RELEVANSI DAN PENGAKUAN BIN-SABIN SEBAGAI TANDA HAK MILIK MENURUT HUKUM ADAT MADURA KAJIAN TERHADAP KEHARMONISAN DENGAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.32832/yustisi.v12i1.19031Abstract
Hukum adat seperti Bin-Sabin memainkan peran penting dalam menjaga keteraturan sosial di Madura, khususnya dalam konteks kepemilikan barang. Tradisi ini menunjukkan kemampuan masyarakat untuk menciptakan mekanisme internal dalam menyelesaikan permasalahan sosial tanpa melibatkan hukum formal. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan, menganalisis, dan mengeksplorasi relevansi Bin-Sabin dalam konteks hukum adat dan modernisasi, serta mengidentifikasi potensi integrasinya ke dalam sistem hukum formal sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai lokal. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi fenomenologi, desain ini dipilih untuk mengeskpolrasi fenomena secara mendalam tentang praktik Bin-Sabin di Madura. penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bin-Sabin tidak hanya berfungsi sebagai tanda kepemilikan tetapi juga memperkuat solidaritas dan harmoni sosial, sejalan dengan konsep living law menurut Eugen Ehrlich. Bin-Sabin diakui dalam Pasal 18B ayat (2) UUD 1945, meskipun pengakuan formalnya masih menghadapi tantangan harmonisasi dengan hukum nasional. Praktik ini mencerminkan keberhasilan hukum adat dalam menjaga hak milik dan menciptakan harmoni sosial tanpa memerlukan sanksi formal, sehingga tetap relevan dalam sistem hukum modern dan perubahan zaman.
Kata Kunci: Bin-Sabin, Living Law, Madura, Harmonisasi Hukum.
References
Abdurrahman. (1984). Hukum adat menurut perundang-undangan Republik Indonesia. Cendana Press.
Ahyani, H., & Adnan Bumaeri dkk., A. D. (2023). Hukum Adat. Widina Bakti Persada.
Aprilianti & Kasmawati. (2022). Hukum Adat di Indonesia. Pusaka Media.
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Cet. XIV). Rineka Cipta.
Basu, K. (1925). The Modern Theories of Jurisprudence. University of Calcutta.
Berger, P. L. (1991). Langit suci: Agama sebagai realitas sosial. LP3ES.
Buna’i. (2024, November 3). Wawancara Dengan Masyarakat Sampang .
Burhani, D. A. N. (2020). Dilema Minoritas di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa.
Dimyati, K. (2004). Teorisasi hukum: Studi tentang perkembangan pemikiran hukum di Indonesia, 1945-1990. Muhammadiyah University Press, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dubber, M. D., & Tomlins, C. (2018). The Oxford Handbook of Legal History. Oxford University Press.
Fahrur Rozi. (2024, October 27). Wawancara Langsung Dengan Tokoh Masyarakat Pamekasan .
Haryono, A. (2016). Strategi Komunikasi Dalam Prosesbhâkalan Etnik Madura Di Daerah Tapal Kuda. Litera Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, Volume 17 Nomor 3.
Holleman, J. F. (2023). Van Vollenhoven on Indonesian Adat Law. BRILL.
Hutabarat, S. A., Judijanto, L., Rahim, E. I., Nuraeni, Y., Takdir, T., Zamrud, W. O., Citranu, C., Herman, H., & Yase, I. K. K. (2024). Hukum Adat Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Karisyati, S. K. (2017). Tradisi Bhāākāl Ekakoãghĭ ( Perjodohan Sejak dalam Kandungan) di Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan, Madura Dalam Perspektif Hukum Adat Dan Hukum Islam. Supremasi Hukum: Jurnal Kajian Ilmu Hukum, 6(2). https://doi.org/10.14421/sh.v6i2.2018
Lindsey, T. (2008). Indonesia, Law and Society. Federation Press.
Lukito, R. (2013). Tradisi Hukum Indonesia: Disertai postcript baru oleh Pranoto Iskandar. Institute for Migrant Rights Press.
Maheswara, A. W., Permana, I., & Andira, K. (2017). Penerapan Sistem Strong Bicameralism di Indonesia Sebagai Upaya Optimalisasi Kewenangan MPR. Padjadjaran Law Review, 5. https://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/plr/article/view/471
Manarisip, M. (2012). EKSISTENSI PIDANA ADAT DALAM HUKUM NASIONAL. LEX CRIMEN, 1(4), Article 4. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexcrimen/article/view/900
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. XXVII). Remaja Rosda Karya.
Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram University Press.
Muinna. (2024, November 2). Wawancara Dengan Masyarakat Sampang .
Mukhlis, M. (2022). Penyelesaian Sengketa Pelanggaran Adat di Wilayah Kunto Darussalam Rokan Hulu (S. Syaifullah, Trans.). Law, Development and Justice Review, 5(2), 128–147. https://doi.org/10.14710/ldjr.v5i2.16056
Mustari Pide, S. (2017). Hukum Adat Dahulu, Kini, Dan Akan Datang. Prenada Media.
Ngani, D. N., SH, MSSW, MM, CLE, Dipl Phil. (2012). Perkembangan Hukum Adat Indonesia. Pustaka Yustisia.
Online, H. (n.d.). Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor IX/MPR/2001 Tahun 2001—Pusat Data Hukumonline. hukumonline.com. Retrieved December 20, 2024, from https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4efacabd77b80/ketetapan-majelis-permusyawaratan-rakyat-nomor-ixmpr2001-tahun-2001/
Papendorf, K., Machura, S., & Hellum, A. (2014). Eugen Ehrlich’s Sociology of Law. LIT Verlag Münster.
Permendagri No. 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengakuan Dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat. (n.d.). Database Peraturan Perundang-Undangan Indonesia - [PERATURAN.GO.ID]. Retrieved December 20, 2024, from https://peraturan.go.id/id/permendagri-no-52-tahun-2014
Prasetyo,SH,M.Si, P. D. T. (2019). Sistem Hukum Pancasila: Sistem, Sistem Hukum dan Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Nusamedia.
Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan (M. Sandra, Ed.; Cet. III). Ar-Ruzz Media.
Raharjo, H., S. H. ,. M. (2018). Sistem Hukum Indonesia: Ketentuan-ketentuan Hukum Indonesia dan Hubungannya dengan Hukum Internasional. Media Pressindo.
Ramdhan, D. M., S. Pd. (n.d.). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.
RI, S. D. (n.d.). J.D.I.H. - Undang Undang Dasar 1945—Dewan Perwakilan Rakyat. Retrieved December 20, 2024, from https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
Rizki, M. (2022). Peminangan dalam Tradisi Madura di Desa Bicorong Pakong Pamekasan [Thesis]. Institut Agama Islam Negeri Madura.
Siregar, F. A. (2018). CIRI HUKUM ADAT DAN KARAKTRISTIKNYA. Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.24952/almaqasid.v4i2.1473
Soeikromo, D. (n.d.). PENGALIHAN HAK MILIK ATAS BENDA MELALUI PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUH PERDATA.
Soepomo. (1997). Sistem Hukum di Indonesia, Sebelum Perang Dunia II. Pradnjaparamita.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Cet. XIX). Alfabeta.
Supusepa, R. (2024). Relevansi Hukum Pidana Adat Sasi dalam Pembaharuan Hukum Pidana Nasional—Jejak Pustaka. Jejak Pustaka.
Tionika, V. N., Mardiana, R. A., & Hasibuan, N. M. (2023). INTEGRASI KONSEP HUKUM ADAT DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL INDONESIA. Causa: Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan, 1(9), Article 9. https://doi.org/10.3783/causa.v1i9.1177
Umiyati, M., Budiartha, I. N. P., Saptomo, A., Verhezen, P., Idris, S. H., Soares, C. A., Lisdiyono, E., Santiago, F., Pratomo, E., Sudiro, A., & Susanto, A. F. (2023). Proceedings of the International Conference on “Changing of Law: Business Law, Local Wisdom and Tourism Industry” (ICCLB 2023). Springer Nature.
Usanti, T. P. (2012). LAHIRNYA HAK KEBENDAAN. Perspektif, 17(1), 44. https://doi.org/10.30742/perspektif.v17i1.93
UU No. 3 Tahun 2024. (n.d.). Retrieved December 20, 2024, from https://peraturan.bpk.go.id/Details/283617/uu-no-3-tahun-2024
UU No. 5 Tahun 1960. (n.d.). Retrieved December 20, 2024, from https://peraturan.bpk.go.id/Details/51310/uu-no-5-tahun-1960
Wibisana, N. A., Udjan, B. G. L., & Solfian, S. (2024). Perlindungan Masyarakat Hukum Adat dalam Bentuk Pengakuan Masyarakat Adat: SAPIENTIA ET VIRTUS, 9(1), Article 1. https://doi.org/10.37477/sev.v9i1.441