MEMBANGUN PENDIDIKAN ISLAM NON DIKOTOMIS: PELUANG DAN TANTANGAN

Penulis

  • Auladi Rachman

Abstrak

Pendidikan Islam dalam teori dan praktik selalu mengalami perkembangan, hal ini disebabkan karena pendidikan Islam secara teoritik memiliki dasar dan sumber rujukan yang tidak hanya berasal dari nalar, melainkan juga wahyu. Kombinasi nalar dengan wahyu ini adalah ideal, karena memadukan antara potensi akal manusia dan tuntunan firman Allah terkait dengan masalah pendidikan. Kombinasi ini menjadi ciri khas pendidikan Islam yang tidak dimiliki oleh konsep pendidikan pada umumnya yang hanya mengandalkan kekuatan akal dan kebudayaan manusiaSistem pendidikan Islam bersifat integral, utuh dan serba meliputi. Dalam arti, nilai-nilai dasar Islam terpadukan dan terintegrasikan ke dalam ruang dan gerak aktivitas pendidikan pada semua pola, level dan tingkat. Totalitas bangunan sistem pendidikan Islam menyatupadukan dan menyelaraskan antara kepentingan dunia dan kepentingan akhirat dalam mencapai asas tujuan pendidikan, yaitu memperkuat dasar-dasar komitmen ajaran habl min Allah (ritual-vertikal) dan habl min al-nas (sosial-horizontal) dalam konstruk keseimbangan atas dasar paradigma idealitas Ilahiyyah dan realitas Insaniyyah. Paradigma pendidikan Islam, secara dimensi vertikal, bertugas untuk memperkuat bangunan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, dan secara horizontal bertugas untuk memperkukuh pola hubungan dan kepekaan solidaritas sosial dengan sesama manusia.

Diterbitkan

2015-10-23

Cara Mengutip

Rachman, A. (2015). MEMBANGUN PENDIDIKAN ISLAM NON DIKOTOMIS: PELUANG DAN TANTANGAN. FIKRAH, 6(2). Diambil dari https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/FIKRAH/article/view/119

Terbitan

Bagian

Artikel