Benang merah antara kebebasan dan ilmu dalam pendidikan Islam

Authors

  • Ahmad Saifulloh Universitas Darussalam Gontor
  • Elia Monika Institut Agama Islam Negeri Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i2.14219

Keywords:

freedom, knowledge, Islamic education, West

Abstract

There is a growing number of misconducts and unpleasant behaviours among students and youths. Many scholars believe that this is because of diverse understandings on freedom, many of which are misconceptions. Therefore, it is critical to have correct understanding on the meaning of freedom. Many studies on seeking the meaning of freedom have been done but none of them investigating relationship between freedom and knowledge in the context of Islamic education. Using library research method, this study finds that Islam and Western civilisation have distinct conception of freedom. Many Western scholars conceptualise freedom as a condition when individual can avoid outside domination, coercion, and influences. Conversely, freedom in Islam is not seen as the condition but understood as an action of choosing best choice. This article elaborates differences between the meaning of freedom in Western and Islamic civilisation, then analyses the correlation between the concept of freedom and science in Islamic educational context.

Abstrak         

Terdapat peningkatan jumlah tindakan tidak terpuji dan perilaku tidak menyenangkan di kalangan pelajar dan pemuda. Banyak pakar meyakini bahwa hal ini disebabkan oleh pemahaman yang beragam tentang makna kebebasan yang banyak di antaranya merupakan pemahaman yang keliru. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang benar tentang arti kebebasan. Telah ditemukan banyak penelitian yang membahas tentang makna kebebasan, namun belum ada yang menelaah hubungan antara kebebasan dan ilmu dalam konteks pendidikan Islam. Dengan menggunakan metode penelitian perpustakaan, penelitian ini menemukan bahwa Islam dan peradaban Barat memiliki konsepsi kebebasan yang berbeda. Banyak sarjana Barat memandang kebebasan sebagai kondisi di mana individu dapat menghindari dominasi, pemaksaan, dan pengaruh dari luar. Sebaliknya, kebebasan dalam Islam tidak dilihat sebagai kondisi, tetapi dipahami sebagai tindakan memilih pilihan terbaik. Artikel ini menguraikan perbedaan antara makna kebebasan dalam peradaban Barat dan Islam, kemudian menganalisis korelasi antara konsep kebebasan dan ilmu pengetahuan dalam konteks pendidikan Islam.

References

Al-Attas, S. M. N. (1995). Prolegomena To The Metaphysics Of Islam: An Exposition Of The Fundamental Elements Of The Worldview Of Islam. ISTAC.

Al-Attas, S. M. N. (2019). Tinjauan Ringkas Peri Ilmu dan Pandangan Alam. Ta’dib International.

al-Ghazali, I. (1999). Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dar al-Fikr.

Ali, M. (2019). Pendidikan Karakter Berwawasan Tasawuf. Suhuf, 31(1), 1–12.

al-Qarafiy, A. al-A. A. bin I. (1988). al-Umniyyah fiy Idraaki al-Niyyah: tahqiq Musaaid bin Qasim al-Faalih. Maktabah al-Haramain.

Amin, M. (2018). Kedudukan Akal dalam Islam. TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(01), 79–92. https://doi.org/10.26618/jtw.v3i01.1382

Aminuddin. (2014). Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Ghalia Indonesia.

Atkins, L., & Wallace, S. (2016). Qualitative research in education (Issue Book, Whole). SAGE.

Azzet, A. (2014). Pendidikan yang Membebaskan. Ar-Ruzmedia.

Bakar, M. (1988). Hurriyatul Insan Fil Islam. Al Ma’arif.

Berlin, I. (1969). Four essays on liberty. Oxford U.P.

Creswell, J. W. (2018). Research design : qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (J. D. Creswell, Ed.; Fifth edition.). SAGE Publications, Inc.

Daud, W. M. N. W. (1998). Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas. Mizan.

Djohar. (2003). Pendidikan Strategik Alternatif Untuk Pendidikan Masa Depan. LESFI.

Freire, P. (2003). Pedagogy of the Oppressed. The Continuum International Publishing.

Hasib, K. (2016). Membangun Paradigma Pendidikan Islam Berbasis Adab (I. Bahroni, Ed.). Unida Gontor Press.

Hasib, K. (2020). Konsep Insan Kulli menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas. Tasfiyah, 4(2), 87. https://doi.org/10.21111/tasfiyah.v4i2.4696

Hatta, M. (2015). Hubungan Antara Akal, Penginderaan, Intuisi Dan Wahyu Dalam Bangunan Keilmuan Islam. Itqan, 6(2), 141–152.

Husaini, A., & Kania, D. D. (2013). Filsafat ilmu: perspektif Barat dan Islam. Gema Insani.

Illich, I. (2002). Deschooling society. Marion Boyars.

In’amuzzahidin, Muh. (2017). Konsep Kebebasan dalam Islam. At-Taqaddum, 7(2), 259. https://doi.org/10.21580/at.v7i2.1206

Karim, M. R. (1994). Pendidikan Islam di Indonesia Antara cita dan Fakta (M. Usa, Ed.). Tiara Wacana.

Khoirul. (2021). Kritik Pendidikan Pembebasan Paulo Freire Perspektif Pendidikan Islam. Literasi Nusantara.

Liamputtong, P. (2009). Qualitative Research Methods. Oxford University Press.

Madani, F. (2022). Solusi Kekacauan Ilmu. At Taqwa.

Mahmud. (2011). Pemikiran Pendidikan Islam. Pustaka Setia.

Makombe, G. (2017). An Expose of the Relationship between Paradigm, Method and Design in Research.(Report). The Qualitative Report, 22(12), 3363.

Munir, G. (2008). Tuhan Manusia dan Alam: Dalam Pemikiran Muhammad Shalih as-Samarani. Rasail Media Group.

Mushlih, M. K. (2021). Epistemologi Islam Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Pengetahuan Dalam Islam. Direktorat Islamisasi Ilmu Pengetahuan.

Nasution, H. (1986). Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Perbandingan. UI Press.

Putri, M. S., & Imaduddin, F. (2021). Muslim di Prancis ‎(Dinamika, Eksistensi dan Historis)‎. Journal of Comparative Study of Religions, 2(1). https://doi.org/10.21111/jcsr.v2i1.6668

Qodir, Z. (2010). Kebebasan dan Moralitas. The Phinisi Press.

Ramadhan, A. S. (2022, Januari 31). Geng Motor Tebar Teror di Pemukiman Warga, Warga Tasikmalaya Resah. Diambil 21 Agustus 2023, dari Suara.com website: https://jabar.suara.com/read/2022/01/31/165107/geng-motor-tebar-teror-di-pemukiman-warga-warga-tasikmalaya-resah

Ramayulis, & Nizar, S. (2009). Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para Tokohnya. Kalam Mulia.

Shadr, M. (2011). Problematika Sosial Dunia Modern. Rausyanfikr Institute.

Slamet. (2022). Manajemen berbasis nilai. CV. Literasi Nusantara Abadi.

Sunaryo. (2017). Etika berbasis kebebasan Amartya Sen : integrasi kebebasan dalam pilihan sosial, demokrasi, dan pembangunan. Gramedia Pustaka Utama.

Suriasumantri, J. S. (1987). Filsafat ilmu sebuah pengantar populer. Pustaka Sinar Harapan.

Syihab, U. (2021). Sekitar Epistimologi Islam Memahami Bangunan Keilmuan dalam Kerangka Worldview Islam. Bildung.

Taher, E. P. (2009). Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. ICRP.

The, L. G. (1991). Yayasan Studi Ilmu dan teknologi. Liberty .

Thoyyibah, I. (2022). Analisis Aksiologis Kebebasan Ekspresi Majalah Charlie Hebdo dalam Penerbitan Kartun Nabi Muhammad. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(1), 17–29.

Tutupary, V. D. (2016). Kebebasan Kehendak (Free Will) David Ray Griffin dalam Perspektif Filsafat Agama. Jurnal Filsafat (Yogyakarta, Indonesia), 26(1), 136–161. https://doi.org/10.22146/jf.12648

Zarkasyi, H. F. (2009). Liberalisasi Pemikiran Islam: Gerakan Bersama Missionaris, Orientalis dan Kolonialis. Tsaqafah, 5(1), 1–28. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v5i1.145

Downloads

Published

2023-08-26

How to Cite

Saifulloh, A., & Monika, E. (2023). Benang merah antara kebebasan dan ilmu dalam pendidikan Islam . Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 16(2), 161–176. https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i2.14219

Issue

Section

Artikel