Perbandingan Nilai Karakteristik Marshall untuk Campuran HRS-WC Menggunakan Material dari Sungai Inbate dan Sungai Bijaesahan
DOI:
https://doi.org/10.32832/komposit.v9i1.16663Kata Kunci:
Karakteristik marshall, HRS-WC, Sungai inbate, Sungai bijaesahanAbstrak
Beton aspal telah menjadi pilihan utama dalam pembangunan jalan di Indonesia karena sifatnya yang elastis dan cocok untuk daerah tropis. HRS-WC, sebagai salah satu jenis perkerasan lentur, memiliki peran penting dalam menopang lalu lintas dari ringan hingga berat. Tujuan dari penelitian ini yaitu membandingkan karakteristik Marshall pada campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) dengan menggunakan material dari Sungai Inbate dan Sungai Bijaesahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian melibatkan pengujian karakteristik material, pembuatan campuran HRS-WC, dan pengujian menggunakan metode Marshall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material dari Sungai Inbate memiliki performa yang lebih baik dalam stabilitas dan fleksibilitas dibandingkan dengan material dari Sungai Bijaesahan. Pada kadar aspal optimum 6.93%, stabilitas material Sungai Inbate adalah 1199.31 Kg, sedangkan Sungai Bijaesahan adalah 957.68 Kg. Selain itu, kelelehan material dari Sungai Inbate adalah 4.67 mm, sementara dari Sungai Bijaesahan sebesar 3.40 mm. Pada kadar aspal optimum 7.28%, hasil yang serupa terlihat dengan Sungai Inbate memiliki stabilitas sebesar 1179.59 Kg, sedangkan Sungai Bijaesahan adalah 944.16 Kg. Kelelehan material Sungai Inbate adalah 4.84 mm, sedangkan Sungai Bijaesahan adalah 3.48 mm. Hasil ini menunjukkan bahwa material dari Sungai Inbate lebih unggul dalam stabilitas dan fleksibilitas.
Referensi
Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. https://www.academia.edu/45603892/SNI_03_1968_1990_Analisa_Saringan_Agregat_Halus_dan_Kasar_
Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1969-1990 Metode Pengujian Tentang Berat Jenis dan Penyerapan Air. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. https://imsippoliban.wordpress.com/wp-content/uploads/2016/03/sni-03-1969-1990-metode-pengujian-berat-jenis-dan-penyerapan-air-agregat-kasar.pdf
Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1970-2008 Metode Pengujian Tentang Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. https://imsippoliban.wordpress.com/wp-content/uploads/2016/03/19968_sni-1970_2008.pdf
Badan Standardisasi Nasional. (1991). SNI 03-2417-1991 Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. https://imsippoliban.wordpress.com/wp-content/uploads/2016/03/sni-03-2417-1991-metode-pengujian-keausan-agregat-dengan-mesin-abrasi-los-angeles.pdf
Badan Standardisasi Nasional. (1991). SNI 15-2531-1991 Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. https://www.scribd.com/doc/252696805/SNI-15-2531-1991-Pengujian-Berat-Jenis-Semen
Budi, A. F. S., Liem, F. N., & Alokabel, K. (2017). Studi Komparasi Pengaruh Variasi Penggunaan Nilai Konstanta Aspal Rencana terhadap Nilai Stabilitas pada Campuran Aspal Beton (HRS-WC) Terhadap Karakteristik Uji Marshall. Juteks (Jurnal Teknik Sipil), 2(1), 54–63. https://doi.org/10.32511/juteks.v2i1.124
Darmawan, I., Soediro, R., & Purwanto, D. (2003). Pengaruh Penggunaan Serbuk Genteng Sebagai Filler Terhadap Kinerja Campuran HRS-WC. PILAR, 12(1), 17–24. http://eprints.undip.ac.id/4581/
Dewi, S. H., Mildawati, R., & Nurhakim, A. (2021). Perbandingan Dua Jenis Agregat Daerah yang Berbeda terhadap Karakteristik Marshall Pada Aspal Porus. Sainstek, 9(1), 47–54. https://ejournal.sttp-yds.ac.id/index.php/js/article/view/33
Direktorat Jenderal Bina Marga, 2018. "Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan Revisi 2", Jakarta. https://kkjtj.pu.go.id/landing_page/pedoman-pemeriksaan-jembatan.pdf
Hermanus, G., Kaseke, O. H., & Jansen, F. (2015). Kajian Perbedaan Kinerja Campuran Beraspal Panas Antara Jenis Lapis Tipis Aspal Beton-lapis Aus (Hrs-wc) Bergradasi Senjang Dengan Yang Bergradasi Semi Senjang. Jurnal Sipil Statik, 3(4). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/view/8207
Khamid, A., & Izazi, M. A. (2019). Pengaruh Genangan Air Hujan terhadap Kinerja Campuran Aspal Concere-Wearing Course (AC-WC). Syntax Lit. J. Ilm. Indones, 4(7), 1–14. https://core.ac.uk/reader/268472530
Makin, M. L. A. M., Kalogo, E., & Bela, K. R. (2023). Pengaruh Variasi Jumlah Tumbukan terhadap Nilai Marshall Hasil Pemadatan pada Aspal HRS-WC secara Manual dan Elektrik. Eternitas: Jurnal Teknik Sipil, 2(2), 27–37. https://www.journal.unwira.ac.id/index.php/ETERNITAS/article/view/2444
Meilani, M., & Kurnia, R. (2019). Kajian Parameter Marshall Campuran Hangat Lataston (HRS-WC) Menggunakan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil, 5(4), 120. https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekaracana/article/view/3397
Nahyo, N., Sudarno, S., & Setiadji, B. H. (2015). Durabilitas Campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) Akibat Rendaman Menerus dan Berkala Air Rob. Jurnal Teknik Sipil Unaya, 1(2), 141–154. https://www.neliti.com/id/publications/143191/durabilitas-campuran-hot-rolled-sheet-wearing-course-hrs-wc-akibat-rendaman-mene
Putri, W. N., & Ritonga, E. D. E. (2021). Pengaruh Suhu Pemadatan Terhadap Stabilitas Campuran HRS-WC Dengan Filler Abu Sinabung. Jurnal Teknik Sipil, 2(01), 20–29. https://jim.teknokrat.ac.id/index.php/tekniksipil/article/view/792
Standart Nasional Indonesia. (2003). RSNI M-01-2003, Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. https://imsippoliban.wordpress.com/wp-content/uploads/2016/03/rsni-m-01-2003-metode-pengujian-campuran-beraspal-panas-dengan-alat-marshall.pdf
Weimintoro, W., Anggoro, N. D., & Aulia, R. (2021). Pengaruh Komposisi Agregat Terhadap Karakteristik Beton Aspal (AC-WC) Dengan Menggunakan Batuan Lokal Sungai Gung di Desa Danawarih Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal. Jurnal Teknik Sipil & Teknologi Konstruksi, 7(1), 15–26. http://jurnal.utu.ac.id/jtsipil/article/view/2546
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms (Penulis yang mengajukan publikasi artikel telah menyetujui hal berikut):
- Through this publication, the author agree to submit the copyright of article writing to Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil. This copyright submission takes the form of, but is not limited to: reproduction of the article and parts therein, including photographic reproductions; distribution of articles through printed and electronic documents; and translation of articles(Bahwa melalui publikasi ini, hak cipta penulisan artikel diserahkan kepada Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil. Penyerahan hak cipta ini berupa, namun tidak terbatas pada: perbanyakan artikel dan bagian di dalamnya, termasuk reproduksi fotografi; penyebarluasan artikel melalui dokumen cetak dan elektronik; serta penterjemahan artikel).
- The authors agree to the terms of the Copyright Notice, according to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License., which will apply to this article if and when it is published by Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil. (Para penulis setuju dengan ketentuan Pemberitahuan Hak Cipta, sesuai dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0., yang akan berlaku untuk artikel ini jika dan ketika diterbitkan oleh Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.