Kemampuan global dan tradisi berpikir tingkat tinggi dalam Islam

Authors

  • Abuddin Nata Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.32832/tadibuna.v10i2.4731

Keywords:

kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemampuan global, tradisi Islam

Abstract

Entering the era of globalization, millennials, and the industrial revolution 4.0 which is full of challenges and very competitive competition, everyone must not only have global competencies (global abilities) but also must have high order thinking abilities (high-level thinking skills). In order not to be alienated and marginalized, Muslims as the majority of Indonesia's population, and the second-largest population in the world, inevitably have to have global capabilities and high-level thinking. This article, which uses library data and direct and indirect observations, proves that global abilities and higher-order thinking are part of the Islamic tradition. The sources of Islamic teachings, the Qur'an, Al-Hadith, and the history of the journey of Muslims in the golden age of the 7th to 13th centuries AD, have encouraged and given birth to a tradition of having global competence and high- thinking skills level. The background, characteristics, scope, steps, and examples of the practice of global abilities and higher thinking from an Islamic perspective can be proven in this paper. For this reason, as part of the world community that must compete and emerges as the winner, it is time for global abilities and high-level thinking to be reclaimed and put into practice.

 

Abstrak

Memasuki era globalisasi, milenial dan revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan dan persaingan yang amat kompetitif, setiap orang tidak saja harus memiliki global competencies (kemampuan global) melainkan juga harus memiliki kemampuan high order thinking (kemampuan berpikir tingkat tinggi). Agar tidak teralienasi dan termarginalisasi, Umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia, dan penduduk terbanyak nomor dua di dunia, mau tidak mau harus memiliki kemampuan global dan berpikir tingkat tinggi. Tulisan yang menggunakan data kepustakaan dan hasil pengamatan langsung dan tidak langsung ini membuktikan bahwa kemampuan global dan berpikir tingkat tinggi itu sesungguhnya merupakan bagian dari tradisi Islam. Sumber ajaran Islam Al-Qur'an, Al-Hadis serta sejarah perjalanan umat Islam di zaman keemasan (golden age) abad ke-7 sampai dengan 13 M, sesungguhnya telah mendorong dan melahirkan tradisi memiliki kompetensi global dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Latar belakang, karakteristik, ruang lingkup, langkah-langkah, dan contoh-contoh praktik kemampuan global dan berpikir tinggi dalam perspektif Islam dapat dibuktikan dalam tulisan ini. Untuk itu, sebagai bagian dari masyarakat dunia yang harus berkompetisi dan keluar sebagai the winner, maka kemampuan global dan berpikir tingkat tinggi itu sudah waktunya dimiliki kembali dan dipraktikkan.

Author Biography

Abuddin Nata, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia

Google Scholar: zrGQ-rAAAAAJ

References

Abd Al-Baaqy, M. F. (1987). Al-Mu'jam Al-Mufahras li Alfaadz Al-Qur'an Al-Karim. Dar Al-Fikr.

Ahmad, Z. (2002). Influence of Islam on World Civilization. Adam Publishers & Distribu-tors.

Al-Zunaidy, A. A.-R. bin Z. (1413). Mashadir Al-Ma'rifah fi Al-Fikry Al-Diiny wa Al-Falsafah. Maktabah Al-Muayyadah.

Azra, A. (2018, Oktober 25). Pendidikan Islam Global (1). Republika.

Baharuddin. (2007). Paradigma Psikologi Islami Studi tentang Elemen Psikologi dari Al-Qur'an. Pustaka Pelajar.

Brodjonegoro, S. S. (2020, Juni 20). Pembelajaran Masa Depan Yang Tidak Pasti. Kompas.

Buchori, M. (2001). Pendidikan Antisipatoris. Kanisius.

Calne, D. B. (2005). Batas Nalar Rasionalitas & Perilaku Manusia. Kepustakaan Populer Gramedia.

Cleary, M., M, R., & Barro, R. J. (2019). The Wealt of Religion: The Political Economy of Be-liefing and Belonging. Princeton University Press.

Daradjat, Z. (1978). Kesehatan Mental. Gunung Agung.

Fakhry, M. (1987). Sejarah Filsafat Islam. Dunia Pustaka Jaya.

Goleman, D. (1990). Emotional Intellegence Why it can matter more than IQ. Bantam Books.

Gottman, J., & DeClaire, J. (1999). Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional. Gramedia.

Haekal, M. H. (1992). Sejarah Hidup Muhammad. Litera AntarNusa.

Ibn Sina, A.-S. A.-R. A. A. A.-H. A. (t.t.). Al-Qaanun fi Al-Thibb. Dar Al-Fikr.

Kartanegara, M. (2002). Integrasi ilmu sebuah Konstruksi Holistik. UIN Jakarta Press dan.

Kirmani, M. Z. (1983). Metode-metode Penelitian Masyarakat (Koentjaraningrat, Ed.). Gramedia.

Kurzman, C. (Ed.). (2001). Wacana Islam Liberal Pemikiran Islam Kontemporer tentang Isu-isu Global. Paramadina.

Madjid, N. (1984). Khazanah Intelektual Islam. Bulan Bintang.

Madjid, N. (1992). Islam Doktrin dan Peradaban sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan. Yayasan Wakaf Paramadina.

Mirza, M. R., & Siddiqi, M. I. (1986). Muslim Contribution to Science (First). Kazi Publica-tions.

Mujib, A., & Mudzakir, J. (2002). Nuansa-nuansa Psikologi Islam. RajaGrafindo Persada.

Ali, Mukti H. A. (1996). Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan. Mizan.

Mulkan, A. M. (2002). Nalar Spiritual Pendidikan Solusi Problem Filosofis Pendidikan Is-lam. Tiara Wacana Yogya.

Munir, M. (1999). Islam in History. Nusrat Ali Nasri for Kitab Bhavan.

Najati, M. U. (2004). Psikologi dalam Perspektif Hadis. Pustaka.

Nasution, H. (1975). Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Bulan Bintang.

Nasution, H. (1979). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. Jilid I. UI Press.

Nasution, H. (1983). Falsafah & Mistisisme dalam Islam. Bulan Bintang.

Nata, A. (2000). Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam Seri Kajian Filsafat Pendidikan Islam. RajaGrafindo Persada.

Prawita, P. A. (2014). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Ar Ruzz Media.

Qomar, M. (2005). Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional hingga Metode Kritik. Erlangga.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Grasindo.

Rahman, A. (1980). Al-Qur'an Sumber Ilmu Pengetahuan. Bina Aksara.

Ramayulis, & Nizar, S. (2005). Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam. Ciputat Press Group.

Schimmel, A. (2003). Islam Interpretatif. Inisiasi Press.

Shah, A. B. (1986). Metodologi Ilmu Pengetahuan. Yayasan Obor Indonesia.

Shah, I. (1968). The Way of The Sufi. Jonathan Cape.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA.

Suryabrata, S. (2014). Psikologi Pendidikan. RajaGrafindo Persada.

Suwaid, M. (2003). Mendidik Anak Bersama Nabi. Pustaka Arafah.

Wahid, A. (2006). Islamku, Islam Anda, Islam Kita Agama Masyarakat Negara Demokrasi. The Wahid Institut.

Wahid, A. (2007). Islam Kosmopolitan Nilai-nilai Indonesia & Transformasi Kebudayaan. The Wahid Institute.

Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Bumi Aksara.

Downloads

Published

2021-06-17

How to Cite

Nata, A. (2021). Kemampuan global dan tradisi berpikir tingkat tinggi dalam Islam. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 10(2), 201–226. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v10i2.4731

Issue

Section

Artikel