Konsep dan Aplikasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Karakter di Era 5.0
Abstract
Pendidikan dianggap Ki Hajar Dewantara sebagai alat pembebasan yang mengutamakan pertumbuhan karakter dan budi pekerti. Konsep pendidikannya, Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangun Karsa, dan Ing Ngarsa Sung Tuladha, menggambarkan pendekatan pembelajaran yang holistik. Dalam pendekatan ini, guru berfungsi sebagai contoh, inspirasi, dan pendukung dalam membantu siswa berkembang secara mandiri. Nilai-nilai ini menekankan betapa pentingnya bagi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pendidikan jika mereka ingin membangun karakter yang kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara masih relevan di era Society 5.0, yang ditandai dengan penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter yang berfokus pada humanisme membantu menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai manusia. Dengan memasukkan teknologi ke dalam pendidikan yang mendorong kreativitas, kolaborasi, dan empati sambil mempertahankan moralitas dan etika, nilai-nilai ini dapat diterapkan. Oleh karena itu, pendidikan di era 5.0 tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi namun juga berfokus pada membangun siswa yang fleksibel, kreatif, dan inovatif.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.