KENDALA PENYELESAIAN SENGKETA PERALIHAN HARATO PUSAKO TINGGI MENJADI HARATO PUSAKO RANDAH OLEH KERAPATAN ADAT NAGARI (KAN) KENAGARIAN LASI KECAMATAN CANDUANG

Authors

  • Syahril Siddik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Nuzul Rahmayani Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Syuryani Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.32832/yustisi.v11i2.16683

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya peralihan status harato pusako tinggi menjadi harato pusako randah dalam kajian hukum adat Minangkabau dan kendala-kendala yang dihadapi Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lasi kecamatan Canduang dalam menangani sengketa peralihan status harato pusako tinggi menjadi harato pusako randah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Hukum Empiris. Teknik penunjang data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Interview/wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui dua proses yaitu proses penyelesaian sengketa melalui litigasi atau di dalam pengadilan dan proses penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau non litigasi. Di daerah Kenagarian Lasi Kecamatan Canduang terjadi persengketaan peralihan Harato pusako tinggi menjadi Harato pusako randah dalam kaum Urang Sambilan Niniak yang mana disertifikatnya harato pusako tinggi atas nama milik pribadi tanpa sepengetahuan dan sepertujuan kaum niniak mamak, bagaimana kendala-kendala Kerapatan Adat Nagari Kenagarian Lasi dalam menyikapi ataupun menyelesaikan permasalahan sengketa tersebut.

Kata kunci: Harato Pusako Tinggi, Harato Pusako Randah, Kantor Kerapatan Adat Nagari

References

A. Buku

Eman Suparman, 2013. Hukum Waris Indonesia: Dalam Perspektif Islam, Adat, dan BW, PT Refika Aditama Bandung, hlm.13.

Iskandar Kama, 1968. Beberapa aspek dari hukum kewarisan Matrilineal kebilateral di Minangkabau,dalam Mukhtar Naim, (Padang: center for Minangkabau studies), hal. 12. 7 Ibid. hlm.12.

Idrus Hakimi, 1978,Pegangan Penghulu, Bundo Kandung dan Pidato Dua Pasambahan Adat Minangkabau, Remaja Karya Bandung, hlm.53.

Soerjono Soekanto, Hukum Adat Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, cetakan ke-142015 Jakarta: hlm. 259.

Amir Syarifuddin,1984. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau, Gunung Agung Jakarta: 145.5Ibid., hlm. 447.

Amir M.S, Adat Minangkabau Pola dan Tinjauan Hidup Orang Minang, (Jakarta: Mutia Sumber Widya), 2003, hlm. 78.

B. Jurnal

Nuri Novika, Nuzul Rahmayani, Mahlil Adriaman, 2023 “Kendala Peralihan Hak Atas Tanah Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Dan Kuasa Oleh Notaris”, Jurnal Sakato Law, Vol 1 No.1.

Syuryani 2016 “Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dalam Masa Investasi”, Jurnal Menara Ilmu, Vol X Jilid 2 No.73, hlm 1.

Indra Rahmad, 2019“Pengelolaan Harta Pusaka Tinggi Dalam Masyarakat Adat Minangkabau”, Jurnal Bakaba, Vol. 8, No. 1

Dinda Lorenza, Nuzul Rahmayani, Anggun Letari Suryamizon “Penyelesaian Sengketa Harta Waris Melalui Perdamaian”, Jurnal Sakato Law, Vol 1 No. (1), Januari 2023.

Syuryani, 2016 “Eksistensi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dalam Masa ”, Jurnal Menara Ilmu, Vol X Jilid 2 No.73, hlm 2.

Nurullah Dt. Perpatih Nan Tuo dkk, Adat Basandi Syara’,Syara’ Basandi Kitabullah, Pedoman Hidup Banagari (Padang: Megasari), 2009, hlm. 43.

Djamanat Samosir, Legalisasi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, Jurnal MHH, (Medan:FH UKST), 2013, Vol.42, No.2, hlm. 238.

Dadi Suryandi “Peran Kerapatan Adat Nagari (Kan) Dalam Menyelesaikan Sengketa Tanah Ulayat Kaum” Badilum MA.

Abidin, H. Masoed bin Zainal Abidin Jabbar, 2019 “Sistem Kekeluargaan Matrilineal”,Artikel, di akses pada tanggal 20 Juli 2023 jam 19:40.

Linda Firdawaty, 2018 “pewarisan harta pusaka tinggi kepada anak perempuan di minangkabau dalam perspektif perlindungan terhadap perempuan dan hukum islam, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Vol. 10, No.2.

C. Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang pemerintah Desa.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria

Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya

Downloads

Published

2024-05-29

How to Cite

Syahril Siddik, Nuzul Rahmayani, & Syuryani. (2024). KENDALA PENYELESAIAN SENGKETA PERALIHAN HARATO PUSAKO TINGGI MENJADI HARATO PUSAKO RANDAH OLEH KERAPATAN ADAT NAGARI (KAN) KENAGARIAN LASI KECAMATAN CANDUANG . YUSTISI, 11(2), 312–323. https://doi.org/10.32832/yustisi.v11i2.16683

Issue

Section

Artikel