KAJIAN SISTEM PROTEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DIJALAN KEDUNGHALANG RAYA, KOTA BOGOR UTARA TAHUN 2018

Penulis

  • Supriyanto .
  • Rijka Akbar Nugraha
  • Rubi Ginanjar

DOI:

https://doi.org/10.32832/pro.v1i2.1599

Abstrak

Kejadian kebakaran dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan cidera (injury) terutama yang disebabkan oleh keracunan akibat kebakaran (Fire toxocity) dikarenakan mayoritas kematian dan kesakitan akibat kebakaran berhubungan erat dengan terhirupnya asap (effluent) dari kebakaran tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kepatuhan sistem manajemen keadaan darurat dan proteksi kebakaran aktif di SPBU yang berada di Desa/Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif semi kuantitatif yang membandingkan pelaksanaan sistem manajemen keadaan darurat
dan sistem proteksi kebakaran aktif dengan Permen PU No.20/PRT/M/2009, Permen PU No.26/PRT/M/2008, Permenakertrans No.4/MEN/1980, SNI (Standart Nasional Indonesia) serta standart Internasional NFPA (National Fire Protection Association). Sampel pada penelitian ini adalah 2 SPBU yang berada di Desa/Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kota
Bogor. Instrumen penelitian menggunakan observasi, wawancara, alat ukur berupa meteran dan lembar daftar periksa. Hasil penilaian didapat bahwa tingkat kepatuhan sistem manajemen keadaan darurat di SPBU sebesar 82,8% dengan kriteria prosedur tanggap darurat (94%), kriteria
personil (100%) dan kriteria organisasi proteksi kebakaran (54%). Sedangkan untuk sistem proteksi aktif hanya terdapat APAR yang tingkat kepatuhannya mencapai (100%). Untuk hydran, alarm kebakaran, detektor kebakaran, spinkler belum diimplementasikan. Tingkat Kepatuhan
Sarana penyelamat jiwa sebesar 10,9% dengan kriteria pintu darurat (0%), tangga darurat (0%), tanda petunjuk arah (43,75), tempat berkumpul (0%). Sedangkan hasil penelitian menunjukkanbahwa manajemen proteksi kebakaran di SPBU cukup baik namun demikian sistem proteksi aktifdan sarana penyelamat jiwa belum sesuai dengan peraturan perundangan.

Referensi

Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-3985-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan, dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia

Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-1745-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia

Badan Standar Nasional Indonesia. 2000. SNI 03-3989-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan

Sistem Sprinkler Otomotik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Jakarta : Badan Standar Nasional Indonesia

Basuki , achmad. Mencermati standar pengamanan gedung untuk antisipasi bahaya kebakaran, (accesed 05/08/2018). Available www.http://achmdbasuki.files.wordpress.com/2008/07.

Bimbingan teknis pencegahan kebakaran, (accesed 07/09/2018). Available www.http:ciptakarya.pu.go.id/2006/01/19

Brushlinsky, N. N, et al. 2006. World fire statistic, report No.10 diunduh dari http://ec.europa.eu/consumers/cons safe/ presentation/21-02/ctif.pdf.

(accesed 20/07/2018).

Department for communities and local government: London. 2010. Fire statistic monitor, april 2009 to march 2010, issue No 03/10 diunduh di http://www.communities.gov.uk./ documents/statistic/pdf/1693248.pdf. (accesed 26/08/2018).

Departemen tenaga kerja-UNDP-ILO.1987. Bahan Training Keselamatan Kerja Penanggulangan Kebakaran. Jakarta : Binawas Depnaker

Dinas Kebakaran DKI Jakarta (accesed 27/08/2018). Available http://www.jakartafire.com/2004/8/3.

Fire Prevention and protection program, 1998. Jurusan keselamatan dan kesehatan kerja. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Karter, Michael J. 2010. Fire loss in the united states during 2009. Diunduh dari http://www.nfpa.org/assets/files/PDF/fireloss 2009.pdf. (accesed 01/09/2018)

Karter, Michael J. 2011. Fire loss in the united states during 2009. Diunduh dari http: //www.nfpa.org/assets/files/PDF/os.fireloss 2009.pdf.(accesed 01/09/2018)

Mehaffey, James R. dan Joel L. Bert. 1997. Fire Protection, NIOSH Instructional Module. Ohio: U.S Departemen Health and

Human Service. Diunduh dari http://www.cdc.gov./niosh/docs/2006-101/pcfs/firepro.pdf.(accesed 11/09/2018)

Menteri Negara Pekerjaan Umum. Keputusan Menteri No.11/ KPTS/2000 tentang ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran

diperkotaan, Jakarta,2000.

National Fire Protection Association. 1995. NFPA 101, Life Safety Codes. USA: National Fire Protection Association

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan. Jakarta, 2008

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/PRT/M/2009 Tentang Pedoman teknis manajemen proteksi kebakaran di perkotaan. Jakarta, 2009

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 04/Men/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR. Jakarta. 1980.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja NO. Per 02/Men/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik. Jakarta. 1983

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 04/Men/1988 tentang Berlakunya SNI-225- 1987 (PUIL 1987) di Tempat Kerja. Jakarta. 1988

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. Per.05/Men/1996. Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia

Prapto Kartoatmodjo. Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran Pada Bangunan- Bangunan. Jakarta : PT. Bina Aman Santosa. 1989

Ramli, Soehatman. 2010. Petunjuk praktis manajemen kebakaran (fire management).Jakarta: Dian Rakyat

Diterbitkan

2018-12-01

Terbitan

Bagian

Artikel