Peranan pendidikan akhlak dalam menciptakan keluarga bahagia
DOI:
https://doi.org/10.32832/jpls.v14i2.3435Keywords:
Kata Kunci, Akhlak, Keluarga, PendidikanAbstract
This article aims to explain how important moral education is starting from within the family where parents play a major role in educating children and are responsible for the development of their souls and beliefs. The method of writing in this article is carried out by the library research method. The method of writing in this article is carried out by the library research method. From the results of this study it can be concluded that happiness and well-being are not always related to one's success in reaching the peak or sufficient material, but can be obtained through the appreciation and practice of religious teachings. Therefore, humans are required to prepare themselves and family experts with religious education as the basic capital in carrying out life in this world and provisions for the hereafter. One of the main things is religious education which must be learned from an early age, because the teachings of Islam must be the foundation or guidance in the subsequent development of the child's soul.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan betapa pentingnya pendidikan akhlak yang dimulai dari dalam keluarga di mana orang tua memegang peran utama dalam mendidik anak-anak dan bertanggung jawab terhadap perkembangan jiwa dan kepercayaan mereka. Metode penulisan dalam artikel ini dilakukan dengan metode riset kepustakaan. Metode penulisan dalam artikel ini dilakukan dengan metode riset kepustakaan. Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak selalu berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam mencapai puncak atau materi yang tercukupi, namun dapat diperoleh melalui penghayatan dan pengamalan ajaran agamanya. Maka dari itu manusia dituntut untuk menyiapkan diri dan ahli keluarga dengan didikan agama sebagai modal dasar dalam menjalankan kehidupan di dunia dan bekal untuk di akhirat kelak. Salah satu yang utama adalah pendidikan agama yang harus dipelajari sejak dini, karena ajaran Islam harus menjadi landasan atau tuntunan dalam perkembangan jiwa anak selanjutnya.
References
Ali, M. (2016). Hukum Nikah Mut'ah dan Hubungannya dengan Pembentukan Keluarga Sakinah (Studi Keluarga Sakinah Model Kementerian Agama). Jurnal Risalah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 1(1), 30–41.
Anekasari, R. (2017). Pendidikan Akhlak Sebagai Ruh Pendidikan Islam. Hikmatuna, Journal for Integrative Islamic Studies, 3(1), 58–78.
Bafadhol, I. (2017). Pendidikan Akhlak dalam Perspektif Islam. Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 6(12), 45–61.
Darajat, Z. (1990). Kebahagiaan. Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam Ruhama.
Darajat, Z. (1993). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental (11 ed.). Jakarta: CV. Haji Masagung.
Djaelani, M. S. (2013). Peran Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Widya, 1(2), 100–105.
Hidayat, A. (2020). "Merawat Pernikahan.” Republika, hal. 3 Januari 2020.
Hidayat, S. (2014). Konsep Keluarga Sakinah dalam Tradisi Begalan. Jurnal Al-Ahwal, 7(1), 85–96.
Hyoscyamina, D. E. (2012). Peran Keluarga dalam Membangun Karakter Anak. Jurnal Psikologi, 10(2), 144–152. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jpu
Indra, H. (2019). Pendidikan Islam membangun akhlak generasi bangsa. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 299–310. https://doi.org/DOI: 10.32832/tadibuna.v8i2.1765
Janati, W. R. (2019). Pentingnya Pendidikan Karakter Di Era Revolusi Industri 4.0. KoranBogor, hal. 13 Desember 2019. Diambil dari http://koranbogor.com/bogor-now/pentingnya-pendidikan-karakter-di-era-revolusi-industri-4-0/
Khaeruni, N. (2016). Dampak Positif dan Negatif Sosial Media terhadap Pendidikan Akhlak Anak. Jurnal Edukasi, 2(1), 91–106.
Mastuhu. (1999). Memberdayaakan Sistem Pendidikan Islam (II). Jakarta: Logos.
Maulida, A. (2014). Kurikulum Pendidikan Akhlak Keluarga Dan Masyarakat Dalam Hadits Nabawi. Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, 3(06), 723–763.
Meriza, I. (2014). Peran Kerabat dalam Pendidikan Akhlak Anak. Jurnal Ilmiah Peuradeun, II(01), 107–115.
Muchtar, M., Setiawan, D., & Bahri, S. (2016). Konsep Pendidikan Akhlak dan Dakwah dalam Perspektif Dr. KH. Zakky Mubarak, MA. Jurnal Studi Al-Qur'an, 12(2), 194–216. https://doi.org/10.21009/jsq.012.2.05
Mujib, A., & Mudzakkir, J. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Nasution, K. (2008). Membangun Keluarga Bahagia (SMART). Jurnal Al-AhwalAl-Ahwal, 1(1), 1–16.
PP Nomor 55. (2007). tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Jakarta: Sekretariat Negara RI.
Rahmat, M. (2016). Filsafat Akhlak. (Fahrudin, Ed.). Bandung: Celtics Press.
Rohayati, E. (2011). Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan Akhlak. TA'DIB: Jurnal Pendidikan Islam, XVI(01), 93–112.
Saproni. (2015). Panduan Praktis Akhlak Seorang Muslim. Bogor: CV. Bina Karya Utama.
Shahih_Bukhari. (n.d.). Akhlak. Diambil 10 Mei 2020, dari http://carihadis.com/Shahih_Bukhari/=akhlak
Subahri, S. (2015). Aktualisasi Akhlak Dalam Pendidikan. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(2), 167–182. https://doi.org/10.19105/islamuna.v2i2.660
Subiono. (2019). Baiti Jannati (Rumahku Adalah Surgaku). Diambil 9 Mei 2020, dari https://bimasislam.kemenag.go.id/post/opini
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
UU No. 20. (2003). tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara RI.
Zamroni, A. (2017). Strategi Pendidikan Akhlak pada Anak. Jurnal SAWWA, 12(2), 241–264.