Integrasi agama dan sains dalam pendidikan keimanan: Perspektif Rasail al-Nur karya Said Nursi

Authors

  • Moh. Salis Fitrowan Universitas Ibn Khaldun Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i2.15011

Keywords:

Hubungan Agama dan Sains, Pendidikan Keimanan, Rasail al-Nur

Abstract

Western-oriented education is sometimes far from the goal of tafakur or introducing the Creator, Allah Swt, to students. In contrast, the concept of education initiated by Said Nursi in his book Rasail al-Nur reflects the integral value between religion and science so as to foster faith. Using descriptive qualitative method, this research tries to find the purpose of integrative faith education between religion and science. The results of the study found several objectives of faith education contained in the integration between religion and science in Said Nursi's thought, namely: Makrifatullah or knowing Allah, strengthening faith, understanding the Quran as a guide to life, understanding the nature of natural creation, and understanding the supernatural realm.

Abstrak         

Pendidikan yang berkiblat kepada barat terkadang jauh dari tujuan untuk tafakur atau memperkenalkan Pencipta, Allah Swt., kepada peserta didik. Berbeda dengan konsep pendidikan yang digagas Said Nursi pada kitabnya Rasail al-Nur mencerminkan nilai integral antara agama dan sains sehingga menumbuhkan keimanan. Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini mencoba menemukan tujuan pendidikan keimanan yang integratif antara agama dan sains. Hasil penelitian menemukan beberapa tujuan pendidikan keimanan yang termuat di dalamnya integrasi antara agama dan sains dalam pemikiran Said Nursi yaitu: Makrifatullah atau mengenal Allah, memperkuat keimanan, memahami Alquran sebagai pedoman hidup, memahami hakikat penciptaan alam, dan memahami perihal alam gaib.

References

Afriantoni, A. (2015). Konsep Pendidikan Akhlak Bediuzzaman Said Nursi. Yogjakarta: CV. Pustaka Ilmu Group.

Al-Faruqi, I. R. (2002). Atlas Budaya Islam: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang. Bandung: Mizan.

Ali, M. (2002). Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa.

Arkoun, M. (1964). Miskawayh: De l’intellect et de l’intelligible (Fī l-ʿaql wa-l-maʿqūl). Arabica, 80–87.

Asrorah, H. (2002). Pesantren di Jawa. Jakarta: INCIS.

Ertugrul, H. (1994). Egitimde Bedeuzzaman Modeli. lntanbul.

Fromm, E. (1995). Psychoanalysis and Religion. Yale University Press, New Haven.

Hamim, N. (2014). Pendidikan Akhlak: Komparasi Konsep Pendidikan Ibnu Miskawaih dan Al-Ghazali. Jurnal Ke-Islaman, 18(1).

Miskawaih, I. (1398H). Tahdzib Al-Akhlaq. Mansyurat Dar Maktabah Al-Hayat.

Nursi, S. (2003). Menjawab Yang Tidak Terjawab Menjelaskan Yang Tak Terjelaskan. Raja Grafindo Persada.

Subagiya, B. (2023). Eksplorasi penelitian Pendidikan Agama Islam melalui kajian literatur: Pemahaman konseptual dan aplikasi praktis. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 12(3), 304–318. doi: 10.32832/tadibuna.v12i3.14113

Sunhaji. (2015). Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibnu Khaldun.

Tafsir, A. (2002). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Downloads

Published

2023-08-26

How to Cite

Fitrowan, M. S. (2023). Integrasi agama dan sains dalam pendidikan keimanan: Perspektif Rasail al-Nur karya Said Nursi . Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, 16(2), 299–316. https://doi.org/10.32832/tawazun.v16i2.15011

Issue

Section

Artikel