PERENCANAAN BIORETENSI DI KAWASAN GELORA BUNG KARNO, JAKARTA

Authors

  • Galih Sadewa Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Feril Hariati Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Nurul Chayati Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Nurcholis Salman Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v3i1.3740

Abstract

Abstrak

Salah satu upaya untuk mencegah intrusi air laut di kota Jakarta adalah pengisian ulang kembali air tanah dengan memanfaatkan limpasan air hujan. Upaya yang dapat dilakukan adalah membuat model bioretensi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang merupakan pusat kegiatan publik, dan memiliki ruang terbuka hijau mencapai 70% dari luas kawasan. Air tanah di kawasan ini dapat ditemukan pada kisaran 20 m sampai 30 m. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model bioretensi yang optimal untuk konservasi air tanah di Kawasan GBK. Analisis debit limpasan dengan metode rasional (Q1) Adilakukan pada 12 zona GBK, menghasilkan debit limpasan sebesar 32,63 m3/detik. Selanjutnya dilakukan analisis kapasitas drainase eksisting (Q2) pada zona tersebut dengan persamaan Manning. Berdasarkan analisis perbandingan antara Q1 dengan Q2 diperoleh zona yang memerlukan bioretensi, yaitu zona A, zona F, zona I, zona J, zona K, dan zona L. Kapasitas bioretensi diperoleh berdasarkan data air yang melimpas dari drainase. Terdapat dua model bioretensi yaitu dengan ukuran lebar 4 m dan 2 m.

Kata Kunci: bioretensi, debit limpasan, drainase, konservasi air tanah.

Abstrak: One of the efforts to prevent seawater intrusion in Jakarta city is replenishing groundwater by utilizing rainwater runoff. Efforts to create a bioretention basin model in the Gelora Bung Karno (GBK) area which is the center of public activities, and has green open space reaching 70% of the area. Groundwater in this area can be found in the range of 20 m to 30 m. This study aims to obtain an optimal bioretention model for groundwater conservation in the GBK area. Analysis of runoff discharge (Q1) using the rational method was carried out on 12 GBK zones, resulting in a runoff discharge of 32.63 m3/second. Furthermore, analysis of the existing drainage capacity (Q2) in the zone is carried out using the Manning equation. Based on the comparative analysis between Q1 and Q2, the zones requiring bioretention are zone-A, zone-F, zone-I, zone-J, zone-K, and zone-L. Capacity of bioretention is obtained based on existing drainage water overflow. The bioretention models proposed in this research has 2 meters and 4 meters width.

Key words: bioretensi, run-off discharge, drainage, groundwater conservation.

Author Biography

Nurcholis Salman, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

References

Agustianto, D.A. (2014). Model hubungan hujan dan runoff. Jurnal teknik sipil dan lingkungan. Vol. 2 (2)

Annisa, N., Riduan, R., Prasetia, Hafiidz., (2016). Model Rain Garden untuk Penanggulangan Limpasan Air Hujan di Wilayah Perkotaan. Jukung, Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 2 (1). ISSN. 2540-9131.

Arsyad, S. 2010. Konservasi tanah dan air 2nd ed. IPB Press, Bogor.

Berhitu T.H.P., Mulyono R.M. (2014). Analisa Karakteristik Hidrologi dan Model Dinamik DAS Wayhuru pada Kawasan Pesisir desa Galalan kota Ambon. Jurnal Teknologi. Vol.11 (2)

Budinetro, H.S., Fatchan, A.K., Sahid M.N. (2012) Pengendalian Aliran Permukaan Akibat Perubahan Tata Guna Lahan Dengan Konsep Low Impact Development, Proceeding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2012.

Halief, K., K.R.D.P. Ningsih; Nuryanto. (2011). Pengelolaan Teknik Bioretention Dalam Mengatasi Limpasan Air Hujan. Proceeding PESAT (Psikologi Ekonomi, Sastra, Arsitektur dan Sipil). Vol.4. ISSN:1858-255.

Juliastuti. (2007). Peranan bioretensi sebagai salah satu alternatif konservasi air tanah yang berkonsep Low Impact Development (LID), Jurnal Partisi Vol.4 No.1,

http://eprints.binus.ac.id/13307/

Kodoatie, R.J. & Syarief, Roestam. (2010). Tata ruang air. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Mulyana, W.P., Permana, S., Farida, I. (2013) Pengaruh Curah Hujan terhadap Ketersediaan Air pada Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sungai Cisanggiri kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut. Jurnal hidrologi. Vol 11 (1).

Sallata, M. K. (2015). Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya Sebagai Sumber Daya Alam, Balai Penelitian Kehutanan, Makasar

Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi terapan. Yogyakarta: Beta Offset.

Trevor,M. Daniell. Guillermo. Q. (2008) Asian Pasific Friend Rainfall Intensity Duration Frequency (IDF). IHP-VII. No.2

Wilson, E.M. 1993. Hidrologi Teknik, 4th ed. ITB Bandung, ISBN 979-8001-88-5

Winogradoff, A. D., (2001). The Bioretention Manual, Programs & Planing Division. Departement of Environtmental Resource Prince George's County, Maryland.

Published

2019-02-23

How to Cite

Sadewa, G., Hariati, F., Chayati, N., & Salman, N. (2019). PERENCANAAN BIORETENSI DI KAWASAN GELORA BUNG KARNO, JAKARTA. Jurnal Komposit, 3(1), 9–14. https://doi.org/10.32832/komposit.v3i1.3740

Issue

Section

Articles