Studi Penataan Kawasan Simpang Ciawi sebagai Simpul Transportasi

Authors

  • Muhammad Mauludhy Ashab ibn khaldun university
  • Tedy Murtejo Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Alimuddin Alimuddin Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Endang Sudrajat Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v7i2.8391

Abstract

Abstract: In 2016 Bogor City was named the city with the 2nd worst traffic in the world by the Waze version. One of the worst congestion points in the Puncak Bogor area is the Ciawi Intersection which is located in Harjasari, Bogor Selatan District, Bogor City. The purpose of this study was to determine and analyze the performance of the road sections and intersection performance, to identify and analyze the location of the transportation nodes, and to analyze the land use allocation at the Ciawi intersection. The method used in this study is collecting primary data such as traffic volume, traffic speed, and traffic capacity, through a traffic survey followed by data processing using the MKJI 1997 technical guidelines. Based on the analysis results, there are 2 roads with service level C: the Jagorawi toll road section and the Gadog st., and 2 roads with a service level F: Tajur st., and Cibadak st. As for the level of intersection service, there are 3 roads with an F value: Jagorawi toll road, Cibadak st., and Gadog Puncak st. with successive delays of 156.64 seconds, 282.15 seconds and 243.01 seconds. Tajur st. intersection received a service level score of B’s, with a delay of 6.90 seconds. The planned location of the transportation node at the Ciawi intersection is located at coordinates 6o39'20.89” S; 106o50'49.76” E. The land use allocation in the Simpang Ciawi area is in accordance with the structure and pattern of spatial use based on the Bogor City and Bogor Regency development plans, both related to the planning of transportation nodes in the area and the current use of the land.

References

Andriyanto, A., Murtejo, T., & Rulhendri, R. (2017). Evaluasi Kinerja Simpang Jalan M. H. Thamrin, Sentul City, Kabupaten Bogor. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 1(1), 37–43. https://doi.org/10.32832/komposit.v1i1.3739.

Bupati Bogor (2016). Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No.11 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016 – 2036. Lembaran Daerah Kabupaten Bogor. Tahun 2016. No. 95. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta.

Hutama, K. Y., Arief, B. & Rahmah, A. (2018) Analisis Kemacetan Lalu Lintas Jalan Raya Ciawi – Puncak (Studi Kasus tarikan lalu lintas di Pasar Cisarua). Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Sipil, 1(1).

Jayadinata, J. T. (1999). Tata Guna Lahan dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB Press.

Kementrian Agraria dan Tata Ruang Pertahanan Nasional. (2022). Peta Daring Data Geospasial. (Bhumi.atr.bpn.go.id).

Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2022). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Nilai dalam Penilaian Tanah. (djkn.kemenkeu.go.id)

Morlok, E. K. (2005). Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Menjerang, H. (2014). Kajian Guna Lahan Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan (Studi kasus Jalan Marelan Raya Medan), Tesis. Fakultas Teknik, Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara, Kota Medan. Pp.10 – 11. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/39311

Munawar, A. (2006). Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Yogyakarta: Beta Offset.

Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia. (2021). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional RI No.19. Tahun 2021 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Direktur Jenderal Peraturan Perundang – undangan Kementrian Hukum dan Asasi Manusia RI. Jakarta.

Menteri Perhubungan (2006). Peraturan Menteri Perhubungan No.KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan. Tingkat Pelayanan dan Karakteristik Operasi Terkait, poin (F). Kepala Biro Hukum dan KSLN. Jakarta.

Menteri Perhubungan (2015). Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 96 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Bab 2 Perencanaan, Poin D Penetapan Tingkat Pelayanan yang Diinginkan. Kepala Biro Hukum dan KSLN. Jakarta.

Oglesby, C. H. & Gary, H. (1982). Teknik Jalan Raya. Edisi ke-4 jilid (1). Jakarta: Erlangga.

Simbolon, E. R., Saduddin, S., & Dewanti, D. (2022). Peningkatan Efektifitas di Simpul Transportasi dalam Mendukung Integrasi Transportasi Antarmoda di Kota Medan. Jurnal Transportasi Multimoda, 19(2), 34-42. http://doi.org/10.25104/mtm.v19i2.2038

Wali Kota Bogor (2021). Peraturan Daerah Kota Bogor No.6 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2011-2031. Lembaran Daerah Kota Bogor, Tahun 2021, No. 6. Sekretaris Daerah Kota Bogor. Bogor.

Published

2023-08-01

How to Cite

Ashab, M. M., Murtejo, T., Alimuddin, A., & Sudrajat, E. (2023). Studi Penataan Kawasan Simpang Ciawi sebagai Simpul Transportasi. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 7(2), 223–231. https://doi.org/10.32832/komposit.v7i2.8391

Issue

Section

Articles