Batasan Inovasi Pendidikan Islam dalam Pandangan Ushul Al-Fiqh

Authors

  • Hariyanto Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar-Raayah
  • Dedi Supriyadi Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Kisti Robati Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar-Raayah

DOI:

https://doi.org/10.32832/tadibuna.v14i2.18722

Keywords:

inovasi pendidikan Islam, Ushul al-Fiqh, ijtihad, batas syar’i, tsawabit-mutaġayyirat

Abstract

Innovation in Islamic education often raises dilemmas when it conflicts with the limits of Islamic law. This study aims to define the permissible boundaries of educational innovation based on the principles of Ushul al-Fiqh. Using a qualitative approach and library research method, data were collected from primary and secondary sources on educational innovation and Islamic legal theory. The findings indicate that innovation is permissible in areas where textual evidence (nash) is either ambiguous (zhanniy) or absent, provided it is based on valid ijtihad. Five key areas of innovation deemed acceptable include educational personnel, curriculum, management, learners, and institutional structure. Conversely, innovation is prohibited in areas established with absolute certainty (qath’i), such as Islamic creed (aqidah), core acts of worship, and fundamental rulings in fiqh. This research offers a normative framework for educators and policymakers to design Islamic educational innovations that are both contextually relevant and aligned with Sharia principles.

Abstrak
Inovasi dalam pendidikan Islam sering kali menimbulkan dilema ketika berhadapan dengan batasan-batasan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan batas-batas sah inovasi pendidikan Islam berdasarkan prinsip-prinsip Ushul al-Fiqh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Data dikumpulkan dari berbagai literatur primer dan sekunder yang relevan mengenai inovasi pendidikan dan kaidah Ushul al-Fiqh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi diperbolehkan selama berada dalam wilayah dalil yang bersifat zhanniy (tidak pasti) atau dalam perkara yang tidak memiliki nash eksplisit, serta dilakukan melalui proses ijtihad yang benar. Lima sasaran inovasi pendidikan Islam yang dapat diperbaharui secara syar’i meliputi pelaksana pendidikan, kurikulum, manajemen, peserta didik, dan kelembagaan. Sebaliknya, inovasi tidak diperkenankan dalam aspek yang telah ditetapkan secara qath’i (pasti), seperti akidah, ibadah pokok, dan hukum-hukum dasar dalam fikih. Temuan ini diharapkan menjadi acuan normatif bagi para pendidik dan pengambil kebijakan dalam merancang inovasi pendidikan Islam yang relevan, adaptif, dan tetap berlandaskan syariat.

References

Adz-Dzahabiy. (2006). Siyar Aʿlām an-Nubalāʾ. Dār al-Ḥadīth.

Al-Aqīl, A. I. ʿAqīl. (2011). At-Tarbiyah al-Islāmiyyah (3rd ed.). Maktabah ar-Rushd.

Al-Bayhaqī. (2003). As-Sunan al-Kubrā (3rd ed.). Dār al-Kutub al-ʿIlmiyyah.

Al-Bukhārī. (1422 H). Al-Jāmiʿ al-Musnad aṣ-Ṣaḥīḥ al-Mukhtaṣar min Umūr Rasūlillāh ṣallallāhu ʿalayhi wa sallam wa Sunanihi wa Ayyāmihi (1st ed.). Dār Ṯūq an-Najāḥ.

Al-Mubārakfūrī, Ṣ. al-R. (2002). Ar-Raḥīq al-Makhtūm: As-sīrah an-nabawiyyah ʿalā ṣāḥibiḥā afḍalu aṣ-ṣalāh wa at-taslīm. Dār al-Hilāl.

Arief, Z. A. (2014). Metodologi penelitian. Widya Sakti.

At-Tirmidhī. (1975). Sunan at-Tirmidhī (Juz 4) (I. ʿAṭwah, Ed.). Muṣṭafā al-Bābī al-Ḥalabī.

Dāwūd, A. (2009). Sunan Abī Dāwūd (Juz 7). Al-Maktabah al-ʿAṣriyyah.

Harakat at-Tawḥīd wa al-Iṣlāḥ. (2023). Ad-diyānah al-Ibrāhīmiyyah: Millah jadīdah am sitārah tatbīʿ? Mawqiʿ Ḥarakat at-Tawḥīd wa al-Iṣlāḥ. https://alislah.ma/الديانة-الإبراهيمية-ملة-جديدة/

Harits, A. (2019). Inovasi belajar dan pembelajaran: Teori dan aplikatif. UM Surabaya Publishing.

Ibn Ḥibbān. (1993). Ṣaḥīḥ Ibn Ḥibbān. Muʾassasah ar-Risālah.

Ibrahim, M. (2012). Pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi. Universitas Terbuka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). Arti kata didik. https://kbbi.web.id/didik

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). Arti kata inovasi. https://kbbi.web.id/inovasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). Arti kata sasar-3. https://kbbi.web.id/sasar-3

Khalaf, A. W. (2010). ʿIlm Uṣūl al-Fiqh. Dār al-Kutub al-Islāmiyyah.

Mudzhar, M. A. (2016). Perkembangan Islam Liberal di Indonesia. Harmoni, 9(33), 9-25.

Muhammedi. (2016). Perubahan kurikulum di Indonesia: Studi kritis tentang upaya menemukan kurikulum pendidikan Islam yang ideal. Raudhah, 4(1), 1–15.

Muslim. (1991). Al-Musnad aṣ-Ṣaḥīḥ al-Mukhtaṣar bi Naql al-ʿAdl ʿan al-ʿAdl ilā Rasūlillāh ṣallallāhu ʿalayhi wa sallam (Juz 2) (M. F. A. al-Bāqī, Ed.). Dār Iḥyāʾ at-Turāth al-ʿArabī.

Mustaqim. (2014). Inovasi Pendidikan Islam: Pengintegrasian Agama dan Sains. Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 8(2), 32-45.

Naif. (2016). Urgensi inovasi pendidikan Islam: Menyatukan dikotomi pendidikan. KORDINAT, 15(1), 70–81.

Nasir, J. A. (2018). Nilai-nilai pendidikan karakter guru dan murid dalam perspektif kisah Mūsā dan Khiḍir dalam surat al-Kahf ayat 60–82. Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam, 15(1), 173–193. https://doi.org/10.19105/nuansa.v15i1.1916

Prastyawan. (2011). Inovasi kurikulum dan pembelajaran. Al-Hikmah, 1(2), 45–53.

Ramadhina, A., & Yunus. (2020). Korelasi pendidikan dan uṣūl fiqh dalam konsep istiṣlāḥ dan sadd aḏ-ḏarīʿah. Jurnal Kajian Agama Hukum dan Pendidikan Islam (KAHPI), 2(2), 123–134.

Rosyid, H., (2023). Pendidikan Islam di Indonesia: Tantangan dan inovasi untuk mencapai tujuan yang sejati. kompasiana.com/harunrosyid9423/6459e1dd5479c301a112e8f2

Rusdiana. (2014). Konsep inovasi pendidikan (1st ed.). Pustaka Setia.

Sapiudin, N., Nata, A., & Syihab, U. (2016). Model pembelajaran ilmu uṣūl fiqh di jurusan Pendidikan Agama Islam (Analisis penerapan model pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis masalah). Ta’dībuna: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 67–80.

Setiyorini, S. R., & Setiawan, D. (2023). Perkembangan kurikulum terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. JTP: Jurnal Teknologi Pendidikan, 1(1), 10–20.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (19th ed.). Alfabeta.

Suhandi. (2012). Sekularisasi di Indonesia dan implikasinya terhadap konsep kenegaraan. Al-Adyan, 7(2), 85–95.

Sutikno, M. S. (2021). Inovasi pendidikan (1st ed.). Sanabil.

Umar & Sofiyah, Z. (2024). Inovasi pengelolaan lembaga pendidikan Islam (1st ed.). PT Literasi Nusantara Abadi Grup.

Wijaya, B. (2014). Perkembangan kompetensi guru di Indonesia: Sebuah kajian literatur. Kairos: Jurnal Ilmiah, 4(2), 150–165.

Zainuddin, S., Sapiuddin, S., & Ghofur, A. (2021). Urgensi pembelajaran ushul fiqih dalam menanamkan sikap moderat siswa. Qiro’ah: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 11(1), 16–38. https://doi.org/10.33511/qiroah.v11n1.16-38

Downloads

Published

2025-05-04

How to Cite

Hariyanto, Supriyadi, D., & Robati, K. (2025). Batasan Inovasi Pendidikan Islam dalam Pandangan Ushul Al-Fiqh. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2), 174–189. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v14i2.18722

Issue

Section

Artikel