Komparasi Penetapan Tarif INA_CBGs dan Tarif Rumah Sakit dengan Diagnosa Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Peserta Jaminan Kesehatan Nasional, Studi Empiris di Rumah Sakit Medika Dramaga - Bogor

Authors

DOI:

https://doi.org/10.32832/jm-uika.v12i1.3471

Keywords:

Tariff Determination, Claim Difference, INA_CBGs, JKN, DHF

Abstract

Dalam pelaksanaanya, walaupun JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) sudah dilakukan kurang lebih 5-6 tahun lalu masih sering dijumpai celah perbedaan tarif antara Indonesia Case Based Group (INA-BCGs) dengan penetapan tarif oleh Rumah Sakit yang dirujuk pasien. Berdasarkan data dan kondisi empiris tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk dapat menjawab perhitungan penetapan tarif INA_CBGs pada pasien rawat inap dan rawat jalan untuk kasus penyakit yang diakibatkan oleh Nyamuk Demam Berdarah (DBD) atau yang leBih dikenal dengan nama Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penelitian dilakukan untuk  mengkonfirmasi besaran dasar penetapan tarif INA_CBGs, dan menghitung serta menganalisis formulasi dalam penyelesaian selisih perhitungan Tarif INA_CBgs dan tarif Rumah Sakit yang dirujuk pasien. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan tariff pada pasien rawat inap. Adapun  formulasi praktis jangka peendek adalah subsidi silang dan model alternatif perhitungan perbedaan tarif yang ideal bagi rumah sakit dalam mengatasi selisih negative adalah dengan mengakomodasi selisih tarif melalui konfirmasi 2 arah BPJS kesehatan dan Administator Rumah sakit.

References

Aryu Chandra, (2010), Demam Berdarah Den-gue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan

Buku saku FAQ (Frequently Asked Question) BPJS Kesehatan,2013

Cicilia Paat dkk, (2017), Analisis Pelaksanaan Clinical Pathway di RSUP Prof Dr.R.D Kandou Manado

Destanul Aulia, Sri Fajar Ayu, Nur Hidayah Na-sution, (2017) Analisis Upaya Rumah sakit dalam menutupi kekurangan biaya Klaim In-donesia Case Base Group (INA-CBGs) yang dihitung dengan metode Activities Base Costing pada Rumah Sakit Swasta kelas C di kota Medan tahun 2017

Juliansyah Noor, (2013), Analisis data Penelitian Ekonomi dan Manajemen

Puti Aulia Rahma, MPH, (2013). Majalah Dental & Dental edisi Januari-Februari 2013

Hanevi Djasri, (2016), Clinical path way, FK UGM

Evelyn, (2000) Anatomi dan fisiologi untuk par-amedic, cetakan ke 23. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Fakhni Armen dan Viviyanti Azwar. (2010). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Rumah Sakit

Fika Edya, (2017), Analisis perbandingan Tarif Ina-CBG's dengan Tarif Rumah Sakit dan Cost Recovery Rate pasien Rawat Inap Pe-serta BPJS Kesehatan

Firmanda D, Pratiwi Andayani, Nuraini Irma Susanti, Srie Enggar KD dkk. 2006. Clinical Pathways Kesehatan Anak dalam rangka im-plementasi Sistem DRGs Casemix di RS Fatmawati, Jakarta

Firmanda, Dody. (2007). Implementasi Clinical Pathways dalam pengendalian mutu dan biaya di rumah sakit. Jakarta.

Fitria Eka Ressti Wijayanti,(2016), Analisis Clin-ical Pathway dengan BPJS antara Rumah sa-kit Negeri dengan Swasta

Sandra, Supriyadi dkk (2015) Cost Recovery Rate Program Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan, Jurnal Akuntabilitas Vol VIII No 2 Agustus 2015 P-ISSN 1979-858X

Trisnantoro, L., (2004). Perubahan Sistem Mana-jemen dan Pelayanan Prima.Workshop Penggunanaan Konsep Farmakoekonomi Un-tuk Pelayanan Prima Di Sektor Obat. Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan. Universitas Gadjahmada. Yogyakarta

Trisnantoro, L. (2000). Berbagai Kasus Abu-Abu Bioetika. Apakah Diperlukan Suatu Eti-ka Bisnis Untuk Pelayanan Kesehatan. Maka-lah Seminar Nasional Bioetika Dan Humanio-ra, FK-UGM Dan Harvard University

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Kedokteran. Jakarta: Konsorsium Upaya Kesehatan Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indone-sia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Suparyanto, (2011) Wanita Usia Subur. Diakses pada tanggal 20 November 2016. http: //id.wikipedia.org/wiki/promosikesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indone-sia Nomor 69 Tahun 2013 tentang standar ta-rif pelayanan kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan

PERMENKES Nomor 1438/ MENKES/ PER/ IX/ 2010 tentang Standar Pelayanan Kedok-teran, dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran termasuk di Rumah Sakit harus sesuai dengan standar.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi DBD di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019

UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial

Yohana Susanti (2019) Analisis Perbedaan Tarif Rumah Sakit dan Tarif INA-CBG Pelaya-nana Rawat Inap di RSU Panti Baktiningsihl

Downloads

Published

01-02-2021

How to Cite

Indupurnahayu, I., Aminda, R. S., & Rahayu, R. (2021). Komparasi Penetapan Tarif INA_CBGs dan Tarif Rumah Sakit dengan Diagnosa Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Peserta Jaminan Kesehatan Nasional, Studi Empiris di Rumah Sakit Medika Dramaga - Bogor. Jurnal Manajemen (Edisi Elektronik), 12(1), 66–77. https://doi.org/10.32832/jm-uika.v12i1.3471