Metode Tahfizh Al-Qur’an Bagi Pelajar dan Mahasiswa

Authors

  • Abul A’la al Maududi Rumah Al-Qur’an El Fawaz Jakarta
  • Endin Mujahidin Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Didin Hafidhuddin Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/tadibuna.v3i1.568

Abstract

The Qur’an is God’s holy words which is kept its originality until Doomsday; maintained through Qur’anic memorizing that exists in the heart of the believers (Mu’minin). The students’ time both in high school and university is the golden time  ? the time that should be maintained well because it has big potency to be memorizer of Qur’an and the originality of Qur’an will be save. The activity of memorizing Qur’an is common obligation for the Muslim (fardhukifayah) and one of the important matters. The main goal of this research is: 1) to know and analysis method of Qur’anic memorizing  in the institution of Qur’an El Fawaz (Rumah al-Qur’an). 2) the main factors that can make it easier to memorize the Qur'an and the inhibiting factors for the students of high school and university, and 3) effective method of Qur’anic memorizing for the students of high school and university.This research is conducted by using qualitative and quantitative approach reinforced with the basis of phenomenology and the method of research is using research action. The data is acquired through primary data; participative observation, deep interview, questioner, evaluation techniques and secondary data; basic skill test which covers (intellectual intelligence test, concentrations, memory, commitment to the task), library research, and documentation study. The findings of the research are: 1) the main factors that can make it easier to memorize the Qur'an for the students; heartily intention; high motivation; intellectual intelligence; using Rasm Utsmani; existence of supervisor and increasing love of Qur’anic memorizing. 2) the inhibiting factors of Qur’anic memorizing for the students; being busy with the routine activities (work); weak motivation; low intellectual intelligence; immoral activities, impatient; not feeling the pleasure of Qur’an. 3) the effective method of memorizing Qur’an for the students; reading Qur’an, five parts (juz) every day, listening the reading of Qur’an through multimedia, talaqqi syafahiyyah with the supervisor, memorizing Qur’an one day one page after Shubuh prayer by dividing in three parts; correlating verses by verses, page by page, surah by surah, and reviewing Qur’an after Magrib prayer and before shubuh prayer with slow reading (al-Tartil) routinely. The conclusion of this research can be pointed that the method application of Qur’anic memorizing in the institution of Qur’an El Fawaz (Rumah al-Qur’an) is effective and there are several key factors and inhibitors in memorizing the Qur'an for students and effective method for memorizing the Qur'an for students without disrupting the routine of teaching and learning activities for students.

Keywords: Mahasiswa, Metode, Tahfidz al Qur’an, Pelajar,

References

Dedi, 5 Bocah Ajaib Menggemparkan Dunia, ttp: Titik Media, 2012, hlm 1-10. Baca juga Mujahidin Nur, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang, Jakarta: Zaytuna, 2012, hlm. 24-27. Selanjutnya masih banyak anak yang dapat menghafal al-Qur’an sejak usia dini lihat juga Ida Zusnani, Masih Bocah Tapi Hafal dan Paham al-Qur’an, Yogyakarta: Kamea Pustaka, 2013, hlm. 7-10. Lihat Tri Maya Yulianingsih, Bocah Ajaib Pengislan Ribuan Orang, Jakarta: Sabil, 2013, hlm. 71.

Al-Bukhâri, Shahih Bukhâri, hlm. 479.

Lihat al-Naisabûri, Shahîh Muslim, hlm. 201.

Yahya S. Basalamah, Persoalan Umat Islam Sekarang, hlm. 44.

Artinya di dalam proses ingin menjadi seorang penghafal al-Qur’an bukan hanya sekedar keinginan dan angan-angan semata akan tetapi take action. Selanjutnya lihat Muhammad Yûsuf Karzun, al-Najâh fî al-‘Amal wa al-Dirâsah, Libanon: Kitâbanâ, 2008, hlm. 8-11.

Yûsuf al-Qardâwi, Bagaimana Berinteraksi dengan al-Qur’an, hlm. 135.

Data diambil dari wawancara dengan pengelola lembaga pendidikan tahfizh al-Qur’an Jakarta pada tanggal 25-30 Maret 2013.

Berita dari PPPA Pusat Jakarta diakses dari (online) http://www.pppa.or.id/modul.php?content=berita&idb=20130402 (diakses 01 April 2013).

Selanjutnya lihat Ibnu Rajab al-Hanbali, Jâmi’ al-‘Ulum wa al-Hukum, Beirût: Dâr al- Ma’rifah, 1408, Bab awal kitab, juz 1, hlm. 1.

Sebagaimana yang diperintahkan di dalam QS. al-Bayyinah/98: 5

Jumlah ini diungkap Ketua Asosiasi Penerbit Mushaf al-Qur’an Indonesia (APQI), Ali Mahdami, di sela pembukaan Festival Mushaf al-Qur’an Indonesia, di Gedung Bayt al-Qur’an, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat, 22 Juli 2011 saat diwawancara oleh Republika. “Waduh... Indonesia Kekurangan Penerbit Mushaf alQur’an” dalam Republika.co.id, edisi Jum’at, 24 Juli 2011. (online) http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/11/07/22/loqiyt-waduh-indonesia-kekurangan-penerbit-mushaf-alquran (diakses 2 Desember 2012).

Abdul Aziz Abdur Rauf, Menghafal al-Qur’an itu Mudah, Jakarta: Markaz al-Qur’an, 2009, hlm. 126-127.

Lihat Muslim, Shahih Muslim, hlm. 128. Lihat juga Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, hlm. 314.

Bacaan al-Hadr yaitu bacaan yang dilakukan dengan tingkatan paling cepat namun tetap mempraktikkan tajwidnya. Perlu diketahui bahwasanya tingkatan bacaan menurut ulama qirâ’at ada empat di antaranya: 1) al-Tahqîq, 2) al-Tartîl, 3) al-Tadwîr, 4) al-Hadr. Lihat Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Daurah al-Qur’an: Kajian IlmuTajwid Disusun Secara Aplikatif, Jakarta: Markaz al-Qur’an, 2010, hlm. 21-22.

Singgih, Psikologi: Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Gunung Mulia, 2008, hlm. 5-6.

Carole Wade, Psikologi, Jakarta: Erlangga, 2009, hlm. 4.

Mannâ’ al-Qatân, Mabâhits fî ‘Ulûm al-Qur’an, hlm. 32.

Colin Rose, Super Accelerated Learning: Revolusi Belajar Cepat Abad 21 Berdasarkan Riset Terbaru para Ilmuan, Bandung: Jabal, 2007, hlm. 45.

Darwis, Mujahidin, E., Ibdalsyah. 2013. Pemahaman Pekerja Muslimah Terhadap Fiqih Thaharah dan Shalat dalam Madzhab Syafi’i. Jurnal Ta’dibuna: 2(2): 49-63

Rosyadi, A.R., Mujahidin, E., Muchtar, A. 2013. Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliyah di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Ta’dibuna: 2(1): 1-16

Mujahidin, E. 2005. Pesantren Kilat: Alternatif Pendidikan Agama Di Luar Sekolah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar

Damanhuri, A., Mujahidin, E., Hafidhuddin, D., 2013. Inovasi Pengelolaan Pesantren dalam Menghadapi Persaingan di Era Globalisasi. Jurnal Ta’dibuna: 2(1): 17-37

Downloads

Published

2014-09-05

How to Cite

al Maududi, A. A., Mujahidin, E., & Hafidhuddin, D. (2014). Metode Tahfizh Al-Qur’an Bagi Pelajar dan Mahasiswa. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 1–15. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v3i1.568

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>