Tekad yang Kuat: Kajian Studi Kepustakaan

Penulis

  • Rahmawati Rahmawati nazma STAI Daarut Tauhiid Bandung
  • Senki Nurachmadi
  • Fuji Rianti
  • Sri Meli Mulyani

DOI:

https://doi.org/10.32832/komunika.v8i1.16585

Abstrak

Masa depan yang baik dan gemilang tidak bisa didapatkan hanya dengan berdiam diri, berangan-angan ataupun berlepas tangan, namun tentunya harus dijemput dengan perjuangan dan pengorbanan yang selalu dilandasi dengan keimanan, digerakan oleh fikiran dan tentunya semua itu dilakukan dengan tertanamnya tekad yang kuat. Ketika tekad yang kuat sudah tertanam dalam diri, maka hidup akan terarah karena akan selalu mempunyai tujuan dan melakukan segala sesuatu untuk mencapai tujuan itu sehingga lebih produktif. Manusia tidak lepas dari kesalahan yang membuat lalai akan tujuan yang harus dicapai, sehingga tekad yang kuat adalah karakter penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dalam beberapa kisah orang-orang yang hebat kuncinya ada pada sebuah tekad yang kuat, sehingga sesulit apapun perjuangan dengan segala tantangannya dapat dikalahkan dan membuahkan hasil yang indah karena mampu konsisten dan fokus pada apa yang diinginkan dengan sepenuh hati dan totalitas. Metodologi yang diterapkan dalam pembahasan ini adalah metode deskriptif dan studi kepustakaan yang mengambil data-data, pendapat serta informasi dari beberapa jurnal, buku, dokumen dan tulisan atau karya ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan tekad yang kuat sehingga menghasilkan sebuah pengetahuan yang dapat disajikan. Hasil dari pembahasan ini dapat difahami bahwa tekad yang kuat merupakan karakter yang harus dimiliki oleh setiap muslim karena dalam hidup kita harus memiliki target atau tujuan yang dicapai dengan tekad yang kuat yang menjadi bagian dari keimanan. Seorang muslim tentunya tidak cukup hanya memiliki tekad yang kuat saja, namun bagaimana setiap karakter baik yang dimiliki juga tidak pernah terlepas dari keyakinan kepada Allah SWT. Ada dua karakter yang harus dimiliki seseorang agar berada pada tingkatan yang tinggi yaitu ilmu dan tekad (kemauan) yang kuat. Seseorang yang memiliki ilmu namun tidak memiliki tekad yang kuat, maka kemampuannya akan berada pada posisi yang sama tidak akan meningkat karena merasa puas dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Begitupun sebaliknya, orang yang memiliki tekad yang kuat namun tanpa disertai ilmu maka energinya akan terkuras pada hal yang tidak jelas dan tanpa arah.

Referensi

Adams, S. (2019). 30 days pursuit of happiness: 30 hari menuju mental yang kuat, tekad yang bulat, pikiran yang terbuka, dan hati yang ikhlas dalam segala hal. Anak Hebat Indonesia.

Azimi Zul. (2024). Motivasi dalam islam. STIS Al-Hilal Sigli : Aceh. Jurnal Tahqiqa. 18(1)

Busro, M. (2022). Menghadirkan niat dalam segala perbuatan. bunga rampai islam dalam disiplin ilmu fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas Islam Indonesia edisi dakwah mahasiswa.

Fourianalistyawati, E. (2017). Mindfulness: Membawa kesadaran sebagai langkah awal memaknai perjalanan hidup. Warna-warni Psikologi untuk Negeri: Pemikiran dan Aplikasinya, 2330.

Gómez-Baya, D., Mendoza, R., & Martín, L. (2022). Determination and resilience as predictors of well-being in adolescents: A longitudinal study. Journal of Youth and Adolescence, 51(3), 602-614. https://doi.org/10.1007/s10964-021-01488-6

Ismail, H. F. (2019). Islam, konstitusionalisme dan pluralisme. IRCiSoD.

Kamal, K. (2022). Tawakkal dalam Islam. Jurnal Sipatokkong BPSDM Sulsel, 3(4), 259-273.

Langitan, R. (2014). Be a great fighter. Elex Media Komputindo.

Liu, Y., Wang, Z., & Li, X. (2020). The role of determination in achieving academic success among Chinese university students. Journal of Educational Psychology, 112(4), 755-767. https://doi.org/10.1037/edu0000423

Mohtar, T. (2021). Pantang menyerah. Balai Pustaka (Persero).

Mustari, M. (2022). Kontribusi budaya organisasi islami dalam upaya meningkatkan kinerja. Jurnal Iman Dan Spiritualitas Volume 2 Nomor 2 (2022), 167.

Mustofa, F., & Sutrisno, S. (2024). Meneladani cara berdakwah nabi Ulul Azmi dalam Al-Qur’an. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1), 531-547.

Mutaqin, M. Z. (2022). Konsep sabar dalam belajar dan implikasinya terhadap pendidikan Islam. Journal of Islamic Education: The Teacher of Civilization, 3(1).

Nakhrawie, A. S. (2020). Keutamaan dan rahasia tawakkal. Pustaka Media.

Rahman, P. (2018). Konsep istiqamah dalam islam. Jurnal Studi Agama, 2(2), 87-97.

Rahmawati, L. (2023). Konsep sabar dalam perspektif ulama tafsir. Al-Hikmah: Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam, 5(2).

Ratnawati, R. (2021). Implementasi sabar perspektif al-ghazali dalam meningkatkan adversity quotient mahasiswa tasawuf dan psikoterapi IAIN Kediri (Doctoral dissertation, IAIN Kediri).

Razi, P. (2020). Pantang menyerah.

Safira, F. (2021). Menguji tekad. Dampak covid-19 terhadap kebijakan pendidikan di Indonesia: Antara idealisme dan realitas. 75.

Siregar, N. C., Gumilar, A., & Amarullah, A. (2023). Connecting the dots: Communication skills for stem success. Komunika: Journal of Communication Science and Islamic Dakwah, 7(1), 64-74.

Sobri, M. (2020). Kontribusi kemandirian dan kedisiplinan terhadap hasil belajar. Guepedia.

Sulistyaniningsih, E., & Fatimah, F. (2020). Analisis nilai pendidikan dalam novel ranah tiga warna karya A. Fuadi. Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra, 6(2), 118-133.

Tambunan, F., & Hasibuan, R. (2018). Pengaruh percaya diri dan tekad yang kuat terhadap berwirausaha. Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal), 8(2), 157–162

Tamsil, I. S. (2022). Pesan pantang menyerah dan ikhlas melalui teknik sinematografi pada film “Nusa the Movie 2021”. Calaccitra: Jurnal Film Dan Televisi, 2(2), 9-19.

Taufiqurrahman, A., Khulwati, E.H., Tatang. (2023). Optimalisasi dakwah keluarga di masa pandemi covid 19. Komunika: Jurnal of Communication Science and Islamic Da’wah, 2(7).

Wahidah, E. Y. (2020). Resiliensi perspektif Al Quran. Jurnal Islam Nusantara, 2(1), 105-120.

Diterbitkan

2024-07-26

Cara Mengutip

Rahmawati nazma, R., Nurachmadi, S., Rianti, F., & Mulyani, S. M. (2024). Tekad yang Kuat: Kajian Studi Kepustakaan. KOMUNIKA, 8(1), 67–76. https://doi.org/10.32832/komunika.v8i1.16585