Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Program Pojok Bermain (Calistung dan Permainan Tradisional)
Keywords:
Participation, community, programAbstract
Abstract
With the presence of internet learning and the improvement of innovation is progressively fast this surely creates new issues in the realm of schooling, including trouble adjusting and low inspiration of understudies to partake effectively in web based learning. Subsequently, we held a program utilizing the mechanism of playing corner. The objective is that the local area can partake to spur kids and present customary games that have started to disintegrate from the personalities of youngsters or society. The technique utilized is to establish a socially amicable climate. The learning strategy is adjusted by the execution of the presentation of Indonesian game culture has been completed in the play corner program. The consequences of the movement showed that the participatory preparation of the playing corner has been supposed to be great in the execution on the field. The people group shows contribution in direction, local area association in the execution is getting ready offices and foundation plainly noticeable, kids conveying devices for learning without requesting cash, guardians and local area pioneers carve out opportunity to partake in opening exercises, program execution, and taking part in giving thoughts. This play corner strengthening program against local area interest in Sukarame Hamlet, Kalimanggis Village, is exceptionally powerful both as far as moral schooling values, morals, and imagination for youngsters and the local area.
Abstrak
Dengan adanya pembelajaran daring dan perkembangan teknologi yang semakin maju ini pasti menciptakan masalah baru di bidang pendidikan, termasuk kesulitan beradaptasi dan rendahnya motivasi anak untuk mengambil bagian secara efektif dalam pembelajaran khususnya secara daring. Selanjutnya, kami mengadakan program Pojok Bermain. Tujuannya agar masyarakat dapat berpatisipatif untuk memacu motivasi anak-anak dan memperkenalkan permainan tradisional yang sudah mulai terkikis dari benak anak-anak atau masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah menciptakan lingkungan yang ramah budaya. Metode pembelajaran disesuaikan dengan pelaksanaan pengenalan budaya permainan Indonesia yang telah dilakukan dalam program ini. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa perencanaan partisipatif pojok bermain sudah dikatakan baik di lapangan. Masyarakat menunjukkan kontribusi dalam pengambilan keputusan, Kontribusi masyarakat dalam pelaksanaan persiapan sarana dan prasana jelas, anak-anak membawa alat tulis untuk membaca tanpa meminta uang jajan, orang tua dan tokoh masyarakat meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan pembukaan, pelaksanaan program, dan memberikan ide-ide. Program pemberdayaan pojok bermain terhadap partisipasi masyarakat di Dusun Sukarame, Desa Kalimanggis, sangat berpengaruh baik dari segi nilai-nilai moral, akhlak, dan kreativitas bagi anak-anak dan masyarakat.
References
Dwiningrum, S.I.A. (2011). Desentralisasi dan partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hermawan, Yudan & Suryono, Yoyon. (2016). Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program-program pusat kegiatan belajar masyarakat Ngudi Kapinteran. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. (3)(1). 97 – 108.
Mardikanto, T. (2013). Pengembangan masyarakat. Surakarta: UNS Press
Onyenemezu, C. E. (2014). The imperative of citizen’s participation in community development. Academic research internasional. Retrived from http://www.savap.org.pk/journals/ARInt./Vol.5(1)/2014(5.1-22).pdf
Samah, A. A & Aref, F. (2009). People’s participation in community development: a case study village settlement in Malaysia. World Rural Observations.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Risma Listiani, Rafi Muhammad Fauzi, Indiyani Indiyani, Putri Jihan Afifah, Syahda Juang Miftahul Ulum, Syahda Juang Miftahul Ulum, Nasiti Novitasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.