Pendidikan Jiwa Perspektif Hamka dalam Tasawuf Modern

Authors

  • Dewi Hayati Nufus Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/tawazun.v14i3.5532

Keywords:

Hamka, Jiwa, Pendidikan Jiwa, Tasawuf, Modern Sufisme

Abstract

Education is an essential need for humans that need a method so that it can be implemented in order to achieve educational goals that have relevance to human existence on earth. Islamic education is the instilling and inculcation of adab and fundamental values that have to be prepared by all components of education related to moral, aesthetic, and spiritual values which are arranged in the philosophy of Islamic science. According to Hamka, education is particularly oriented to the values of human and nation existences. Hamka's thoughts about education is a process to emerge namely the steadfast resolution of soul and it's consistency. Therefore, the origin education is the education that revelead a numeruos knowledge and sciences that are more profound and can provide treasure and pleasure (bashirah) of the human heart and soul. The knowledge itself has to leverage on the goodness of human personality to his intelligence. Hamka education approaches which adequate to transform a man through his spiritual values by education of soul. This study uses a qualitative library research method with a modern Sufism approach from Hamka's perspective. The purpose of this study is to analyze modern Sufism as an approach used in education of soul. The achievement of happiness is the actual goal of education which is expected to be able to emphasize that the actual orientation of happiness is not about materialistic and humanistic values. The precious happiness of human life is marifatullah or to recognize and to acknowledge of Allah Ta'ala The only God, and man with his existence on earth, as known as the caliph fiil ardh who has a calm soul, and steadfast in carrying out the responsibility and commitment in the world and hereafter.

 Abstrak

Pendidikan adalah kebutuhan esensial bagi manusia yang memerlukan suatu metode agar dapat diaplikasikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang memiliki relevansinya dengan keberadaan manusia di muka bumi. Pendidikan Islam yang meliputi unsur penanaman nilai-nilai adab atau fundamental kehidupan harus mampu mempersiapkan seluruh komponen pendidikan yang berkaitan dengan nilai moral, estetis, spiritual yang tersusun dalam falsafah ilmu Islami. Pendidikan menurut Hamka yang berorientasi secara khusus pada nilai-nilai eksistensi manusia dan bangsa, yakni keteguhan jiwa, keistiqamahan/konsistensi adalah pendidikan yang dapat membuka ilmu-ilmu lain yang lebih mendalam dan dapat memberikan nikmat dan kesenangan (bashirah) hati dan jiwa manusia yang mempengaruhi kebaikan kepribadiannya hingga kecerdasannya. Oleh karenanya Hamka sangat mengedepankan pendidikan yang mampu merubah seseorang melalui nilai-nilai spiritualnya dengan pendidikan jiwa. Penulisan menggunakan metode kualitatif library research dengan pendekatan tasawuf modern perspektif Hamka. Tujuan penulisan adalah menganalisis tasawuf modern Hamka sebagai pendekatan yang digunakan dalam pendidikan jiwa. Capaian kebahagiaan yang merupakan tujuan pendidikan yang sebenarnya diharapkan mampu menegaskan kembali bahwa orientasi kebahagiaan adalah bukan pada nilai materialistik dan humanistik, namun nilai-nilai pemahaman manusia atas Tuhannya atau marifatullah, dan eksistensi dirinya di muka bumi, yakni sebagai khalifah fiil ardh yang memiliki jiwa yang tenang, dan teguh demi mengemban amanah kebahagiaan dunia dan orientasi kebahagiaan akhirat.

References

Abitolkha, A. M. (2021). Seyyed Hosseion Nasr's Teaching on Sufism and Its Relevance to Modern Society. Jurnal Theologia. Vol. 32, (1), 1-22. DOI:http://dx.doi.org/10.21580/teo.2021.32.1.8069.

Adam, A. I. (2017). Islamic Civilization in The Face of Modernity: the Case of Jamal Al-Din Al-Afghani and Muhammad Abduh. International Journal of Humanities and Social Science. Vol.7, (6), Yobe State University Damaturu: Nigeria.

Ahmad, A. F. S. (2005). Tasawuf antara Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah. Jakarta: Penerbit Khalifa.

Al Missriyyah, Dar-al-iftaa. (2021). Excellence is all about Self-Purification. Research Artcle Fatwa, https://www.dar-alifta.org/foreign.

Al-Attas, M. S. N. (2019). Islam And Secularism, Kuala Lumpur Malaysia: Ta'dib InternationalSdn Bhd.

Al-Ghazali, A. H.. (2016). Ihya ‘ulumuddin. e-book ihya ulumuddin bahasa Indonesia , pdf. jilid 1. ( unduh Juli 2019).

Ali, S. I. (2010). Pelopor Pendidikan Islam Paling Berpengaruh, Jakarta; Al-Kautsar.

Alim, A. (2018). Pendidikan Jiwa Terapi Spiritual Manusia Modern. Jakarta: Al-Mawardi Prima.

Al-Jauziyah, I Q. (1999). Roh. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Al-Khateeb, O. (2020). Sufism Methodology & Its educational Applications. Journal of Studies in Education, Vol. 10, (1), 65-76, doi:10.5296/jse.v10i1.15726 URL: https://doi.org/10.5296/jse.v10i1.15726. ISSN 2162-6952.

Arroisi, J. (2018). Spiritual Healing Dalam Tradisi Sufi. Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam. Vol.14, (2), 323-348, https://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2459.

Audah, A. Q. (1997). Islam di Antara Kebodohan dan Kelemahan Ulama. Jakarta: Media Da'wah, e-book.

Baharuddin. (2007). Paradigma Psikologi Islami: Studi Tentang Elemen Psikologi dari Al-Qur'an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dalhat, Y. (2015). The Concept of al-Ruh (Soul) in Islam. International Journal Of Education and Resaech, Vol. 3, (8), Federal university of Education Zaria 431-440.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur'an Nur Kariim dan Terjemahan

Eissa, M & Khalid, M.. (2017). The Use of Quranic and Prophetic Teaching Methods (QPTMs) in Teaching Non-Religious Subjects in Islamic International Schools in Malaysia. International Conference On Lifelong Learning For Islamic Education (ICLLIE). Kuala Lumpur Malaysia: University Sains Islam Malaysia.

Hamka. (1939). Tasauf Moderen. Djakarta: Penerbit Djajamurni.

Hamka. (1967). Pandangan Hidup Muslim. Kelantan, Malaysia: Penerbit Kelantan Pustaka Aman Press.

Hamka. (1978). Pelajaran agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Hamka. (2014). Pribadi Hebat. Jakarta: Gema Insani Press.

Hamka. (2015). Tafsir Al-Azhar, jilid 1. Jakarta: Gema Insani.

Hamka. (2015). Tasawuf Modern : Mutiara Falsafah Buya Hamka. Jakarta: Republika penerbit.

Hamka. (2016). Perkembangan & Pemurnian Tasawuf : dari Masa Nabi Muhammad hingga Sufi-Sufi Besar. Jakarta: Republika Penerbit.

Hasibuan, A. A.. (2015). Filsafat Pendidikan Islam: Tinjauan Pemikiran Al-Attas, Malang: UIN Maliki Press.

Howell, J. D. (2007). Modernity and Islamic Spirituality in Indonesia's New Sufi Networks, in Series Book of Sufism and The Modern in Islam. London: I.B. Tauris & Co.Ltd.

Husaini, A. & Setiawan, B. G. (2020). Pemikiran & Perjuangan M. Natsir dan Hamka dalam Pendidikan. Jakarta: Gema Insani.

Husna, A. (2015). Orientasi Hidup Materialistis dan Kesejahteraan Psikologis. Seminar Nasional Psikologi dan Kemanusiaan. Malang Jawa Timur: Universitas Negeri Malang.

Husnaini, R. (2016). Hati, Diri dan Jiwa (Ruh). Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, Vol.1, No. 2, 62-74.

Jazuli, A. S. (2002). Kehidupan Dalam Pandangan Al Qur'an, Jakarta: Gema Insani Press.

Khaldun, A. A. M. B. (2011). Mukaddimah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Kulidtod, Z. D. (2017). Islamic Educational Policies in The Philippines: Its Evolution and Ciurrent Problems. International Research-Based Education Journal, Vol.1, No. 1, Mindanao State University: Philippines.

Madani, R. A. (2016). Islamization of Science. International Journal of Islamic Thought, Vol. 9, the British University in Dubai: Dubai, UEA, 2016, https://doi.org/10.24035/ijit.9.2016.006.

Marwing, A.. (2018). Pengembangan Al-Ghazali's Sufism Happiness Inventory (ASHI): Sebuah Pengukuran Kebahagiaan Sufi. Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. 14, No. 2, (263-278). https://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2367.

Mulyana, T. C. K. & Agus. (2019). Peranan Buya Hamka dalam Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah tahun 1925-1966. Jurnal factum, Vol. 8, No. 2, Bandung: FPIPS UPI.

Musrifah. (2019). The Relevance of Al-Ghazali's Tazkiyatun-Nafs Concept With Islamic Education in the Millenial Era, Nadwa Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 1, UIN Walisongo: Semarang. DOI. http://doi.org/10.21580/nw.2019.1.1.3899" 10.21580/nw.2019.1.1.3899.

Musyaffa, A.A.& rekan. (2020). Kapita selekta Pendidikan: Dari Makna Sampai Analisis. Bandung: Oman Publishing.

Nasution, H. (1975). Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.

Nata, A. (2013). Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: Rajawali Pers.

Quasem, M. A.. (1988). Etika Al-Ghazali Etika Majemuk di Dalam Dunia Islam. Bandung: Penerbit Pustaka.

Qutb, M. (1991). Tafsir Islam Atas Realitas. e-book: Darul Wathon li-an -Nasyri.

Riyadi, A. K. & Mudin, M. I.. (2020). The Critique of Sufism in Ahmad Amin's Social Theory. Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. 16, No. 2, (311-342), https://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v16i2.5079.

Schimmel, A. (2019). Encyclopaedia Britannica. November 20. Accessed February 2, 2021. https://www.britannicaa.com/topic/Sufism.

Sudirektorat statistik Politik dan Keamanan. (2019). Statistik criminal 2019, Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Syarif, A. (2012). Buya Hamka: Antara Kelurusan Aqidah dan Pluralisme. Depok: Indie Publishing.

'Ulwan, A. N.. (2012). Pendidikan Anak Dalam Islam. Solo: Insan Kamil. 2012

Zainuddin. (2013). Tasawuf Kontekstual. Artikel. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/tasawuf-kontekstual.html.

Downloads

Published

2021-12-27

How to Cite

Nufus, D. H. (2021). Pendidikan Jiwa Perspektif Hamka dalam Tasawuf Modern. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 14(3), 221–242. https://doi.org/10.32832/tawazun.v14i3.5532

Issue

Section

Artikel