PENERAPAN ASIMILASI COVID BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS III SAWAHLUNTO BERDASARKAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 32 TAHUN 2020 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN ASIMILASI, PEMBEBASAN BERSYARAT, CUTI MENJELANG BEBAS DAN CUTI BERSYARAT BAGI NARAPIDANA DAN ANAK DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYEBARAN COVID-19

Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok

Authors

  • Harry Avindo Kurnia Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok
  • Rifqi Devi Lawra Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok
  • Yulfa Mulyeni Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok

DOI:

https://doi.org/10.32832/yustisi.v10i2.14557

Abstract

Asimilasi adalah proses pembinaan Narapidana dan Anak yang dilaksanakan dengan membaurkan Narapidana dan Anak dalam kehidupan masyarakat. Menurut Pasal 4 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 32 Tahun 2020 menjelaskan tentang syarat dan tata cara pemberian asimilasi bagi Narapidana. Narapidana yang dapat diberikan asimilasi harus berkelakuan baik dibuktikan dengan tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir, aktif mengikuti program pembinaan dengan baik dan telah menjalani ½ (satu per dua) masa pidana. Penerapan Asimilasi Covid Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Sawahlunto dilakukan dengan mekanisme melakukan pembebasan narapidana dan anak yang memperoleh asimilasi secara secara langsung serta sekaligus melampirkan berkasnya dan bertemu secara tatap muka namun masih memperhatikan physical distancing. Masalah-masalah yang dihadapi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Sawahlunto terkait dikarenakan Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Sawahlunto merupakan Narapidana pindahan dari Lembaga Pemasyarakatan lainnya sehingga data-datanya tidak diketahui apakah recidive atau bukan yang mendapatkan asimilasi serta dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Pembimbing Kemasyarakat (PK) dalam pelaksanaan program asimilasi.

Kata Kunci : Asimilasi, Covid-19, Lembaga Pemasyarakatan.

References

A.Josisas Simon R dan Thomas Sunaryo. Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Bandung: Lubuk Agung. 2018.

Azizah Pradina. Proses Pelaksanaan Asimilasi Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Pada Masa Pandemi. Pekanbaru: Modul Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bangkinang. 2021.

Bambang Waluyo. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika. 2012.

Burhan Ashshofa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta. 2013.

Irawan Harahap. Mengenal Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi. Pekanbaru: ebook Advokad-Founder. 2020.

Moh. Taufik Makarao. Suhasril dan Moh. Zakky A.S. Tindak Pidana Narkotika. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2020

Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2016.

Philipus M. Hadjon. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2020.

Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2008.

Ratna WP. Aspek Pidana Penyalahgunaan Narkotika. Yogyakarta: Legality. 2017.

Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Universitas Indonesia. 2019.

Tina Asmarawati. Pidana dan Pemidanan Dalan Sistem Hukum di Indonesia. Yogyakarta: Deepublish. 2015.

Undang-Undang Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.

Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 32 tahun 2020 tentang Syarat dan Tata Cara Asimilasi Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti bersyarat bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.

Downloads

Published

2023-06-01

How to Cite

Harry Avindo Kurnia, Rifqi Devi Lawra, & Yulfa Mulyeni. (2023). PENERAPAN ASIMILASI COVID BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS III SAWAHLUNTO BERDASARKAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR 32 TAHUN 2020 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN ASIMILASI, PEMBEBASAN BERSYARAT, CUTI MENJELANG BEBAS DAN CUTI BERSYARAT BAGI NARAPIDANA DAN ANAK DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYEBARAN COVID-19: Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok. YUSTISI, 10(2), 193–202. https://doi.org/10.32832/yustisi.v10i2.14557

Issue

Section

Artikel