Konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Jama'ah

Authors

  • Latif Maulana Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun

DOI:

https://doi.org/10.32832/tawazun.v15i2.8590

Keywords:

Akhlak Mulia, Etika Pelajar, Pendidikan Akhlak

Abstract

Morals in the Islamic tradition are placed in such a high position that it is not uncommon to find statements that combine knowledge and morals as if they were two sides of a coin; the meaningfulness of one depends on the other. Likewise, humans who are social creatures need to interact with each other, so morals have an important position in maintaining these relationships so that they are directed towards positive things. Morals are an essential need, without morals it is impossible for a person or group of people to live well. This research uses a library research method with content analysis. The concept of moral education according to Ibn Jama'ah generally includes the morals of students and teachers where the moral education offered is still relevant and suitable if applied to the implementation of education today. Therefore, morals are a medium of self-cntrol (inherent supervision) of students and teachers that can prevent them from negative things, which is useful to support their success in learning and teaching.

Abstrak

Akhlak dalam tradisi Islam ditempatkan pada posisi yang sangat tinggi sehingga tidak jarang ditemukan pernyataan yang menggandengkan ilmu dan akhlak seolah-olah dua sisi dari sebuah koin; kebermaknaan yang satu tergantung pada yang lainnya. Begitu pun pada manusia yang notabene sebagai makhluk sosial perlu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, maka akhlaklah yang mempunyai kedudukan penting dalam menjaga hubungan tersebut agar terarah ke hal-hal yang positif. Akhlak merupakan kebutuhan esensial, tanpa akhlak mustahil seseorang atau sekelompok manusia dapat hidup dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dengan analisis isi. Konsep Pendidikan akhlak menurut Ibnu Jama'ah secara umum mencakup akhlak pelajar dan pengajar yang mana Pendidikan akhlak yang ditawarkan masih relevan dan cocok jika diterapkan pada pelaksanaan pendidikan saat ini. Oleh karena itu akhlak merupakan media self-cntrol (pengawasan melekat) terhadap diri pelajar dan pengajar yang dapat menghindarkannya dari hal-hal negatif, di mana hal ini berguna untuk mendukung kesuksesannya dalam belajar maupun 

References

Aly, H. N. (2012). Penciptaan Lingkungan Edukatif dalam Pembentukan Karakter: Studi terhadap Aplikasi Pemikiran Ibnu Jama'ah. TSAQAFAH, 8(1), 51–66. doi: 10.21111/tsaqafah.v8i1.16

Asikin, I. (2017). Konsep Pendidikan Perspektif Ibnu Jama'ah (Telaah Terhadap Etika Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 4(07), 197. doi: 10.30868/ei.v4i07.64

Jama'ah, I. (2012). Taszkiratu al-Sami' Wal Mutakallim. Beirut: Darul Basyair al-Islamiyah.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif.

Roziqin, M. K., & Nurmawati, E. (2019). Pemikiran Pendidikan Ibnu Jama'ah Dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Kontemporer. Dinamika : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Keislaman, 4(1), 105–126. doi: 10.32764/dinamika.v4i01.368

Sugiyono, S. (2017). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Downloads

Published

2022-12-19

How to Cite

Maulana, L. (2022). Konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Jama’ah. Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 15(2), 295–300. https://doi.org/10.32832/tawazun.v15i2.8590

Issue

Section

Artikel