Pengujian Substantif Laporan Internal Audit Terhadap Piutang Usaha Pada PT. Cahaya Buana Intitama
DOI:
https://doi.org/10.32832/neraca.v12i1.1987Abstract
Masalah penjualan sebagai salah satu sumber pendapatan perusahaan perlu
mendapatkan perhatian besar. Perusahaan harus mendapatkan kepastian tentang penerimaan hasil penjualanya, karena hal ini secara langsung dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Laba tidak hanya dapat dicapai dengan peningkatan jumlah persediaan barang atau jasa, tetapi peningkatan ini harus diikuti pula dengan peningkatan penjualan. Saat ini perusahaan yang sedang berkembang menuntut pengamanan yang lebih profesional dibidang manajemen. Manajemen perusahaan harus
menyusun struktur pengendalian dalam rangka membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama pengendalian intern adalah untuk mengamankan
dan melindungi baik catatan aktiva perusahaan serta untuk menghasilkan data yang andal yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan penggunaan jasa auditor intern adalah untuk memeriksa laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan apakah telah
sesuai dengan standar akuntansi keuangan, untuk mengetahui penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan dan juga untuk mengetahui kelemahan pada struktur
pengendalian intern, beserta sasaran-sasaran perbaikan yang dapat digunakan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen.
Adapun tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui apakah terdapat
pengendalian intern yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaan piutang, 2) Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan audit terhadap pengendalian piutang, 3) Untuk mengetahui pengaruh audit terhadap efektifitas piutang perusahaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif (analisis) dengan metode penelitiannya adalah studi kasus.
Sedangkan teknik penelitian yaitu non statistik observasi.
Hasil dari pembahasan BAB IV secara keseluruhan adalah: 1). Perusahaan mempunyai sistem pengendalian intern yang baik dalam transaksi penjualan kredit, dari mulai pesanan dari konsumen hingga pencatatan pelunasan, dengan demikian segala bentuk
penyimpangan ataupun kesalahan dapat dihindari, 2). Terdapat beberapa temuan ketika dilakukan pengujian substantif, ada perbedaan jumlah piutang yang tertera pada Neraca
dengan ketika ditelusuri kedalam Buku Besar melalui prosedur audit awal, dilihat dari perhitungan rasio yang digunakan pengendalian intern yang baik ternyata tidak menjamin
kondisi yang baik dilapangan,
3). Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dalam penyusunan piutang pada neraca dari mulai pencatatan piutang, pengakuan piutang, basis akuntasi yang digunakan, penilaian piutang.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan sistem yang baik perlu
mendapatkan pengawasan secara periodik untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan
telah berjalan dengan sesuai.