Studi pencegahan cyberbullying pada era digital berbasis kearifan lokal pada Sekolah Menengah Atas di Peusangan, Bireuen

Authors

  • Syarkawi
  • Najmuddin Universitas Almuslim
  • Iis Marsithah
  • Muhammad Daniel Institut Agama Islam Al Muslim

DOI:

https://doi.org/10.32832/tadibuna.v13i6.17822

Keywords:

Cyberbullying, Digital Era, Local Wisdom

Abstract

This study examines cyberbullying prevention in schools through a local wisdom approach using qualitative, phenomenological field research. The findings reveal three key aspects: first, local wisdom values are applied through integration into the hidden curriculum, religious activities such as Yasin recitation and Qur’an programs, character-building initiatives, extracurriculars, and school partnerships with religious institutions. An anti-bullying team comprising students, religious teachers, counselors, and other staff also plays a vital role. Second, social skills fostered to prevent cyberbullying include empathy, self-control, cooperation, effective communication, and digital literacy. Third, the local wisdom approach positively impacts students by enhancing their awareness and understanding of cyberbullying, strengthening cultural identity, improving digital literacy, and promoting psychological well-being. These efforts highlight the effectiveness of integrating cultural and religious values to create a holistic strategy for addressing cyberbullying in educational environments.

Abstrak
Penelitian ini mengkaji pencegahan cyberbullying di sekolah melalui pendekatan kearifan lokal dengan menggunakan penelitian lapangan kualitatif fenomenologis. Temuan penelitian mengungkap tiga aspek kunci: pertama, nilai-nilai kearifan lokal diterapkan melalui integrasi ke dalam kurikulum tersembunyi, kegiatan keagamaan seperti pembacaan Yasin dan program Al-Qur'an, inisiatif pembangunan karakter, ekstrakurikuler, dan kemitraan sekolah dengan lembaga keagamaan. Tim anti perundungan yang terdiri dari siswa, guru agama, konselor, dan staf lainnya juga memainkan peran penting. Kedua, keterampilan sosial yang dibina untuk mencegah cyberbullying meliputi empati, pengendalian diri, kerja sama, komunikasi yang efektif, dan literasi digital. Ketiga, pendekatan kearifan lokal berdampak positif pada siswa dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka tentang cyberbullying, memperkuat identitas budaya, meningkatkan literasi digital, dan mempromosikan kesejahteraan psikologis. Upaya-upaya ini menyoroti efektivitas integrasi nilai-nilai budaya dan agama untuk menciptakan strategi holistik untuk mengatasi cyberbullying di lingkungan pendidikan.

References

Ansyar, M. (2015). Kurikulum: Hakikat, fondasi, desain & pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Firmansyah, F. A. (2021). Peran Guru Dalam Penanganan Dan Pencegahan Bullying di Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Al-Husna, 2(3), 205-216.

Fitri, W., & Putri, N. (2021). Kajian hukum Islam atas perbuatan perundungan (bullying) secara online di media sosial. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 143–156.

Gaffney, H., Ttofi, M. M., & Farrington, D. P. (2021). What works in anti-bullying programs? Analysis of effective intervention components. Journal of School Psychology, 85, 37–56. https://doi.org/10.1016/j.jsp.2020.12.002

Haryanto, T. J. (2014). Kearifan lokal pendukung kerukunan beragama pada komunitas Tengger Malang Jatim. Jurnal Analisa, 21(2), 201–213.

Herry, A., dkk. (2008). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Universitas Terbuka.

Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2014). Bullying beyond the schoolyard: Preventing and responding to cyberbullying (2nd ed.). United Kingdom: Corwin Press.

Hurlock, E. B. (1953). Developmental psychology. New York: McGraw-Hill.

Kongprasertamorn, K. (2007). Local wisdom, environmental protection and community development: The clam farmers in Tambon Bangkhunsai, Phetchaburi Province, Thailand. Manusya: Journal of Humanities, 10(1), 1-10.

Khoiri, Q. (2018). Dimensions of Islamic education in the prevention of bullying: Assessing an effort of character building for children in school. Publikasi Pendidikan, 8(2). https://doi.org/10.26858/publikan.v8i2.5560

Mardison, S., & Yonalisa, R. F. (2021). The implementation of peer counseling to solve the students' problems. International Conference on Future Trends in Knowledge, 6, 138–145. https://doi.org/10.32698/icftk414

Mungmachon, M. R. (2012). Knowledge and local wisdom: Community treasure. International Journal of Humanities and Social Science, 2(13).

Najwa, L., dkk. (2023). Sosialisasi pencegahan perilaku bullying melalui edukasi pendidikan karakter dan pelibatan orang tua. Community: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1).

Ningrum, A. M., & Wardhani, A. M. R. K. (2021). Pengembangan buku panduan anti-bullying untuk mengembangkan keterampilan sosial-emosional anak usia dini. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 6(3), 131–142. https://doi.org/10.26858/publikan.v8i2.5560

Noboru, T., Amalia, E., Hernandez, P. M. R., Nurbaiti, L., Affarah, W. S., Nonaka, D., Takeuchi, R., Kadriyan, H., & Kobayashi, J. (2021). School-based education to prevent bullying in high schools in Indonesia. Pediatrics International, 63(4). https://doi.org/10.1111/ped.14475

Noviana, P., Fari. (2020). Gambaran tingkat pengetahuan remaja SMA tentang bahaya bullying. Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan, 3(2), 75–82.

Nurulwahida, A., Jaizah, N. S., Tze, K. T., & Mei, H. Y. (2022). Stop bullying! Does gender influence bullying and bully victims?. Перспективы науки и образования, (1 (55)), 345-357.

Prasetio, A., & Fanreza, R. (2023). Strategi sekolah dalam upaya pencegahan bullying di Ismaeliyah School. Jurnal Ansiru PAI: Jurnal Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 7(1).

Ridwan, N. A. (2007). Landasan keilmuan kearifan lokal. Jurnal Studi Islam dan Budaya, 5(3).

Riezky, A. K., & Laila, S. (2019). Hubungan tindakan bullying terhadap psikologi pada siswa-siswi di SMA Plus Al-Athiyah. Jurnal Aceh Medika, 3(2), 272–280. http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/acehmedika/article/view/3794

Rigby, K. (1994). Psychosocial functioning in families of Australian adolescent schoolchildren involved in bully/victim problems. Journal of Family Therapy, 16(2), 173–187.

Roca-Campos, E., Duque, E., Ríos, O., & Ramis-Salas, M. (2021). The Zero Violence Brave Club: A successful intervention to prevent and address bullying in schools. Frontiers in Psychiatry, 12. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2021.601424

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sejumlah kasus bullying sudah warnai catatan masalah anak di awal 2020, begini kata komisioner KPAI. (2020, February 8). Tribun Jabar. Retrieved from https://jabar.tribunnews.com/2020/02/08/sejumlah-kasus-bullying-sudah-warnai-catatan-masalah-anak-di-awal-2020-begini-kata-komisioner-kpai

Simatupang, N., & Faisal. (2021). Bullying oleh anak di sekolah dan pencegahannya. Delegalata: Jurnal Ilmu Hukum, 6(2).

Sugiyono, P. (2015). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 29-39.

Sukiman. (2015). Pengembangan kurikulum perguruan tinggi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sumarni, S., Rustan, E., & Zainuddin, F. (2023). Strategy for Revitalizing the Role of Islamic Religious Education Teachers in Overcoming Bullying Behavior at North Luwu Vocational High School. Jurnal Simki Pedagogia, 6(1), 108-117.

Syarefa, A., Bakhitah, L. R., & Septiana, S. (2024). PENANGGULANGAN DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL DALAM PRESPEKTIF KEARIFAN LOKAL PI’IL PESENGGIRI. ADAPTASI: Jurnal Sosial Humaniora Dan Keagamaan, 1(1), 67-87.

Wachs, S., & Bilz, L. (2018). Bullying intervention in school: A multilevel analysis of teachers’ success in handling bullying from students' perspective. The Journal of Early Adolescence.

Wibowo, dkk. (2015). Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal di sekolah: Konsep, strategi, dan implementasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Willard, N. E. (2007). Cyberbullying and cyberthreats: Responding to the challenge of online social aggression, threats, and distress. United States: Research Press.

Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor yang mempengaruhi remaja dalam melakukan bullying. Jurnal Penelitian dan PPM, 4(2), 324–330.

Zur. (2023). Cegah siswa terjerumus cyberbullying, JMSI dan Kejari Pelalawan gelar sosialisasi di SMAN 1 Pangkalan Kerinci. Buser News 24. https://www.busernews24.com/read-3269-2023-03-16-cegah-siswa-terjerumus-cyberbullying-jmsi-dan-kejari-pelalawan-gelar-sosialisasi-di-sman-1-pangkalan-kerinci.html

Downloads

Published

2024-12-11

How to Cite

Syarkawi, Najmuddin, Marsithah, I., & Daniel, M. (2024). Studi pencegahan cyberbullying pada era digital berbasis kearifan lokal pada Sekolah Menengah Atas di Peusangan, Bireuen. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 13(6), 432–451. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v13i6.17822

Issue

Section

Artikel