Analisis Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung Berbasis Metode Penilaian Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan pada Gedung Green House Display – Badan Riset dan Inovasi Nasional Cibinong Kabupaten Bogor

Penulis

  • Aceng Galih Nurjaman Universitas Tama Jagakarsa
  • Moh Azhar Universitas Tama Jagakarsa

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v8i1.14559

Kata Kunci:

gedung, pemeriksaan kebakaran, keandalan bangunan

Abstrak

Abstrak: Gedung Green House display merupakan sebuah gedung pameran tumbuhan hidup dari berbagai pegunungan yang ada di Indonesia diantaranya pegunungan jawa, pegunungan sumatra, pegunungan kalimantan, dan pegunungan papua.  Gedung ini merupakan gedung satu-satunya di Indonesia, yang menghadirkan suasana pengunungan sama persis dengan pegunungan aslinya, baik tanaman, tanah dan suhu udaranya, tetapi berada dalam ruangan tertutup. Gedung ini sangat rawan terjadi kebakaran karena banyak sekali material-material yang mudah terbakar seperti daun-daun, kayu dan lain-lain. Oleh sebab itu, penerapan Manajeman Keselamatan Kebakaran Gedung pada bangunan ini harus diterapkan sebaik mungkin. Untuk menganalisa hal diatas akan dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan sistem keselamatan kebakaran gedung terhadap kesesuaian dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Analisa tersebut akan dilakukan dengan cara pengecekan secara langsung dan ikut melakan pengujian-pengujian atau pengetesan terhadap fungsi pada sistem proteksi kebakaran yang dipasang. Pemeriksan dan pengujian sistem keselamatan kebakaran yang dimaksud diantaranya: pemeriksaan kelengkapan sistem proteksi kebakaran, pemeriksaan penggunaan material tahan api, pemeriksaan penyediaan akses jalur evakuasi dan pemeriksaan keandalan keselamatan kebakaran. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian-pengujian maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan standar NFPA dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No:4/MEN/1980, peralatan hidran halaman dan Alat Pemadam Api Ringan di gedung Green House Display, masih belum memenuhi persyaratan, tetapi untuk Pemakaian bahan bangunan pada gedung ini, hampir semuanya dapat dikategorikan bahan bangunan yang cukup tahan terhadap api/tidak mudah terbakar. Untuk akses sarana keselamatan kebakaran / jalur evakuasi pada gedung ini terpasang dengan baik dan radius jangkauannya sesuai dengan Permenkes RI nomor 48 tahun 2016, yaitu maksimum 45 meter antar tangga darurat. Sementara untuk keandalan sistem keselamatan bangunan pada gedung ini, dapat dikategorikan “Baik” berdasarkan Puslitbang PU Pd-T-11-2005-C.

Referensi

Arrazy, S. (2013). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kebakaran di Rumah Sakit dr. Sobirin Kabupaten Musi Rawas Tahun 2013. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 103-111. https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/142

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. SNI 03-1735-2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung. SNI 03-1746-2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung.SNI 03-3989-2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. SNI 03-1736-2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. SNI 03-3985-2000. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Badan Standardisasi Nasional. (2001). Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung. SNI 03-6571-2001. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Darmawi, H. (1999). Manajemen Resiko (1 ed.). Bumi Aksara.

Effendie, M. I. (2017). Penerapan Fire Safety Management pada Bangunan Gedung Grand Slipi Tower Dikaitkan dengan Pemenuhan Peraturan dan Standar Teknis Proteksi Kebakaran. Jurnal Media Teknik & Sistem Industri, 66-71. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1696911

Elide Fire Ball Pro. (2003). Fire Extinguisher Ball Manual. Banglamung-Thailand: Elide Fire Ball Pro Co., Ltd.

Fitriyanti, P. N. (2022). Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Hotel Bertingkat. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 1-10.

Flanagan, R., & Norman, G. (1993). Risk Management and Construction. Wiley.

Gubernur DKI Jakarta. (2021). Pergub DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2021 tentang Persyaratan Teknis Sarana Penyelamatan Jiwa. Jakarta: Gubernur DKI Jakarta.

Hardy, F. R. (2019). Evaluasi Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) dalam Penanggulangan Kebakaran di Gedung Instalasi Teratai dan Instalasi Prof. Soelarto RSUP Fatmawati Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1-7. https://doi.org/10.52022/jikm.v11i1.17

Irawati, D. (2020). Pengantar Keselamatan Kebakaran Hunian Rumah Susun. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Permenkes RI No. 58 tahun 2016, tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian PU. (2007). Permen PU Nomor: 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Jakarta: Kementerian PU RI.

Kementerian PU. (2009). Permen PU Nomor: 20/PRT/M/2009 tenteng Pedoman TeknisS Mamajemen Proteksi Kebakaran Di Perkotaan. Jakarta: Kementerian PU.

Kementerian PUPR. (2008). Permen PU Nomor: 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaranpada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum.

Kementerian Tenaga Kerja RI. (1999). Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No: KEP.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja. Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja RI.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. (1080). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.04/MEN/198 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. Jakarta: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Kerzner, H. (2017). Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling. Wiley.

Kompas.com. (2022, September 11). Ada 8.004 Kebakaran Terjadi Sepanjang 2018-2022, Korsleting Jadi Penyebab Terbanyak. (Kompas, Penyunt.) Jakarta, DIK Jakarta, Indonesia.

Kusumosusanto, J. W. (2022). Buku Saku Petunjuk Konstruksi Proteksi Kebakaran. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.

Levitt, R. E., Ashley, D. B., & Loghcer, R. D. (1980, September 3). Allocating Risk and Incentive in Construction. Journal of the Construction Division, 106.

Nugraha, R. (2018). Penerapan Sistem Manajemen Kebakaran di PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, Bangkalan. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 378-386.

Nugroho, P. S., Latief, Y., Mulyono, B., & Zaman, A. A. F. N. (2022). Penggunaan BIM untuk Meningkatkan Keselamatan Kebakaran pada Bangunan Gedung Tinggi. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 6(1), 29–39. https://doi.org/10.32832/komposit.v6i1.6738

Nugroho, I., & Dahuri, R. (2012). Pembangunan wilayah: perspektif ekonomi, sosial, dan lingkungan. LP3ES.

Paulus, N. (1985). Manajemen Konstruksi (1 ed.). Kartika Yudha.

Pemerintah RI. (2021). PP No.16 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tantang Bangunan Gedung. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.04/MEN/1980. (1980). Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan . Jakarta: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Permen PU Nomor: 26/PRT/M/2008. (2008). Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaranpada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum.

Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2021. (2021). Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tantang Bangunan Gedung. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. (2005). Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan PU.

Putri, N. A., Martono, M., Mawardi, M., Setyono, K. J., & Sukoyo, S. (2019). Analisis Sistem Proteksi Kebakaran Sebagai Upaya Pencegahan Kebakaran. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora, 5(2, Oktober), 59-69. http://dx.doi.org/10.32497/bangunrekaprima.v5i2.1576

Rahman, N. V. (2003). Kajian Penerapan Sistem Proteksi Pasif Desain Site Planing pada Beberapa Kasus Rumah Susun di Jakarta dan Bandung. Digitized by USU digital library, 1-18. https://www.yumpu.com/id/document/view/14038550/kajian-penerapan-sistem-proteksi-pasif-desain-site-planing-usu-

Ramli, S., Djajaningrat, H., Praptono, R., & Priyadi, K. (2010). Pedoman praktis manajemen risiko dalam perspektif K3. Dian Rakyat.

Ramli, S. (2010). Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Manajemen). Jakarta: Dian Rakyat.

Ratnayanti, K. R., Hajati, N. L., Trianisa, Y. (2019). Evaluasi Sistem Proteksi Aktif dan Pasif sebagai Upaya Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada Gedung Sekolah X Bandung. Jurnal Rekayasa Hijau, 179-192. https://doi.org/10.26760/jrh.v3i3.3429

Sari, M. L. (2020). Sistem Proteksi Aktif dan Sarana Penyelamatan Jiwa dari Kebakaran di RSUD Kabupaten Bekasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada, 1-14. https://doi.org/10.34305/jikbh.v11i2.184

Saugani, M. S. (2020). Evaluasi Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Semesta Teknika, 1-7. https://doi.org/10.18196/st.v23i2.11917

Securiton. (2015). Aspirating Smoke Detector (ASD) 502. Zollikofen-Switzerland: Securiton.

Soeharto, I. (1997). Manajemen proyek: dari konseptual sampai operasional. Erlangga.

Standards Association of Australia. (1999). Risk Management. Standards Association of Australia.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.

Tikson, D. T. (2005). Keterbelakangan & Ketergantungan: Teori Pembangunan Di Indonesia, Malaysia Dan Thailand (1 ed.). Ininnawa.

Tim Bina Teknik Permukiman dan Perumahan PUPR. (2020). Pengantar Keselamatan Kebakaran Hunian Rumah Susun. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Turner, J. R. (2009). The Handbook of Project-based Management: Leading Strategic Change in Organizations. McGraw-Hill Education.

Wulandari, W. & Zulkarnaini, Z. (2019). Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Pekanbaru. JOM FISIP, 6(1), 1-13. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/23026

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-02

Cara Mengutip

Nurjaman, A. G., & Azhar, M. (2024). Analisis Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung Berbasis Metode Penilaian Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan pada Gedung Green House Display – Badan Riset dan Inovasi Nasional Cibinong Kabupaten Bogor. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 8(1), 119–126. https://doi.org/10.32832/komposit.v8i1.14559

Terbitan

Bagian

Articles