Analisis Pengelolaan Organisasi Wisata Rindu Hati Melalui Focus Grup Discussion (FGD)
DOI:
https://doi.org/10.32832/oborpenmas.v4i2.5949Abstrak
Pengelolaan wisata yang benar dan sesuai dengan standar pengelolaan akan memberikan dampak pada perkembangan wisata menjadi lebih muda dilakukan, pengelola juga memegang peranan penting dalam pengembangan wisata. Tujan penelitian ini memberikan arahkan bagi pengelola untuk mendapatkan gambaran pengelolaan wisata yang baik agar sesuai dengan fungsi-fungsi kinerja masing-masing dengan Fokus Grup Discussion (FGD). Metode penelitian kualiatatif dengan pendekatan deskpritif yang mengambarkan keadaan dengan sebenar-benarnya. Hasil yang didaptkan pengelolaan desa wisata dengan gotong royong dengan saling membantu, saling melengkapi dan tidak terlalu terpaku pada sruktur organisai yang telah ditata, selanjutnya pengelola tidak bekerja sesuai dengan stuktur organisasi tata kelolah desa wisata Rindu Hati dan penempatan para pegurus tidak berdasarkan kemampuan dan kemauan masing-masingReferensi
D., Siti Irene. Desentralisasi dan
Partisipasi Masyarakat dalam
Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2011).
Amirullah. (2015). Pengantar
Manajemen. Penerbit: Mitra Wacana
Media: Jakarta.
Rocharungsat, P. (2008). CommunityBased Tourism in Asia. Building
community capacity for tourism
development. G. Moscardo.
Wallingford, CABI: 60-74.
Beeton, S. (2006). Community
development through tourism.
Collingwood, Australia, Landlinks
Press.
Junaid, I. (2015). Model implementasi
destination management
organization (DMO) di Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Jurnal Kepariwisataan, Poltekpar
Makassar, Vol. 09, No. 02, hal. 30-48.
Pearce, D. G. (2015). Destination
management in New Zealand:
Structures and functions. Journal of
Destination Marketing &
Management 4: 1-12.
Normi, S. (2019). Dasar Dasar
Manajemen.https://doi.org/10.312
/osf.io/uk5yp