HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SEMPLAK TAHUN 2016

Penulis

  • Fenti Dewi Pertiwi
  • Nurul Farihah

DOI:

https://doi.org/10.32832/hearty.v5i2.1056

Abstrak

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit pernapasan yang bersifat akut dengan berbagai macam gejala (sindrom). Laporan Dinas Kesehatan Kota Bogor periode Januari hingga Maret 2015 mengalami peningkatan kasus setiap bulannya dengan rata-rata 416 kasus per bulan dan kasus terbanyak ditemukan pada usia di bawah lima tahun. Berdasarkan data Puskesmas Semplak (2014) ISPA sebanyak 4.766 kasus atau 397 kasus per bulan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Semplak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan studi cross sectional. Dari 3.130 populasi didapat 45 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor lingnkungan: yaitu pencahayaan kamar tidur (p = 0,148), kelembaban kamar tidur (p = 0,142), dan suhu kamar tidur (p = 0,148) dengan terjadinya ISPA pada balita. Diupayakan masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan dengan memperhatikan faktor lingkungan.

Diterbitkan

2017-08-01

Cara Mengutip

Pertiwi, F. D., & Farihah, N. (2017). HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SEMPLAK TAHUN 2016. HEARTY, 5(2). https://doi.org/10.32832/hearty.v5i2.1056

Terbitan

Bagian

Artikel