GAMBARAN KARAKTERISTIK PADA AKSEPTOR KB NON MKJP DI KELURAHAN CIBOGOR KECAMATAN BOGOR TENGAH KOTA BOGOR TAHUN 2019

Penulis

  • Mutiara Zakiyyatun Nafsiah Universitas Ibn Khaldun
  • Tika Noor Prastia Universitas Ibn Khaldun
  • Wina Rachmania Universitas Ibn Khaldun

DOI:

https://doi.org/10.32832/pro.v3i3.4180

Abstrak

Tingginya laju pertambahan penduduk di Indonesia menjadikan pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan program Keluarga Berencana (KB). Penggunaan KB MKJP masih tinggi. Program KB bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sehingga meningkatkan keluarga yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran karakteristik pada akseptor KB Non MKJP di Kelurahan Cibogor Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif dengan metode cross sectional, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, sampel pada penelitian ini berjumlah 326 orang dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yaitu univariat dengan menggunakan software pengolah data statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Cibogor paling banyak menggunakan KB Suntik (74,2%), berumur ≥36 tahun (58%), tingkat pendidikan akseptor KB tamat SLTA (49,7%), pendidikan suami tamat SLTA (56,1%). Pekerjaan akseptor KB paling banyak tidak bekerja (47,2%), pekerjaan suami wiraswasta (35,5%), Paritas 0-2 anak (72,4%), tempat pelayanan KB di Puskesmas (48,5%), usia kawin pertama ≥22 tahun (53,4%). Kesimpulan gambaran karakteristik pada akseptor KB Non MKJP di Kelurahan Cibogor paling banyak menggunakan KB suntik dibandingkan dengan pil dan kondom maka disarankan perlu uji analisis untuk mengetahui antara hubungan pemelihan jenis KB dengan karakteristik yang ada.

Referensi

Arliana, W.O.D., Surake, Mukhsen, & Sewang, Arifin. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di Kelurahan Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanudin.

Astuti Dewi & lyas Holidi. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik. Jurnal Keperawatan. Volume XI, Nomor 2

Badan Pusat Statistik. 2010. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035

BKKBN, 2013. Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BKKBN.

BKKBN, 2014a. Laporan Umpan Balik Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.

D Johana, Bernadus, Madianung Agnes, Masi Gresty. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Bagis Akseptor KB di Puskesmas Jailolo. Jurnal e-NERS (eNS). Volume 1 Nomor 1, halaman 1

Departemen Kesehatan RI, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, Pedoman Manajemen Upaya Kesehatan Usia Lanjut Di Puskesmas, Jakarta 1992

Dewi Putri H C & Notobroto Hari B. Rendahnya Keikutsertaan Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Dinn Wahyudi, Abduhak Ishak, Supiadi. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka

Gitosudarmo. (2001). Kepemimpinan Organisasi. Salemba Raya, Jakarta.

Hardiwinoto, Dr, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat

Indahwati L, Wati Ratna L, Wulandari D T. 2017. Usia dan Pengalaman KB Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Kawulur L, Kundre R, Onibala F. 2015. Gambaran Penggunaan Pil KB Pada Wanita Usia Subur Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanawangko Kecamatan Tombabiri. Ejournal Keperawatan (e-Kp). Volume 3, Nomor 3

KBBI, 2016. Arti Kata Umur, available from : http://kbbi.web.id/umur

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Nathofani. 2016. Hubungan Pelayanan KB Dengan Status Unmeet Need di Provunsi Banten 2016. Universitas Indonesia

Republik Indonesia. Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan. 1974. Lembaran Negara RI Tahun 1974 No. 1. Menteri/Sekretaris Negara RI. Jakarta

Santika, Adi. 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Umur Terhadap Daya Taham Umum (Kardiovaskuler) Mahasiswa Putra Semester II Kelas A Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Tahun 2015. IKIP PGRI Bali

Saragih M, Suharto, Nugraheni A. 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Penggunaan Kontrasepsi Non IUD Pada Akseptor Wanita Usia Subur DiKelurahan Bandaharjo Semarang Utara. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Volume 7, Nomor 2

Septianingrum Yurike, Wardani E M, Kartini Yanis. 2018. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Akseptor KB Suntik 3 Bulan. Jurnal NERS dan Kebidanan Volume 5 Nomor 1.

Setiawati E, Handayani O W K, Kuswardinah A. 2017. Pemilihan Kontrasepsi Berdasarkan Efek Samping Pada Dua Kelompok Usia Reproduksi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Volume 6, Nomor 3

Styavada, A, and Adamchak, D. J. (2000), Determinants of Current Use of Contraception and Children Ever Born in Nepal. Social Biology.

Sukaisih & Herawati Tina. 2005. Hubungan Karakteritik Pengetahuan Sikap dan Dukungan Suami Terhadap Pemakaian IUD di Kecamatan Bayumanik Kota Semarang Tahun 2004. Universitas Diponegoro Semarang

Sulistyawati, Ari. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Penerbit Salemba Medika

UNFPA. 2012. A Decade Of Change in Contraceptive in Euthopia: In-depth Analysis of the EDHS 2000-2011. Addis Ababa: UNFPA

Utami W T, Hidayah W, P Dika. 2010. Hubungan Pengetahuan Akseptor KB Tentang IUS dengan Penggunaan KB IUD (Suatu Studi di BPS Umi Lestari C.W Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010). Bojonegoro

Wahyuni, Rosaria. 2015. Analisis Faktor Penggunaan Kontrasepsi Suntik di Puskesmas Cimandala Kabupaten Bogor. STIKES Muhamaddiyyah Cirebon

Diterbitkan

2020-06-04

Terbitan

Bagian

Artikel