PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK) CILIK ANAK SEKOLAH DASAR

Penulis

  • Andreanda Nasution
  • Jeanita Hanissa

DOI:

https://doi.org/10.32832/hearty.v5i1.1050

Abstrak

Indonesia mengalami peningkatan angka kesakitan dan kematian DBD dari tahun 2005-2007 sebanyak 0,98%, namun untuk angka kematian (CFR) akibat DBD hanya terdapat sedikit penurunan, yaitu ditahun 2011 sebesar 0,80% (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, 2012). Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan partisipasi dan peran masyarakat dari kalangan anak sekolah dasar melalui Pendidikan dan Pelatihan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Cilik Anak Sekolah Dasar di wilayah Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal yang merupakan salah satu dari 10 kelurahan dengan kasus DBD tertinggi di Kota Bogor.
Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji T Dependendengan alat pengumpulan data menggunakan angket pretest dan post test. Waktu penelitian dilaksanakan bulan April-Juli 2016. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan sebanyak 1,87% antara pengetahuan responden pada pengukuran pertama (10,95%) dan pengukuran kedua (12,82%).

Diterbitkan

2017-02-01

Cara Mengutip

Nasution, A., & Hanissa, J. (2017). PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK) CILIK ANAK SEKOLAH DASAR. HEARTY, 5(1). https://doi.org/10.32832/hearty.v5i1.1050

Terbitan

Bagian

Artikel