Dampak Peningkatan Intensitas Hujan dan Tutupan Lahan Terhadap Debit Banjir Puncak Sungai Ciseel

Penulis

  • Feril Hariati
  • Dony Saputra
  • Alimuddin Alimuddin
  • Ihsal Yanuarsyah

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v4i1.3748

Abstrak

Abstrak

Sungai Ciseel merupakan anak sungai dari Sungai Citanduy, yang bermuara di Sungai Citanduy bagian hilir. Daerah Aliran Sungai Ciseel termasuk dalam katagori rawan banjir. Sebanyak 165 Ha lahan pesawahan di Kec. Padaherang, Kabupaten Pangandaran, tergenang akibat meluapnya Sungai Ciseel pada tahun 2017. Perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan intesitas hujan, dan perubahan tutupan lahan meningkatkan kerentanan DAS Ciseel terhadap bencana banjir. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh besarnya debit banjir Sungai Ciseel dengan pendekatan simulasi. Dua variabel, yaitu koefisien limpasan, yang diturunkan dari peta tutupan lahan, dan tinggi hujan harian maksimum, masing-masing untuk tahun 2006, 2012, dan 2016, digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi debit banjir puncak. Analisis debit banjir puncak dilakukan dengan menerapkan metode Hidrograf Sintesis Satuan Nakayasu. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan intensitas hujan pada tahun 2016 sebesar 70% dari tahun 2006. Sedangkan tutupan lahan di DAS Ciseel, cenderung stabil dan menghasilkan nilai koefisien limpasan komposit sebesar 0,13. Kenaikan tinggi hujan harian mengakibatkan kenaikan debit banjir puncak yang linear dengan kenaikan tinggi hujan pada tahun 2006, 2012, dan 2016 berturut-turut sebesar 253 m3/dtk; 287 m3/dtk, dan 439 m3/dtk.

   Kata kunci: Ciseel, Banjir, Perubahan Iklim, HSS Nakayasu

Abstract

The Ciseel River is a tributary of the Citanduy River, which emptied out into the downstream of Citanduy River. The Ciseel River Basin fall into flood prone area. A total of 165 hectares of rice fields in the Padaherang district, Pangandaran Regency, was inundated due to the overflowing of the Ciseel River in 2017. Climate change which resulted in an increase in rain intensity, and changes in land cover increased the vulnerability of the Ciseel watershed to flood disasters. The purpose of this research is to obtain the magnitude of the Ciseel River flood discharge using a simulation approach. Two variables, namely the runoff coefficient, which is derived from the map of land coverage, and the maximum daily rainfall heights for 2006, 2012 and 2016, respectively, are used as factors that influence peak flood discharge. The peak flood discharge analysis was carried out by applying the Nakayasu Unit Hydrograf Synthesis method. The results of the analysis show that there was an increase in rain intensity in 2016 by 70% from 2006. While the land cover in the Ciseel watershed tends to be stable and produces a composite runoff coefficient value of 0.13. The increase in daily rainfall resulted in a linear increase in peak flood discharge with an increase in the height of rain in 2006, 2012 and 2016 respectively of 253 m3/s; 287 m3/s, and 439 m3/s.

 Keywords: Ciseel, Flood, Climate Change, HSS Nakayasu

Referensi

Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy. (2013). "Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy”

Gunawan, A. (2007). "Kajian Untuk Kerja Metode Hidrograf Satuan Sintetik Untuk Penetapan Banjir Rancangan Pada DAS Di Pulau Jawa”. Dinamika Rekayasa Vol. 3 No.1. ISSN 1858-3075

Kodoatie, J.R. dan Syarief, R. (2005). "Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu”. Andi Offset,

Yogyakarta.

Nugraha, M. A. (2014). ”Analisis Hidrograf Banjir pada DAS Boang”. Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 2, No. 4, ISSN : 2355-374X

Safrida, M.F.A., Sobriyah, Wahyudi, A.H. (2014).” Analisis Hidrograf Aliran Daerah Aliran Sungai Tirtomoyo dengan Beberapa Metode Hidrograf Satuan Sintetis”. Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL. No. 534

Siby, E. P., Kawet, L., & Halim, F. (2013).” Studi Perbandingan Hidrograf Satuan Sintetik pada Daerah Aliran Sungai Ranoyapo”. Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.4, (259-269) ISSN: 2337-6732

Suripin. (2002). "Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air”. Disadur kembali oleh Djoko

Sasongko. Erlangga, Jakarta.

Suryana, A. (2017). "Lebih Dari 165 Hektar Sawah di Kecamatan Padaherang Terendam Banjir”. Online pada 16/03/2017 di situs www.swaragapura.com/lebih-dari-165-hektar-sawah-di-kecamatan-padaherang-terendam-banjir/

Wanny (2003). "Pola Hujan Provinsi Jawa Barat”. Manuskrip, PUSAIR-Bandung

Unduhan

Diterbitkan

2022-03-23

Cara Mengutip

Hariati, F., Saputra, D., Alimuddin, A., & Yanuarsyah, I. (2022). Dampak Peningkatan Intensitas Hujan dan Tutupan Lahan Terhadap Debit Banjir Puncak Sungai Ciseel. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 4(1), 13–18. https://doi.org/10.32832/komposit.v4i1.3748

Terbitan

Bagian

Articles