Pengaruh Fly Ash PLTU Bengkayang terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Bata Beton

Authors

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v8i1.14393

Keywords:

fly ash, utilization, compressive strength, density, concrete bricks

Abstract

Fly Ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik. Jumlah limbah abu batu bara yang sangat besar apabila tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan benar dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius selain memerlukan tempat penampungan yang sangat luas. Penggunaan material Fly Ash sebagai material pembentuk bata beton didasari pada sifat material ini yang memiliki kemiripan dengan sifat semen. Adapun tujuan dari skirpsi ini adalah untuk mempelajari sifat fisis dan mekanis dari bata beton yang dihasilkan. Benda uji yang digunakan adalah bata beton persegi panjang dengan ukuran 39 x 19 x 10 cm sebanyak 130 buah. Pembuatan bata beton dibuat dengan pasir sedang, Semen singa merah dan limbah Fly Ash yang diperoleh dari PLTU Bengkayang. Benda uji dibuat dengan substitusi Fly Ash yaitu 0%,5%,15%, 25%,dan 35% dari volume semen. Pengujian yang dilakukan adalah visual, berat isi, absorpsi, densitas dan kuat tekan. Bedasarkan pengujian yang dilakukan, Secara visual bata beton telah memenuhi syarat tampak luar dan ketentuan toleransi ukuran Sesuai SNI 03-0349-1989. Berat volume rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 1125,506 kg/m3;1078,273 kg/m3; 1059,109 kg/m3;1049,933 kg/m3;dan1042,645 kg/m3. Densitas rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 2,028 gr/cm3;1,885 gr/cm3;1,839 gr/cm3;1,811 gr/cm3; dan 1,791 gr/cm3. Absorbsi rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 20,06 %;16,56 %;14,95 %;14,33 %; dan 13,56 %. Kuat tekan rata-rata bata beton umur 28 hari dengan variasi 0%, 5%, 15%, 25%, dan 35% adalah 1,200 MPa;0,790 MPa;0,657 MPa;0,580 MPa; dan 0,518 MPa.

References

ASTM C 187 – 86. Normal consistency of hydraulic cement. American Society for Testing and Material.

Badan Standarisasi Nasional (1990). SNI 03-1971-1990: Metode Pengujian Kadar Air Agregat, Badan Stadardisasi Nasional, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (1996). SNI 03-4142-1996 Metode Pengujian Kadar Lumpur Agregat. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. (1990). SNI 03-1970-1990: Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional (1998). SNI 03-4804-1998 Tentang Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam Agregat, Pusjatan – Balitbang PU.

Badan Standarisasi Nasional (1992). SNI 03-2816-1992, Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran Mortar Atau Beton.

Badan Standarisasi Nasional (1929). SNI 03-0349-1989. Bata beton untuk pasangan dinding. Indonesia, Standar Nasional Nasional.

Badan Standarisasi Nasional (2004). SNI 15-0302-2004 Semen Portland Pozolan. Badan Standar Nasional. Bandung.

Badan Standarisasi Nasional (2008). SNI 1970:2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standar Nasional. Bandung.

Badan Standarisasi Nasional (2002). SNI 03-6820-2002 Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen. Badan Standar Nasional. Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum. (1982). Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Bandung

Hardianto, R., Sutandar, E., & Supriyadi, A. (2018). Studi Eksperimental Pembuatan Bata Ringan Foam Agent (Busa) dengan Variasi Pemakaian Air. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 5(1).

Insan, M. K., Hariati, F., & Taqwa, F. M. L. (2020). Studi Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash sebagai Material Stabilisasi Tanah Dasar (Studi Kasus: Pekerjaan Subgrade untuk Jalan Lingkungan di PLTU Sulawesi Utara II, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara). Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 3(2), 39–44. https://doi.org/10.32832/komposit.v3i2.3257

Modestus, M., Sutandar, E., & Samsurizal, E. (2017). Uji Individu Bata Ringan dengan Foam Agent Berdasarkan Variasi Ukuran Pasir (Doctoral dissertation, Tanjungpura University).

Munir, M., (2008), Pemanfaatan Abu Batubara (fly ash) untuk Hollow Block yang Bermutu dan Aman bagi Lingkungan, Thesis, Pascasarjana Teknik, Universitas Diponegoro

Naibaho, A., Takim, T., & Ningrum, D. (2016). Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Dan Penyerapan Air Pada Mortar. Reka Buana: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 1(2), 91-100.

Siagian, H., dan Dermawan, A. (2011), Pengujian Sifat Mekanik Batako Yang Dicampur Abu Terbang (Fly ash), Jurnal Sains Indonesia, 35(1): 23-28.

Sianturi, M. J. M., Supriyadi, A., & Sutandar, E. (2016). Studi Penggunaan Cangkang Kerang sebagai Pengganti Agregat Halus pada Mortar. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 3(3).

Published

2024-02-02

How to Cite

Kristian, A., Sutandar, E., & Budi, G. S. (2024). Pengaruh Fly Ash PLTU Bengkayang terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Bata Beton. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 8(1), 21–30. https://doi.org/10.32832/komposit.v8i1.14393

Issue

Section

Articles