Penilaian Manajemen Risiko K3 menggunakan Metode Severity Index pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu II ITK

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v9i2.17007

Kata Kunci:

Analisis Manajemen Risiko, Kesehatan Keselamatan Kerja, Laboratorium Terpadu Institut Teknologi Kalimantan, Metode Index Severity, Risiko Konstruksi

Abstrak

Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu II ITK belum melibatkan pengidentifikasian bahaya, penilaian risiko, penentuan level risiko, dan pengendalian risiko secara menyeluruh. Hasil observasi dan wawancara oleh penulis menunjukkan bahwa bahaya dapat muncul akibat pelaksanaan oleh para pekerja, tindakan, dan kondisi tidak aman. Atas dasar kondisi tersebut maka perlu dilakukan analisis risiko dengan tujuan untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi, mengetahui tingkat risiko dominan, dan mengetahui respon risiko dominan serta memberikan rekomendasi pengendalian risiko yang efektif pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu II ITK. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup pendekatan kualitatif yakni pada tahap survei, observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner, dan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menilai probabilitas dan dampak risiko, mengurutkan risiko dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah, mengkategorikan risiko, dan merancang mitigasi risiko. Metode severity index digunakan untuk menghitung probabilitas dan dampak suatu peristiwa dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan tanggapan dari responden menggunakan skala Likert dan divalidasi oleh ahli. Kemudian dilakukan analisis respon risiko terhadap risiko yang dominan. Pada uji relevansi, dari hasil uji diperoleh 22 variabel yang relevan dan 3 variabel yang tidak relevan. Selanjutnya pada saat uji validitas dan uji reliabilitas, hasil kedua uji diperoleh masing-masing variabel telah valid dan reliabel. Setelah itu dilakukan perhitungan tingkat risiko dan diperoleh 15 sub risiko dominan dengan nilai matriks kemungkinan dan dampak sebesar 9 dengan kategori risiko “tinggi”. Respon risiko yang dapat diberikan adalah dengan safety sign di area kerja, menggunakan APD, memperbanyak rambu di tiap sudut proyek, melakukan pertemuan singkat untuk membahas aspek keselamatan pekerja secara rutin sebelum memulai pekerjaan, memakai sepatu anti slip saat bekerja pada lingkungan kerja yang berisiko terpeleset, melakukan pengawasan di lapangan secara berkala.

Referensi

Australian/New Zealand Standard 4360:2004, (2004), Risk Management Guidelines AS/NZS 4360:2004, 3rd edition, Sydney.

Faizal & Arif (2009). Estimating Contigency Cost in Construction by Contractors. Department of Civil Engineering, University Technology of Petronas, Malaysia.

Friyandary, B., Ihsan, T., & Lestari, R. A. (2020). Kajian Literatur Analisis Risiko Keselamatan Kerja dengan Metode Kualitatif pada Proyek Konstruksi di Indonesia: sebuah review. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 19(5), 331-344. DOI: https://doi.org/10.14710/mkmi.19.5.331-344

Harahap, I. M., & Purwandito, M. (2022). Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Melalui Metode HIRADC dan Metode JSA pada Proyek Lanjutan Pembangunan Rumah Sakit Regional Langsa. Menara: Jurnal Teknik Sipil, 17(2), 43-50. https://doi.org/10.21009/jmenara.v17i2.26853

Hartono, W., Sugiyarto, S., & Rahayu, P. S. (2019). Studi Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Metode HIRAC (Studi Kasus: Pada Proyek Pembangunan Apartemen Tamansari Amarta Yogyakarta). Matriks Teknik Sipil, 7(2). https://doi.org/10.20961/mateksi.v7i2.36508

Majid, M.Z.A. & Mc.Caffer, R. (1997). Assessment of Work Performance of Maintenance Contractors in Saudi Arabia. Journal of Management in Engineering, 13(5). https://doi.org/10.1061/(asce)0742- 597x(1997)13:5(91)

Masri, D., Abidin, A, U., Brontiowiyonno, W. (2022), Hazard identification, risk assessment and determining control occupational health and safety (OHS) in CV C-Maxi Alloycast. Jurnal teknik lingkungan, 28(2), 1-11. https://doi.org/10.5614/j.tl.2022.28.2.1

PMI (Project Manajemen Institute, Inc). (2004). A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOK), 3rd edition, Newton Square, Pennyslvania, USA.

Ramli, S. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Seri Manajemen K3 01(Husjain Djajaningrat. ed). Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Sari, O. L., & Mangiwa, A. (2024). Perspektif Expert dalam Penentuan Komponen, Elemen dan Sub Elemen pada Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 8(1), 11–19. https://doi.org/10.32832/komposit.v8i1.14685

Situmorang, R., Sari, O. L., & Saputra, A. A. I. (2022). Rencana Keselamatan Konstruksi (Studi Kasus Gedung Laboratorium Terpadu 2 Institut Teknologi Kalimantan). Compact: Spatial Development Journal, 1(2). DOI: https://doi.org/10.35718/compact.v1i2.772

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-05

Cara Mengutip

Hanun, F., Situmorang, R., Fauzi, A., & Sari, O. L. (2025). Penilaian Manajemen Risiko K3 menggunakan Metode Severity Index pada Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu II ITK . Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 9(2), 445–456. https://doi.org/10.32832/komposit.v9i2.17007

Terbitan

Bagian

Articles