PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PENDEKATAN KELUARGA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN HIDUP DI KELURAHAN PAMOYANAN, BOGOR SELATAN TAHUN 2018

Penulis

  • Tika Noor Prastia
  • Dwi Suryanto
  • Hana Ilmi
  • Rezki Ayu Safitri

DOI:

https://doi.org/10.32832/pro.v1i2.1600

Abstrak

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah metode dalam upaya membangun kemandirian masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Menciptakan kemandirian masyarakat dimulai dari lingkup keluarga. Tujuan program adalah untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat secara
holistik baik lingkungan, ekonomi, dan kesehatan. Sasaran program adalah warga RW 3 dan RW 12 di keluarahan Pamoyanan Bogor Selatan. Program yang dilakukan meliputi penyuluhan dan cek kesehatan, pembuatan hidroponik, dan pengembangan produk ekonomi lokal. Metode yang
digunakan meliputi ceramah dan diskusi (penyuluhan dan cek kesehatan), tutorial (pembuatan hidroponik), dan pengembangan media pengembangan produk ekonomi lokal). Pengolahan data menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan hasil program. Hasil program menunjukkan
bahwa persentase penderita hipertensi 26,3%, penderita diabetes 28,9%, sebagian besar (55,5%) dari peserta yang hadir telah menanam hidroponik, dan peningkatan penjualan produk > 100% dari penjualan awal. Program-program yang dilaksanakan memiliki dampak positif bagi masyarakat
dengan terdeteksinya penyakit degeneratif, kemampuan budidaya tanaman dengan metode hidroponik, dan peningkatan produk ekonomi lokal melalui pengembangan media.

Referensi

Ade Wachar dan Rizkiana Anggayuhlin. 2011. Peningkatan Produktivitas DAN Efisiensi Konsumsi Air Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L.) pada Teknik Hidroponik melalui Pengaturan Populasi Tanaman. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Andria, M Kiki. 2013. Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stress dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya, Jurnal Promkes Vol. 1 No. 2

Anggraini, AD., Waren, S., Situmorang, E., Asputra, H., dan Siahaan, SS. 2009. Faktor—Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008. Fakultas Kesehatan. Universitas Riau. Files ofDrsMed-FK UNRI : 1-41.

Dinkes. 2018. Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya. Jakarta. Kementrian kesehatanRI. http://www.depkes.go.id/article/view/17051800002/sebagian-besar-penderita-hipertensi-tidak-menyadarinya.html

bungkus

Data Penjualan Kios Berdaya RW 12

(diakses pada tanggal 15 November 2018)

Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia.

Katulistiwa, Nisa Azza. 2013. Proses TerjadinyaKaitannya Antara Peranan Zat Gizi danPenyakit Degeneratif (Hipertensi).http://azzakatulistiwafkm10.web.unair.ac.id (Diakses tanggal 13 November 2018).

Naufal A, Kusumastuti I.Y. 2010.Evaluasi Program Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) (Studi Kasus Posdaya Bina Sejahtera di Kelurahan Pasirmulya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat). Jurnal Penyuluhan, Vol. 6 No. 2 http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/download/11446/8950 (Jurnal Online, Diakses pada tanggal 13 November 2018).

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendeketan Keluarga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016. Jakarta.

Pradono Julianty, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi Di Daerah Perkotaan. http://ejournal.persagi.org/go/index.php/gizi_indon/article/viewFile/83/80. (Jurnal online.Diakses pada tanggal 13 November 2018).

Profil Puskesmas Mulyaharja 2017 Kota Bogor.

Rawasiah A.B, Wahiduddin, Rismayanti. 2014. Hubungan Faktor Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Puskesmas Pattingallong.http://Respository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10836/A.BESSERAWASIAHM.MAPPAGILING (Jurnal online. Diakses 13 November 2018).

RISKESDAS. 2018. Laporan Hasil Riset KesehatanDasar (Riskesdas). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. [14] Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Sarasaty, RF. 2011. Faktor-faktoryang Berhubungan denganHipertensi pada Kelompok LanjutUsia di Kelurahan Sawah BaruKecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Skripsi. Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Jakarta.

Suhadak, 2010. Pengaruh Pemberian Teh Rosella Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada Lansia Di Desa Windu Kecamatan Karangbinangun kabupaten lamongan?”. Lamongan. BPPM stikes muhammadiyah lamongan. [17] Suliha, Herawati & Sumiati, (2003). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan., EGC: Jakarta.

Sujaya, I Nyoman. 2009. “Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal Skala Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-81.

Sutanto. 2010. CEKAL (Cegah dan Tngkal)Penyakit Modern (Hipertensi, Stroke,Jantung, Kolesterol, dan Diabetes). Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Sudjana, (2005), Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: FalahProduction.

Tempoh, J. 2013. Peranan Hukum Tua dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Kalasey II Kecamatan Mandolang

Kabupaten Minahasa.Jurnal Eksekutif, 2(1). [22] Wachjar. 2013. Peningkatan Produktivitas Dan Efisiensi Konsumsi Air Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L) Pada Teknik Hidroponik Melalui Pengaturan Populasi Tanaman. Bul. Agrohorti 1(1): 127-134

Diterbitkan

2019-12-01

Terbitan

Bagian

Artikel