PENENTUAN LOKASI SENSOR TEMPERATUR PADA TANGKI BAHAN BAKU PILOT PLANT BIODIESEL KUALITAS TINGGI KAPASITAS 1 TON/HARI

Authors

  • Kristianto Adi Widiatmoko Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain - BPPT
  • Adi Prismantoko Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain - BPPT
  • Fairuz Milkiy Kuswa Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain - BPPT
  • Adinda Prawitasari Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain - BPPT
  • Maharani Dewi Solikhah Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain - BPPT
  • Agus Kismanto Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain - BPPT

DOI:

https://doi.org/10.32832/ame.v6i1.2824

Abstract

Perkembangan Biodiesel di Indonesia didorong oleh beberapa faktor pendukung seperti pemanfaatan Biodiesel sebagai salah satu cara dalam mengatasi permasalahan tekanan impor BBM dan meningkatkan ketahanan energi. Implementasi penggunaan Biodiesel ini mengalami kendala yang salah satunya adalah kualitas mutu dari Biodiesel dan harga yang kurang bersaing dengan minyak solar. Oleh sebab itu diperlukan teknologi produksi Biodiesel kualitas tinggi dengan menggunakan teknologi tanpa katalis yang beroperasi pada suhu tinggi. Salah satu cara dalam menentukan titik lokasi sensor suhu adalah dengan memperhatikan persebaran panas pada tangki pilot plant Biodiesel. Proses dalam menentukan lokasi sensor termperatur pada tangki ini dimulai dengan pembuatan model pada perangkat lunak Energi2D. Kemudian menambah titik-titik lokasi yang mungkin akan dipasang sensor temperatur merata pada bagian tangki. Perambatan panas dimulai dari titik elemen pemanas. Pada mulanya elemen pemanas akan memanaskan lingkungan sekitar pemanas terlebih dahulu dan kemudian menyebar kearah atas. Dari ke enam lokasi sensor suhu ini, lokasi sensor 5 dan sensor 6 cocok dipasang sensor suhu untuk tangki penyimpanan bahan baku yang mempunyai fluida yang berganti. Jadi apabila dalam tangki tersebut terdapat aliran pemasukan dan pengeluaran fluida yang tetap, maka lokasi sensor 5 dan sensor 6 yang paling cocok. Berbeda apabila fluida didalam tangki tidak berganti, maka lokasi sensor nomor 1 dan nomor 2 menjadi yang cocok. Karena jika suhu pada lokasi ini telah sesuai, maka dapat dipastikan suhu pada lokasi lainnya telah sesuai.

References

Cathy Biber, (2015). Sensor Placement for Surface Temperature Control in Thin Mobile Form Factors. SEMI-THERM Symposium: 31-36.

Dharmawan, Arya Hadi, Nuva, Rizki Amalia, D. A Sudaryanti. (2016). Isu Relevan Kebijakan Bioenergi Dalam Mendukung Ketahanan Dan Kemandirian Energi Di Indonesia: State of the Art. Bogor.

Dutu, Richard, (2016). Challenges and Policies in Indonesia's Energy Sector. Energy Policy, 20 (4): 55:64.

Manuale, D.L, Mazzieri. V. M, Torres. G, Vera C. R. Yori J. C, (2011). Non-catalytic Biodiesel Process With Adsorption-based Refining. Fuel, 90 (3), 1188-1196.

Mathew Lee Hsien Loong, Mohd. Zainolarifin Mohd Hanafi, Fatimah Sham Ismail. (2015). Thermal Pipeline Sensor Placement Model For Fault Detection,

Nuva, Fauzi A, Dharmawan A. H, Putri E. I. K. (2019). Ekonomi Politik Energi Terbarukan dan Pengembangan Wilayah: Persoalan Pengembangan Biodiesel di Indonesia. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7 (2), 110:118

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015

Published

2020-03-31

How to Cite

Adi Widiatmoko, K., Prismantoko, A., Milkiy Kuswa, F., Prawitasari, A., Dewi Solikhah, M., & Kismanto, A. (2020). PENENTUAN LOKASI SENSOR TEMPERATUR PADA TANGKI BAHAN BAKU PILOT PLANT BIODIESEL KUALITAS TINGGI KAPASITAS 1 TON/HARI. AME (Aplikasi Mekanika Dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 6(1), 8–12. https://doi.org/10.32832/ame.v6i1.2824

Issue

Section

Artikel