Analisis Tebal Perkerasan Jalan dengan Metode AASHTO terhadap Kerusakan Ruas Jalan Cileungsi – Cinyongsong Udik, Kabupaten Bogor

Penulis

  • Muhammad Nanang Prayudyanto Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Alimuddin Alimuddin Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Ahmad Suhendra Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/komposit.v7i1.8062

Abstrak

ABSTRAK: Pada umunya konstruksi perkerasan yang biasa digunakan di Indonesia yaitu lapis perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Lapis perkerasan kaku merupakan perkerasan yang menggunakan beton sebagai bahan pengikat yang terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan. Untuk mendesain suatu lapis perkerasan, khususnya perkerasan kaku, terdapat berbagai macam metode seperti metode Bina Marga dan metode AASHTO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hasil perencanaan tebal perkerasan kaku yang dihitung dengan Metode AASHTO 1993. Penelitian ini dilakukan pada studi kasus jalan Cileungsi – Cinyosong Kabupaten Bogor. Data primer berupa data survey lapangan lalu lintas tahun 2022, sedangkan data sekunder berupa data curah hujan, data pertumbuhan lalu lintas dan gambar rencana jalan, dan data CBR tanah dasar. Data yang diperoleh, dianalisa menggunakan Metode AASHTO 1993. Dari hasil analisa data diperoleh hasil perkerasan kaku berupa plat beton (concrete slab) setebal 17 cm, lapis beton kurus (lean mix concrete) setebal 5 cm, dan lapis pondasi bawah berupa bahan butiran sirtu/pitrun agregat kelas A. Hasil tersebut merupakan penyesuaian dari kondisi yang ada saat ini di lapangan.

Kata Kunci: Metode AASHTO 1993, Tebal Perkerasan, Perkerasan Kaku

ABSTRACT: In general, the pavement construction commonly used in Indonesia are flexible pavement and rigid pavement. Rigid pavement layers are pavements that use concrete as a binder consisting of layers that are placed on top of the compacted subgrade. To design a pavement layer, especially rigid pavement, there are various methods such as the Bina Marga method and the AASHTO method. This study aims to analyze the results of the planning of rigid pavement thickness calculated by the 1993 AASHTO method. This research was conducted on a case study of the Cileungsi - Cinyosong road, Bogor Regency. Primary data obtained in the form of field survey data for 2022 traffic, while secondary data in the form of rainfall data, traffic growth data and road plan drawings, and subgrade CBR data. The data obtained were analyzed using the 1993 AASHTO method. From the results of the data analysis, the results obtained were rigid pavement in the form of a concrete slab with a thickness of 17 cm, a layer of lean concrete with a thickness of 5 cm, and a sub-base layer of granular material. pitrun aggregate class A. These results are an adjustment to the current conditions in the field.

Keywords: 1993 AASHTO Method, Pavement Thickness, Rigid Pavement

Referensi

AASHTO (1993). AASHTO guides for design of Pavement Structure. American Association of State Highway and Transportation.

Afrijal. A. (2010). Kajian Metoda Perencanaan Pelapisan Ulang Campuran Beraspal (AC) di Atas Perkerasan Beton. Tugas Akhir, Universitas Sumatera Utara.

Ardiansyah, R., & Sudibyo, T. (2020). Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Lajur Pengganti pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. J-Sil (Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan), 5(1), 17-30.

Arthono, A., & Permana, V. A. (2022). Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan Raya Menggunakan Metode Analisa Komponen SNI 1732-1989-F Ruas Jalan Raya Mulya Sari Kecamatan Pamanukan Sampai Kecamatan Binong Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat. Jurnal Komposit, 6(1), 41-51.

Awaludin, M. M., Lutfi, M., & Rulhendri, R. (2019). Studi Pengembangan Jalan Rigid Pavement, di Jalan Kumbang Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Jurnal Komposit, 3(2), 71-79.

Baharudin, S. & Rulhendri, R. (2020). Perencanaan Geometrik jalan dan Tebal Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Garendong – Janala. Astonjadro: CEAESJ, 4(1), 29-35.

Budiawan, T., Lutfi, M., & Rulhendri, R. (2021). Studi Pengembangan Jalan Rigid Pavement, pada Ruas Jalan Arzimar, Kota Bogor. Jurnal Komposit, 5(1), 39-45.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. (2020). Kabupaten Bogor dalam angka.

Fakhruriza, M. P. (2016). Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Kaku Dengan Metode Bina Marga 2003 dan Metode AASHTO 1993 (Studi Kasus: Jalan Akses Tol Cilegon Barat). Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Fitriana, R. (2014). Studi Komparasi Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Jalan Tol Menggunakan Metode Bina Marga 2002 dan AASHTO 1993 (Studi Kasus: Ruas Jalan Tol Solo–Kertosono) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Hidayatulloh, C., & Ariostar, A. (2022). Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Lentur Jalan Raya (Studi Kasus: Ruas Jalan Tarutung-Bts. Kabupaten Tapanuli Selatan). Jurnal Komposit, 5(2), 75-85.

MKJI (1997) Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 1997th edn. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Mubarak, M., Rulhendri, R., Syaiful. S. (2020) Perencanaan peningkatan perkerasan jalan beton pada ruas jalan Babakan Tengah Kabupaten Bogor. Astonjadro: CEASEJ, 9 (1), 1-13.

Muharam, R. (2019). Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku pada Ruas Jalan Kapten Dasuki Bakri. Astonjadro: CEASEJ, 8(2), 57-69.

Nurdiansyah, dkk. (2016). Perencanaan Perkerasan dan Peningkatan Geometrik Jalan. Astonjadro: CEASEJ, 5 (1), 1-10

Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya (Standard Specifications for Geometric Design of Rural Highways), Direktorat Jenderal Bina Marga, Dapertemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 13/1970.

Pradana, F.M. (2016). Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Kaku Dengan Metode Bina Marga 2003 dan Metode AASHTO 1993 (Studi Kasus: Jalan Akses Tol Cilegon Barat). Simposium XIX FSTPT, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Prayudyanto, M. N., Goeritno, A., Al Ikhsan, S. H., & Taqwa, F. M. L. (2022). Designing a model of the early warning system on the road curvature to prevent the traffic accidents. International Journal of Safety and Security Engineering, 12(3), 291-298.

Pd T-14-2003 (2003). Perencanaan Perkerasan Jalan beton Semen. Department Permukiman dan Prasana Wilayah.

SKBI: 2.3.28.1998. (1998). Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan. Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Bogor.

Sukirman, S. (1994). Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Bandung: Nova.

Tanda, P. R., & Ariostar, A. (2021, November). Perancangan Geometrik dan Perkerasan Ruas Jalan Cibugel-Garela. In Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK) (Vol. 1, No. 1, pp. 119-126).

Tanjung, F. S. (2021). Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Kabupaten Silau Laut-Silobonto (Doctoral dissertation).

Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Dapertemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jalan – No. 038/T/BM/1997. September 1997.

Zohri, S., Sutrisno, W., & Priyanto, A. (2019). Analisis Tebal Perkerasan Kaku Pada Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo Berdasarkan Metode Bina Marga (Manual Desain Perkerasan 2017) dan AASHTO (1993). RENOVASI: Rekayasa Dan Inovasi Teknik Sipil, 4(1), 33-41.

Unduhan

Diterbitkan

2023-02-06

Cara Mengutip

Prayudyanto, M. N., Alimuddin, A., & Suhendra, A. (2023). Analisis Tebal Perkerasan Jalan dengan Metode AASHTO terhadap Kerusakan Ruas Jalan Cileungsi – Cinyongsong Udik, Kabupaten Bogor. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil, 7(1), 43–52. https://doi.org/10.32832/komposit.v7i1.8062

Terbitan

Bagian

Articles