PENENTUAN PARAMETER PARAMETER INPUT PROSES PEMESINAN MILLING DAN GURDI UNTUK PEMBUATAN PENCEKAM SPESIMEN ALAT UJI LELAH DENGAN KEKUATAN MAKSIMUM 370 MPa
DOI:
https://doi.org/10.32832/ame.v7i2.3416Abstract
Penggunaan baja banyak dijumpai pada berbagai bidang teknik, terutama untuk keperluan industri, bidang konstruksi, pembuatan alat-alat perkakas, poros mesin-mesin dan lain-lain. Pada alat uji lelah (Fatigue Test) dibutuhkan adanya suatu benda yang dapat memegang benda uji yang kokoh agar benda uji tersebut dapat menerima beban gaya aksial dengan sempurna sehingga mendapatkan hasil pengujian yang maksimal. Maka kekuatan lelahnya (fatigue strenght) perlu diperhitungkan agar komponen-komponen pada suatu kontruksi atau mesin tidak mengalami kegagalan akibat kesalahan desain. Untuk mencapai tujuan itu, penulis mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan agar mendapatkan hasil perhitungan yang tepat dalam proses pemesinan milling dengan menggunakan metoda eksperimen. Dengan menentukan parameter feedrate dan RPM mesin CNC milling yang tepat untuk penginputan melalui software MasterCAM sehingga dapat disimulasikan sebelum dilakukan fabrikasi di mesin CNC dan diharapkan benda uji mendapatkan hasil alat pencekam yang efektif, efisien, sesuai bentuk yang telah ditentukan desain. Hasil perbandingan parameter antara perhitungan dengan aktual RPM di dapat bahwa actual RPM pada mesin lebih tinggi dibandingkan perhitungan parameter karena faktor lain seperti suhu dan coolant juga berpengaruh.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah:Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).