ANALISIS FENOMENA PATAHAN BRACKET AKIBAT PEMBEBANAN SISTEM ROTARY MATERIAL SK-5

Penulis

  • Yusup Firmansyah Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Edi Sutoyo Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/ame.v5i2.2472

Abstrak

Bracket merupakan komponen yang digunakan pada industri otomotif berfungsi sebagai sistem penggerak rotary pada mekanisme sistem vibrator. Bracket berfungsi juga balancing force, sehingga memerlukan ketahanan yang merata di seluruh permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk investigasi terhadap kegagalan fungsi bracket (patah) setelah mengalami pembebanan rotary pada komponen assembly unit, untuk mengetahui penyebab terjadinya patahan pada bracket diperlukan investigasi terhadap jenis patahan, aktual proses manufakturing bracket, uji komposisi kimia material SK-5, distribusi kekerasan Bracket, serta foto mikro. Hasil Pengujian dan Observasi : patahan termasuk jenis brittle, adanya initial crack propagation pada visual patahan, proses austempering adanya perbedaan jumlah content mass (kg) 12 – 46 kg, patahan memiliki fluktuasi kekerasan 48-55 HRC serta distribusi kekerasan tidak merata 550-760 HV kedalaman 0,5 mm, fotomikro menunjukkan adanya penyebaran pearlit pada fasa bainit pembesaran 100x dan 200x. Dari hasil pengujian dan observasi dapat disimpulkan bahwa fenomena patahan pada bracket terjadi karena adanya timbul pearlit pada fasa bainit. Hal ini menunjukkan adanya penyebaran suhu yang tidak merata saat pada proses austempering sehingga pada fasa transformasi tertentu suhu benda kerja di angka < 720°C sehingga menyebabkan distribusi kekerasan tidak merata pada seluruh permukaan bracket dan beach mark membentuk crack propagation.

Referensi

Ashby, M. F., Jones, D. R. H. (1980). Engineering Materials: An Introduction to Their Properties and Applications. New York: Pergamon Press

Avner, S. H. (1974). Introduction to physical metallurgy (Vol. 2): McGraw-Hill New York.

Broek, D. (1982). Elementary engineering fracture mechanics: Springer Science & Business Media.

Cottrell, A. H. (1958). Theory of brittle fracture in steel and similar metals. Trans. Met. Soc. AIME, 212.

Gilbert, C., Petrany, R., Ritchie, R., Dauskardt, R., Steinbrech, R. (1995). Cyclic fatigue in monolithic alumina: mechanisms for crack advance promoted by frictional wear of grain bridges. Journal of Materials Science, 30(3), 643-654. doi: https://doi.org/10.1007/BF00356324

Hidayat, A., Herwandi, H. (2006). Analisa Perubahan Struktur Akibat Heat Treatment pada Logam ST FC Dan Ni-Hard 4. Jurnal Teknik Mesin, 7(2), 57-62.

Knott, J. F. (1973). Fundamentals of fracture mechanics: Gruppo Italiano Frattura.

Pramono, A. (2011). Karakterisrik Mekanik Proses Hardening Baja Aisi 1045 Media Quenching Untuk Aplikasi Sprochet Rantai. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol, 5(1), 32-38.

Rizal, Y., Sepfitrah. (2014). Analisa Kegagalan Fatik Pada Plunger Pompa Torak Reciprocating 5H3S. Jurnal APTEK, 6(1), 73-86.

Totten, P. L., Lindsey, D. W., King, B. J. (1993). High temperature well cement compositions and methods: Google Patents.

Diterbitkan

2019-10-01

Cara Mengutip

Firmansyah, Y., & Sutoyo, E. (2019). ANALISIS FENOMENA PATAHAN BRACKET AKIBAT PEMBEBANAN SISTEM ROTARY MATERIAL SK-5. AME (Aplikasi Mekanika Dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5(2), 59–65. https://doi.org/10.32832/ame.v5i2.2472

Terbitan

Bagian

Articles