Kondisi Terumbu Karang dan Ikan Karang di Perairan Desa Waigoiyofa, Kabupaten Kepulauan Sula

Authors

  • Alimuddin Alimuddin Tanri Abeng University
  • Muhammad Kemal Idris Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
  • Muhammad Zainuddin Lubis Politeknik Negeri Batam
  • La Ode M. Gunawan Giu Universitas Halu Oleo
  • Zan Zibar Universitas OSO

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v5i2.6286

Abstract

Abstrak

Terumbu karang sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia dan kenaikan suhu permukaan laut karena perubahan global.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang dan ikan karang di Desa Waigoiofa tahun 2019. Pengambilan data karang menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT) sedangkan pengambilan data ikan karang menggunakan metode visual sensus. Parameter perairan yang diukur adalah suhu, salinitas, derajat keasaman (pH), kecerahan dan kecepatan arus. Berdasarkan pengamatan, suhu perairan berkisar antara 30,1 °C – 30,2 °C.  Salinitas perairan bernilai 30 "°. pH perairan bernilai 6,76 – 6,77 yang menunjang bagi kehidupan biota karang.  Tingkat kecerahan perairan adalah 100 %. Kecepatan arus sebesar 0,1 m/det. Kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan persentase penutupan karang keras berkisar antara 18,24 % – 44,44 % dengan kategori buruk sampai sedang. Indeks mortalitas karang di lokasi studi adalah kecil berkisar antara 0 – 0,471, artinya bahwa tidak ada perubahan berarti bagi karang hidup. Kelimpahan ikan karang berkisar antara 1,96 ind/m2 – 2,58 ind/m2 yang didominasi oleh famili Pomacentridae dan Labridae dimana kedua famili tersebut merupakan kelompok ikan yang memanfaatkan terumbu karang sebagai habitat untuk mencari makan. Nilai indeks keanekaragaman ikan karang di ekosistem terumbu karang di semua lokasi berkisar 3.95 – 4,11 yang berada dalam kategori sedang. Indeks keseragaman berada dalam kategori tinggi dengan nilai berkisar antara 0,63 – 0,64 yang menggambarkan perbedaan jumlah individu tiap spesies relatif sama dan tidak terlalu berbeda nyata. Indeks dominansi ikan karang berada dalam kategori rendah yaitu berkisar antara 0,02 – 0,03 yang menunjukkan bahwa dominasi spesies adalah rendah, sehingga kondisi komunitas ikan karang relatif stabil.

Kata kunci: Metode LIT, Metode visual sensus, struktur komunitas, persentase penutupan

Abstract

Coral reefs are greatly affected by human activities and rising sea surface temperatures due to global changes. This study aims to determine the condition of coral reefs and reef fish in Waigoiofa Village in 2019. Data collection of coral reefs using Line Intercept Transect method while data collection of reef fishes using the visual census method. The water parameters measured were temperature, salinity, acidity (pH), brightness and current speed. Based on observations, the water temperature ranged from 30.1 °C – 30.2 °C. The salinity of the waters is 30. The pH of the waters is 6.76 – 6.77 which supports the life of coral biota. The brightness level of the waters is 100%. The current speed is 0.1 m/s. Conditions of coral reef ecosystems based on the percentage of hard coral cover ranged from 18.24% - 44.44 % with low to medium categories. The coral mortality index in the study area was small ranged from 0 – 0.471, meaning that there was no significant change for live corals. The abundance of reef fishes ranged from 1.96 ind/m2 – 2.58 ind/m2 which was dominated by families Pomacentridae and Labridae where both families are groups of fish that use coral reefs as a habitat for foraging. The index value of reef fish diversity in coral reef ecosystems at all stations ranged from 3.95 to 4.11 where the diversity index value was in the medium category. The uniformity index is in the high category with values ranging from 0.63 to 0.64 which illustrates the difference in the number of individuals of each species is the same and not different significantly. Reef fishes dominance index is in the low category, ranging from 0.02 to 0.03 which indicates that the species dominance is low, so the condition of the reef fish community is relatively stable.

Keyword: LIT method, visual sensus method, community structure, coverage percentage

Author Biographies

Alimuddin Alimuddin, Tanri Abeng University

Program Studi Teknik Sipil – Fakultas Teknik dan Sains – Universitas Ibn Khaldun Bogor

Muhammad Kemal Idris, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Program Studi Teknik Kelautan – Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Muhammad Zainuddin Lubis, Politeknik Negeri Batam

Program Studi Teknik Geomatika – Politeknik Negeri Batam

La Ode M. Gunawan Giu, Universitas Halu Oleo

Program Studi Ilmu Kelautan – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Universitas Halu Oleo

Zan Zibar, Universitas OSO

Program Studi Ilmu Kelautan – Fakultas Ilmu dan Pengetahuan Alam – Universitas OSO

References

Alimuddin et al. (2021). Condition of Coral Reef and Reef Fishes in Dofa Village, Sula Island Regency. Journal of Applied Geospatial Information. Vol 5, No. 1. P 431-436.

Badrudin, S. R. Suharti, Yahmantoro dan I. Suprihanto. (2003). Indeks Keanekaragaman Hayati Ikan Kepe-Kepe (Chaetodontidae) di Perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Jurnal Pendidikan Perikanan Indonesia. Edisi Sumberdaya dan Penangkapan. 9 (7):67 – 73.

Burke et al. (2011). Menengok Kembali Terumbu Karang yang Terancam di Segitiga Terumbu Karang (Diterjemahkan dari Reefs at Risk Revisited in the Coral Triangle oleh yayasan TERANGI). Washington, D.C: World Resources Institute (WRI)

English, S., C. Wilkinson dan V. Baker. (1994). Survey Manual for Tropical Marine Recourses. Australian Institut of Marine Science. Townsville. p. 34-80.

Idris MK, Muqtasidun H, Wahyu AS. 2021. Mapping Monitoring of Environmental Conditions in Cilacap Waters. Journal of Applied Geospatial Information. Vol 5, No. 1. P 437-444.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2001 Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang.

Lubis MZ, Anurogo W, Hanafi A, Kausarian H, Taki HM, Antoni S. (2018). Distribution of benthic habitat using Landsat-7 Imagery in shallow waters of Sekupang, Batam Island, Indonesia. Biodiversitas 19: 1117-1122.

Lubis MZ, Taki HM, Anurogo W, Pamungkas DS, Wicaksono P, Aprilliyanti T. (2017). Mapping the distribution of potential land drought in Batam Island using the integration of remote sensing and Geographic Information Systems (GIS). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. DOI: 10.1088/1755-1315/98/1/012012

Madduppa, et al. (2013). Dynamics of Fish Diversity Across an Environmental Gradient in the Seribu Islands Reefs Off Jakarta. Jurnal Biodiversitas. Vol 14, No. 1. P 17-24.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh H. M. Eidman, Koesobiono, D. G. Bengen, M. Hutomo, S. Sukardjo. PT Gramedia. Jakarta. hal. xv + 459.

Odum, E.P. (1993). Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. (Terj) dari Fundamental of Ecology. Alih Bahasa oleh T. Samingan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 174-200.

Sale, P.F. (1991). The Ecology of Fishes on Coral Reef. Academic Press. San Diego.

Suharsono. 1996. Jenis-Jenis Karang yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. P3O-LIPI. Jakarta. 116 h.

Supriharyono. (2007). Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tomascik, et.al. (1997). The Ecology of the Indonesian Sea part 2. Singapore: Peripilus Edition.

Published

2022-03-23

How to Cite

Alimuddin, A., Idris, M. K., Lubis, M. Z., Giu, L. O. M. G., & Zibar, Z. (2022). Kondisi Terumbu Karang dan Ikan Karang di Perairan Desa Waigoiyofa, Kabupaten Kepulauan Sula. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 5(2), 87–94. https://doi.org/10.32832/komposit.v5i2.6286

Issue

Section

Articles