Perlindungan Tebing Sungai Ciliwung dengan Dinding Kantilever Ruas Kampung Legok Nyenang, Kabupaten Bogor

Authors

  • Muhamad Fadli Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Feril Hariati Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Nurul Chayati Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Fadhila Muhammad Libasut Taqwa Universitas Ibn Khaldun Bogor http://orcid.org/0000-0002-8147-0949

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v5i1.4582

Abstract

ABSTRAK

Tebing sungai merupakan daerah yang rawan terhadap erosi yang diakibatkan oleh aliran air. Erosi yang berlangsung terus menerus mengakibatkan longsor. Secara umum, jenis tanah di Kabupaten Bogor didominasi oleh latosol yang mudah erosi, selain itu dikarenakan curah hujan yang tinggi dan juga meningkatkan risiko longsor. Salah satunya adalah kejadian longsor pada tebing Sungai Ciliwung pada ruas Kampung Legok Nyenang RT.01//03, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua. Panjang longsoran mencapai 27 meter dengan ketinggian 10,20 meter. Struktur dinding penahan tanah diperlukan untuk mencegah terjadinya longsor yang lebih luas lagi. Mempertimbangkan kondisi lereng dan parameter fisis tanah, maka direncanakan dinding penahan tanah jenis kantilever untuk wilayah ini. Hasil analisis metode Mononobe-Okabe menunjukkan nilai keamanan dinding penahan tanah terhadap geser sebesar 0,36, dan terhadap guling sebesar 0,21, angka keamanan tersebut lebih rendah dibandingkan angka keamanan yang disyaratkan, yaitu 1,5 dengan demikian dinding penahan tanah rencana tidak kuat menahan tekanan tanah yang ada di belakangnya. Oleh karena itu, kekuatan dinding sepenuhnya dialihkan ke tanah dasar, dengan menggunakan fondasi bored pile. Hasil analisis daya dukung tanah, diperoleh nilai kapasitas ultimit aman (qs)sebesar 223,93 kN/m2 yang lebih besar dibandingkan nilai total beban vertikal, yaitu 204,52 kN/m2, sedangkan kapasitas ijin satu fondasi mencapai 569.89 kN.

Kata Kunci: Sungai Ciliwung, tebing, longsor, dinding penahan tanah, kantilever

ABSTRACT

Riverbanks as areas prone to erosion caused by water flow. Continuous erosion causes landslides. In general, soil types in Bogor Regency are dominated by latosols which are easily eroded, apart from that it is due to high rainfall and also increases the risk of landslides. One of them is a landslide incident on the cliffs of the Ciliwung River on the section of Legok Nyenang RT.01 / 03, Leuwimalang Village, Cisarua District. The length of the landslide reached 27 meters with a height of 10.20 meters. The structure of the retaining wall is needed to prevent more extensive landslides. Considering the slope conditions and physical parameters of the soil, a cantilever-type retaining wall is chosen for this area. The results of the analysis Mononobe-Okabe method show that the safety value of the retaining wall against shear is 0.36, and against rolling is 0.21, This safety figure is lower than the required safety figure, which is 1.5, thus the retaining wall of the planned soil is not strong enough to withstand the ground pressure behind it. Therefore, the strength of the walls is completely transferred to the subgrade, using a bored pile foundation. The results of the soil bearing capacity analysis showed that the ultimate safe capacity (qs) value was 223.93 kN /m2 which was greater than the total vertical load value, which was 204.52 kN /m2, while the permitted capacity of one foundation reached 569.89 kN.

Keywords: Ciliwung River, cliffs, landslides, retaining walls, cantilever.

Author Biography

Fadhila Muhammad Libasut Taqwa, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sains
Universitas Ibn Khaldun Bogor

References

Asroni, A. (2010). Balok dan Pelat Beton Bertulang, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Badan Standardisasi Nasional (2017). SNI 8460-2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional (2002) SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Jakarta.

Das, Braja M. (1999). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid I dan II, terj. Noor Endah, Mochtar I.B. Jakarta, Erlangga.

Hardiyatmo, H.C. (2002). Mekanika Tanah 2. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hardiyatmo, H.C. (2006). Teknik Pondasi I. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Hardiyatmo, (2008). Teknik Fondasi II, Edisi-4. Beta Ofsset. Yogyakarta.

Nunik D.W., Zakiah, S. (2016). Perencanaan Pondasi Bored Pile Pada Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung. Skripsi. Program Studi Konstruksi Gedung. Politeknik Negeri Bandung.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2002). Pedoman Kimpraswil No: Pt T-10-2002-B, 2002, Panduan Geoteknik 4 Desain & Konstruksi, Jakarta, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

Rajudin, D., Lutfi, M., & Taqwa, F. M. L. (2020). Analisis Keamanan Lereng di Area Pertambangan Bauksit (Studi Kasus di Desa Pedalaman Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat). In E. Saputra, M. Mushthofa, & M. K. Effendi (Eds.), Civil Engineering, Environmental and Disaster Risk Management Symposium 2020 (pp. 251–257). Universitas Islam Indonesia. http://ebook-digi.com/2021/04/10/pdf-buku-prosiding-civil-engineering-environmental-and-disaster-risk-management-symposium-cee-drims-2020-sumber-elektronis-penguatan-riset-dan-teknologi-untuk-mewujudkan-infrastruktur-yang-cer/

Syofyan, Z., Frizaldi, (2017). Analisa Desain Bendung D.I Kawasan Sawah Laweh Tarusan (3.273 Ha) Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Teknik Sipil ITP, 4 (1), 70-78.

Taqwa, F.M.L. (2017). Perencanaan Normalisasi Arus Sungai Cijere di Ds. Pasirmukti Kec. Citeureup Kab. Bogor. Jurnal Komposit, 1 (2) hal. 31 – 42.

Published

2022-03-23

How to Cite

Fadli, M., Hariati, F., Chayati, N., & Taqwa, F. M. L. (2022). Perlindungan Tebing Sungai Ciliwung dengan Dinding Kantilever Ruas Kampung Legok Nyenang, Kabupaten Bogor. Jurnal Komposit, 5(1), 17–23. https://doi.org/10.32832/komposit.v5i1.4582

Issue

Section

Articles