PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TENTANG MEMBACA GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ORTOGONAL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI SMK NEGERI 2 KOTA BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.32832/tek.pend.v8i1.1733Keywords:
Proyeksi Ortogonal, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), Hasil BelajarAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa kompetensi siswa dalam memahami mata pelajaran Gambar Teknik Mesin tersebut masih kurang. Siswa kurang memahami materi pelajaran, salah membaca gambar, salah dalam membuat ukuran gambar dan sebagainya. Kesalahan-kesalahan ini sangatlah fatal, karena gambar teknik sebagai bahasa teknik tidak bias digunakan sebagai alat komunikasi kerja dan hasil produk yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan model Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kompetensi membaca gambar teknik proyeksi orthogonal dikelas X MB semester 2 SMK Negeri 2 Bogor Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan model PTK yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart. Dalam pelaksanaan penelitian dan perbaikan ini yang menjadi fokus penelitian adalah peserta didik kelas X MB semester 2 SMK Negeri 2 Kota Bogor, dengan jumlah peserta didik sebanyak 32orang, yang terdiri dari 32 peserta didik laki-laki. Adapun mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah Gambar Teknik Mesin dengan materi proyeksi ortogonal pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Jika dilihat kenaikan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I, terjadi kenaikan persentase ketuntasan sebesar 28,13% yaitu ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 46,87% menjadi 75%, sedangkan dari siklus 1 ke siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 25% yaitu dari 75% menjadi 100%. terjadi kenaikan nilai rata-rata dari 68,13 menjadi 77,8 berarti kenaikan sebesar 9,67. Siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM dari siklus 1 sebanyak 24 orang atau sebesar 75% menjadi 32 orang atau sebesar 100% yang berarti kenaikanya sebesar 25%. Siswa yang memperoleh nilai belum mencapai KKM pada siklus I sebanyak 8 orang atau sebesar 25%, berkurang menjadi sebanyak 0 orang atau 0%. Variasi model pembelajaran diperlukan oleh guru untuk meninghindari kejenuhan siswa. Salah satunya menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.References
Agus, S. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Media.
A.M., Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Anita Lie. 2010. Mempraktikkan Cooperative Learning di RuangRuang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi..
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Giesecke, Frederick E, Alva Mitchell, Henry Cecil Spencer, Ivan Leroy Hill, John Thomas Dygdon. dan
James E. Novak. 2001. Gambar Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan, Bandung : Alumni.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Pekanbaru: Pustaka Pelajar.
Mulyo, Citro. 2013. Menginterpretasikan Gambar Teknik untuk SMK Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Modul. Pemalang: SMK NUSA MANDIRI.
Sudjana, Nana. 2001. Penelitiandan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press.
Yogaswara, Eka. 1999. Gambar Teknik Mesin SMK Jilid 1. Bandung: CV. ARMICO