Analisa Kondisi Jaringan Irigasi (Studi Kasus: Daerah Irigasi Way Kandis Lampung)

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v5i1.4045

Abstrak

Abstrak: Penurunan kondisi dan fungsi jaringan irigasi yang dapat menyebabkan tidak lancarnya penyaluran air di daerah irigasi. Ketidaklancaran penyaluran air dapat disebabkan beberapa hal diantaranya sedimentasi, tumbuhnya gulma, korosi pada pintu air serta kebocoron pada dinding-dinging saluran. Penelitian dilaksanakan terhadap kondisi sarana dan prasarana jaringan irigasi dengan menggunakan data primer yang didapat dari lapangan di Daerah Irigasi (DI) Way Kandis Lampung, dengan panjang saluran sebesar 6420,84 m. Penilaian kondisi sarana dan prasarana jaringan irigasi eksisting mempergunakan pedoman pada Peraturan Menteri PUPR. Berdasarkan hasil penellitian yang telah dilakukan, fungsi saluran irigasi adalah sebesar 50%, dengan Indeks Kondisi Saluran dan Bangunan sebesar 2,5. Sehingga rekomendasi tindakan yang dapat dilakukan adalah berupa perbaikan sedang. Kata Kunci: jaringan irigasi; Daerah Irigasi (DI)' Indeks Kondisi Saluran dan Bangunan.

Abstract: The decline in conditions and function of irrigation networks can cause restrictions on the distribution of water. Disfluencies of channeling water can be attributed to sedimentations, growing of weeds, corrosion in the floodgates, and leakage on the channel. The research was carried out on the condition of irrigation network facilities and infrastructure using primary data obtained from the field in the Way Kandis Irrigation Area, Lampung, with a channel length of 6420.84 m. Assessment of the conditions of existing irrigation network facilities and infrastructure uses guidelines in the Ministerial Regulation. PUPR. Based on the results of the research that has been carried out, the function of the irrigation canal is 50%, with a Channel and Building Condition Index of 2.5. So that the recommendations for action can be taken care of in the form of moderate improvements.

Keywords: irrigation network; irrigation area; channel, and the building condition index.

Biografi Penulis

Devi Oktarina, Universitas Malahayati

teknik sipil

Alan Mei Kusuma, Universitas Malahayati

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Malahayati Lampung

Referensi

Direktorat Jenderal Pengairan (1986). Standar Perencanaan Irigasi. Jakarta, Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Mawardi, E. (2007). Desain Hidrolik Bangunan Irigasi. Bandung, CV. Alfabeta.

Mawardi, E. (2007). Desain Hidrolik Bendung Tetap untuk Irigasi Teknis. Bandung, CV. Alfabeta.

Namara, I., Taqwa, F.M.L., Samsul (2017) Evaluasi Kinerja Teknis Daerah Irigasi (DI) Cimuncang di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Jurnal Komposit 1 (2), hal. 5 – 13.

Namara, I., Taqwa, F.M.L., (2017) Evaluasi Kinerja Teknis Daerah Irigasi (DI) Gegebeng Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi, Jurnal Komposit 1 (1), hal. 1 – 9.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.

Peraturan Pemerintah RI No. 77 tahun 2001 tentang Irigasi.

Unduhan

Diterbitkan

2022-03-23

Cara Mengutip

Oktarina, D., & Kusuma, A. M. (2022). Analisa Kondisi Jaringan Irigasi (Studi Kasus: Daerah Irigasi Way Kandis Lampung). Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 5(1), 1–5. https://doi.org/10.32832/komposit.v5i1.4045

Terbitan

Bagian

Articles