MAKNA FII SABILILLAH SEBAGAI MUSTAHIQ ZAKAT PERSPEKTIF SAYYID ABU BAKAR ASY-SYATHO DAN YUSUF QARDHAWI

Authors

  • Muhammad Hafizhuddin Hazazi Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Suyud Arif Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Sutisna Sutisna Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/mizan.v6i1.20222

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perbedaan pendapat ulama terkait mustahiq zakat, khususnya mengenai golongan fii sabilillah. Terjadi perbedaan pendapat antara tokoh ulama klasik yaitu Sayyid Abu Bakr Asy-Syatho dan tokoh ulama kontemporer yaitu
Yusuf Qardhawi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan menggunakan metode penelitian studi kepustakaan. Sumber utama penelitian ini adalah kitab I’anah Ath-Tholibin karangan Sayyid Abu Bakr Asy-Syatho dan Kitab
Fiqh Al-Zakat karangan Yusuf Qardhawi. Dalam pembahasan tentang makna fii sabilillah mayoritas ulama fiqh klasik seperti Sayyid Abu Bakr Asy-Syatho mempersempit makna fii sabilillah sebagai jihad yang berorientasi pada jihad melalui peperangan secara fisik, sedangkan mayoritas ulama fiqh kontemporer meluaskan makna fii sabilillah dengan tidak mengkhususkannya dalam urusan jihad, dan tidak beriorientasi sebatas jihad melalui peperangan secara fisik.

Downloads

Published

2018-06-18

How to Cite

Hazazi, M. H., Arif, S., & Sutisna, S. (2018). MAKNA FII SABILILLAH SEBAGAI MUSTAHIQ ZAKAT PERSPEKTIF SAYYID ABU BAKAR ASY-SYATHO DAN YUSUF QARDHAWI. MIZAN: JOURNAL OF ISLAMIC LAW, 6(1), 75–90. https://doi.org/10.32832/mizan.v6i1.20222

Issue

Section

Artikel