Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Yang Berperilaku Menyontek

Authors

  • Daria Hanum Bimbingan Konseling, Universitas Prof. Dr. Muhammdiyah Hamka
  • Yeni Karneli Bimbingan Konseling, Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32832/pro-gcj.v2i2.4752

Abstract

Counseling guidance is one of the important components in education which has a preventive function. The preventive function that can be implemented by counseling teachers in group guidance services is to minimize cheating behavior among students. Cheating is an act that is carried out in an illegal way to achieve goals in the form of academic success or to avoid academic failure. So that cheating is also a major problem of education. One of the factors influencing cheating behavior is self-efficacy. Self-efficacy is an individual's belief in their ability to achieve certain goals. Therefore, the purpose of this research is to increase the self-efficacy of students who behave cackling through group guidance services. This study used a qualitative method. The subjects of this study were eight students of Baitul Ibadah Depok housing. The student is identified as having cheating behavior. Data collection techniques in this study using interviews and documentation as supporting techniques. The implementation of group guidance services goes through several stages, namely: formation, transition, activities and closings. The conclusion is that group guidance services have been implemented quite successfully to alleviate the problem of students who cheat by increasing self-efficacy in students in Baitul Ibadah Depok housing, because group guidance services have proven to be easy to implement when practiced according to the procedures and in accordance with the techniques used. Yes, this is evidenced by 5 out of 8 group members who can think, feel, behave, act and be responsible in increasing self-efficacy to minimize cheating behavior in members of their respective groups.

 Abstrak

Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan yang memiliki fungsi pencegahan. Adapun fungsi pencegahan yang dapat diimplementasikan oleh guru BK dalam layanan bimbingan kelompok adalah meminimalisir perilaku menyontek pada siswa. Menyontek merupakan perbuatan yang dilakukan dengan cara yang tidak sah untuk mencapai tujuan berupa keberhasilan akademik atau menghindari kegagalan akademis. Sehingga menyontek juga menjadi permasanlah pokok pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek adalah self efficacy. Self efficacy merupakan kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan self efficacy siswa yang berperilaku menyontek melalui layanan bimbingan kelompok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Subyek penelitian ini berjumlah delapan siswa perumahan Baitul Ibadah Depok. Siswa tersebut teridentifikasi memiliki perilaku menyontek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pendukung. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok melalui beberapa tahap yaitu: pembentukan, peralihan, kegiatan dan penutupan. Kesimpulannya adalah layanan bimbingan kelompok cukup berhasil diimplementasikan untuk mengentaskan permasalahan siswa yang berperilaku menyontek dengan meningkatkan self efficacy pada siswa di perumahan Baitul Ibadah Depok, karena layanan bimbingan kelompok sudah terbukti mudah dilaksanakan pada saat dipraktikkan sesuai dengan prosedur-prosedur serta sesuai dengan teknik-teknik yang ada, hal tersebut dibuktikan 5 dari 8 anggota kelompok dapat berBMB3 yaitu berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab dalam meningkatkan self efficacy untuk meminimalisir perilaku menyontek pada diri anggota kelompok.

References

Agustin, V. (2013). Perilaku Menyontek Siswa SMA Negeri di Kota Padang serta Upaya Pencegahan Oleh Guru BK. Konselor, 2(1).

Aulia, F. (2017). Faktor-faktor yang terkait dengan kecurangan akademik pada mahasiswa. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 6(1), 23-32.

Bandura, A. 1994. Self-Efficacy.http://www.des.emory.edu/mdf/BanEncy.html. Diakses pada 07 april 2014

Bandura, A. 1997. Self-Efficacy the Exercise of Control. New York: Freeman And CompanyCahyo, S. D. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek pada pelajar dan mahasiswa di Jakarta.

Fahira, S., Yosef, Y., & Sofah, R. (2020). Profil Efikasi Diri Berperilaku Menyontek Pada Saat Ulangan Di Sma Sriguna Palembang (Doctoral Dissertation, Sriwijaya University).

Fitri, E., Zola, N., & Ifdil, I. (2018). Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4(1), 1-5.

Finn, K.V. and Frone, M.R. 2004. "Academic Performance and Cheating: Moderating Role of School Identificaction and Self-efficacy”. The Journal of Educa-tional Research.Vol. 97, 3, pp. 115-116.

Hartanto, D. 2012. Menyontek: Mengungkap Akar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Indeks.

Indarto.Y dan Masrum. 2004. Hubungan Antara Orientasi Penguasaan dan Orientasi Performasi dengan Intensi Menyontek. Sosiosain, 17,3 juli, 411-421.

Kushartanti, A. (2009). Perilaku menyontek ditinjau dari kepercayaan diri. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 11(2).

Kisti, H. H., & Fardana, N. A. (2012). Hubungan antara self efficacy dengan kreativitas pada siswa SMK. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(2), 52-58.

Liputan6 Online,(2012). Sejumlah siswa tertangkap mencontek. http://liputan6.com/news/read/389459/sejumlah-siswa-tertangkap- mencontek. Diakses pada tanggal 14 Desember 2016.

Little Circle Fondation (2015). Data talk: lebih dari 92% mahasiswa Udayana pernah menyontek. http://littlecirclefondation.org/2015/12/data-talk- lebih-dari-92-mahasiswa-udayana-pernah-menyontek.html. Diakses pada tanggal 16 Februari 2017.

Musslifah, A. R. (2012). Perilaku menyontek siswa ditinjau dari kecenderungan locus of control. Talenta psikologi, 1(2), 137-150

Nurmayasari, K., & Murusdi, H. (2015). Hubungan antara berpikir positif dan perilaku menyontek pada siswa kelas X SMK Koperasi Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Ahmad Dahlan).

Pudjiastuti, E. (2012). Hubungan "self efficacy” dengan perilaku mencontek mahasiswa psikologi. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1), 103-111.

Pincus, H. S. and Schmelkin, L. P. 2003. "Faculty Perception of Aca-demic Dishonetly: A Multidimen-sional Scaling Analysis”. Journal of Higher Education.Vol. 74, 2, pp. 196-209

Shara, S. (2017). Hubungan Self-efficacy Dan Perilaku Menyontek (Cheating) Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X. Jurnal Psikologi, 9(1).

Silaen, S. M. J. (2020). Hubungan Kepercayaan Diri Dan Kecemasan Dengan Perilaku Menyontek Saat Menghadapi Ujian Nasional Pada Siswa Kelas Xii Sman 8 Bekasi. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 4(3), 1-11.

Tanjung, S. (2019). Pengaruh Bimbingan Klasikal Terhadap Perilaku Menyontek Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 1 Bukit Sundi Kab. Solok

Tenriumputakbir, A. B., Aspin, A., & Herik, E. Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa. Jurnal Sublimapsi, 1(3).

Wade, C. 2007. Psikologi.Edisi ke 9. Jilid I. Jakarta: PT. Erlangga

Downloads

Published

2021-11-21

How to Cite

Hanum, D., & Karneli, Y. (2021). Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa Yang Berperilaku Menyontek. Prophetic Guidance and Counseling Journal, 2(2), 61–70. https://doi.org/10.32832/pro-gcj.v2i2.4752

Issue

Section

Artikel