bandung: Mizan.

Ramayulis. (2002). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Reece, C. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Simon, P. L. T. (2004). Petualangan Intelektual: konfrontasi dengan para filusuf dari zaman yunani hingga modern. Yogyakarta: Kanisius.

Sirajuddin, Z. (2012). Filsafat Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Suyadi; Widodo, H. (2019). Millennialization of Islamic Education Based on. Qudus International Journal of Islamic Studies, 7(1), 173–202.

Suyadi. (2012). Integrasi Pendidikan Islam dan Neurosains dan Implikasinya bagi Pendidikan Dasar (PGMI). Al-Bidayah, 4(1), 111–130.

Suyadi. (2017). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyadi. (2018). A Genealogycal Study Of Islamic Education Science at the Faculty of Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Al-Jami'ah: Jurnal Studi Islam, 56 (1), 29– 58. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/ajis.2018.561.29-58

Suyadi. (2019). Hybridization of Islamic Education and Neuroscience : Transdisciplinary Studies of ' Aql in the Quran and the Brain in Neuroscience. Dinamika Ilmu, 19(2), 237–249.

Syarif. (1994). Para Filosof Muslim. Bandung: Mizan.

Taruna, I. (2015). Ilmu Neurosains Modern (A. Dito, ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yanti, D. (2017). Konsep Akal dalam Perspektif Harun Nasution. Intelektualita, 6(1), 51. https://doi.org/10.19109/intelektualita.v6i1.1300

Downloads

Published

2020-06-17

How to Cite

Afria Nursa, R., & Suyadi, S. (2020). KONSEP AKAL BERTINGKAT AL-FARABI DALAM TEORI NEUROSAINS DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 1–17. https://doi.org/10.32832/tawazun.v13i1.2757

Issue

Section

Artikel