HUBUNGAN KONTAK ERAT DAN KAPASITAS RUMAH DENGAN TERJADINYA TUBERKULOSIS PARU DI CIMAHI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.32832/hearty.v9i2.5529Abstract
Tuberkulosis (TB) paru apabila tidak diberikan pengobatan yang baik dapat menimbulkan kematian. TB Paru BTA (+) di Wilayah Kerja Puskesmas Cimahi Selatan menduduki peringkat pertama. Tujuan penelitian ini mengkaji hubungan kontak erat dan kapasitas rumah dengan terjadinya TB paru di Cimahi Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol, sampel sebanyak 84 orang terdiri dari 42 kasus yaitu pasien terdiagnosa positif TB dan 42 kontrol yaitu tetangga kasus negatif TB memiliki jenis kelamin dan umur sama dengan kasus. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, serta menyebarkan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji kaiË—kuadrat dan mengkaji besarnya risiko menggunakan Odd Ratio (OR: 95% CI). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan signifikan kontak erat dengan terjadinya TB paru (p<0,05), OR = 6.6 (CI 95%= 2.5–17.4). Ada hubungan signifikan kapasitas rumah dengan terjadinya TB paru (p<0,05), OR = 2.9 (CI 95%= 1.1-7.3). Masyarakat yang pernah kontak erat dengan orang menderita TB paru berisiko 6.6 kali menderita TB paru dibandingkan dengan masyarakat yang tidak pernah kontak erat dengan orang menderita TB paru. Masyarakat yang kapasitas rumahnya tidak memenuhi syarat (< 8 m2 per orang) bisiko 2.9 kali menderita TB paru dibandingkan dengan responden yang kapasitas di dalam rumahnya memenuhi syarat (≥ 8 m2 per orang).
References
Infodatin. Pusat Data dan Informasi. Tuberkulosis. Jakarta. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018.
World Health Organization Global Tuberculosis Report. Geneva. 2017.
Dinas Kesehatan Kota Cimahi. Profil Kesehatan Kota Cimahi. Dinas Kesehatan Kota Cimahi. 2017.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran, Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta. 2020.
Wijaya M.S.D, Mantik M.F.J, Rampengan N.H. Faktor Risiko Tuberkulosis Pada Anak. e-Clinic, 9 (1), 124Ë—133, 2021.
Marlinae L, Arifin S, Noor I.H, Rahayu A, Zubaidah T, Waskito A. Desain Kemandirian Pola Perilaku Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB Anak Berbasis Android. Jogyakarya: CV. Mine. 2019.
Wulan S. Analisis Beban Ekonomi dan Dampak Karena Tuberkulosis Terhadap Kesejahteraan di Kota Bengkulu. CHMK Health Journal, 4 (1), 103Ë—111, 2020.
Banu S, Sitepu R, Sulistiasari R. Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Puskesmas Hutarakyat Sidikalang. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 5 (4), 254Ë—263, 2018.
Khoirina N, Budiati R.E. Hubungan Riwayat Kontak Penderita dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Anak Usia 1-14 Tahun di Balai Kesehatan Masyarakat Pati. Jurnal Kesehatan Masyarakat Cendikia Utama 5 (2), 47Ë—55, 2018.
Purnamaningsih I, Martini M, Sakundarno M, Saraswati L.D. Hubungan Status Riwayat Kontak BTA+ Terhadap Kejadian TB Anak (Studi di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) 6 (1), 273Ë—278, 2018.
Agustin R.A. Hubungan Perilaku Penderita dengan Kejadian Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo Kota Surabaya. Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Hang Tuah Surabaya 12 (1), 1168Ë—1175, 2017.
Mathofani P.E. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Serang Kota. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 2 (1), 1Ë—10, 2020.
Wahyuningsih D. Determinan Kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 4 (3), 529Ë—539, 2020.
Diniarti F, Felizita E, Hasanudin. Pengaruh Kepadatan Hunian Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Journal of Nursing dan Public Health, 7 (2), 1Ë—7, 2019.
Kakuhes H, Sekeon S.A, Ratag B.T. Hubungan antara Merokok dan Kepadatan Hunian dengan Status Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal Kesmas, 9 (1), 96Ë—105, 2020.
Listiono H. Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 11 (1), 19-34, 2019.
Rangki H.L. Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 13 (1), 1-10, 2020.