Konsep Pendidikan Modern Mahmud Yunus dan Kontribusinya Bagi Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia

Authors

  • Biltiser Bachtiar Manti Kementerian Agama Republik Indonesia
  • Adian Husaini Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Endin Mujahidin Universitas Ibn Khaldun Bogor
  • Didin Hafidhuddin Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.32832/tadibuna.v5i2.589

Abstract

This research is motivated by the attitude of Muslim ambiguity in facing modernity which its existence is necessity and can not be rejected in any way. The product of modernity has roiled throughout the joints and pulse of human life without any rebellion. Because he is present with a friendly and pragmatic smile, so able to lull and make forget the impacts. The author formulates this research on the concept of modern education Mahmud Yunus and its relevance to modern education now and how its contribution to modern educational institutions in Indonesia. This study aims to get a picture of modern educational thinking Mahmud Yunus and its relevance to the birth of modern educational institutions in Indonesia. This research is library research, where the data obtained through primary data sources and secondary data, either through the source books of Mahmud Yunus figures directly or from reading materials and internet searching and interviews that the author describes by arranging them according to the theme and issues, especially issues related to the modernization of Islamic education in Indonesia. The concept of modern education Mahmud Yunus is a radical renewal of the education system by taking into account the needs and demands of society, without destroying the existing order. So the offer of modernization of education Mahmud Yunus, in the application of its implementation does not get opposition from anyone, both internal and ekster-nal. While his contribution to the birth of modern educational institutions in Indonesia; In the first place, institutional modernization, Mahmud Yunus is among those who pioneered the need to change the teaching system from the individual ones as applied in the pesantren using the sorogan or weton method. Secondly, the modernization in curriculum where Mahmud Yunus was the first to pioneer the existence of an integrated curriculum, a curriculum combining religious knowledge and general science in Islamic educational institutions, especially in developing Arabic teaching. Third, modernization in the field of learning, Mahmud Yunus is recognized by educational experts as a way hacker for the birth of new methods of Islamic education in Indonesia and he made a new teaching method that he introduced with the name al-thariqah al-mubasyarah (direct methode) that teaches various components science of Arabic. From the thought of Mahmud Yunus is found a new concept, namely; "ICT-based Modern Madrasahs" from the elaboration of the modernization concept both from the institutional side, the curriculum, the method of learning and producing a reliable educator in the hope of becoming a new paradigm for the world of Islamic education in the world and Indonesia in particular.

Keywords: modern education, islamic education institution, integrated curriculum

References

Faisal Ismail, Masa Depan Pendidikan Islam di Tengah Kompleksitas Tantangan Modernitas, Jakarta: Bhakti Aksara Persada, 2003, hlm.47

Anin Nurhayati, Kurikulum Inovasi, Telaah Terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pondok pesantren, Yogyakarta: Teras, 2010, hlm.64

M. Syarif Chumas Asyawaly, dalam, Paradigma Baru Pondok pesantren Masa Depan. Palem-bang: Aulia Cendikia Press, 2012. hlm.47

Departemen Agama RI, Pola Pengembangan Pondok Pondok pesantren. Jakarta: Proyek Pen-ingkatan Pondok Pondok pesantren, 2001. hlm.31

Damanhuri. dkk, Inovasi Pengelolaan Pondok pesantren Terpadu Dalam Menghadapi Per-saingan di Era Globalisasi. Bogor: Program Pascasarjana UIKA Bogor, 2012. hlm.1

Zuhairini, dkk. Sejaran Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. hlm.13

Ibid. hlm.7-8

Nanang Fatchurrachman, Madrasah, Sekolah Islam Terpadu,Plus dan Unggulan, Depok: Lendean Hati Pustaka, 2012. hlm.4

Ema Gustiana, dalam makalah; Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Disalampaikan pada: Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (PKG-PAI), diselenggara-kan dari tanggal 18 s.d. 28 Desember 2012

Damanhuri, dkk. Inovasi Pengelolaan Pondok pesantren Terpadu Dalam Menghadapi Per-saingan di Era Globalisasi, Bogor: Program Pascasarjana UIKA Bogor, 2012. hlm.39

Ibid. hlm.40

Faisal Ismail, Masa Depan Pendidikan Islam di Tengah Kompleksitas Tantangan Modernitas, hlm.16

Ibid. hlm.15

M. Syarif Chumas Asyawaly, Paradigma Baru Pondok pesantren Masa Depan, Palembang: Aulia Cendikia Press, 2012. hlm.42

Steenbrink, K.A, Pondok pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam Dalam Kurun Mod-ern, Jakarta: LP3ES, 1986. hlm.7

Ali Murtopo, Paradigma Baru Pondok pesantren Masa Depan, Palembang: Aulia Cendikia Press, 2012. hlml.24

Zamakhsyari Dhofir, dalam Hasbi Indra, Pondok pesantren dan Transformasi Sosial, Jakarta: Penamadani, 2003. hlm.19

Faisal Ismail, Masa Depan Pendidikan Islam, di Tengah Kompleksitas Tantangan Modernitas, hlm. 15

Nurcholish Majid, Bilik-Bilik Pondok pesantren, Sebuah Potret Perjalanan, Dian Rakyat, Jakarta, 2003, hlm. xii

Ibid. hlm.xiii

Ibid, hlm. xiv

Ibid, hlm. xvi

Ramayulis & Samsul Nizar, Ensiklopedi Pendidikan Islam, Ciputat, Quantum Teaching, 2005, hlm.336

Mahmud Yunus, Riwayat Hidup Prof. DR. H. Mahmud Yunus, Hidakarya Agung, Jakarta, 1982, hlm.2

Armai Arief, Mahmud Yunus dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Citra Pendidi-kan, Jakarta, 2002, hlm.45

Ibid, hlm.7

Ibid,hlm.6

Ramayulis & Samsul Nizar, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam, hlm. 337

Ibid, hlm.11

Ibid, hlm.33-34

Ibid. hlm.37

Mahmud Yunus, Riwayat Hidup Prof. DR. H. Mahmud Yunus, hlm.20

Samsul Nizar, Sejarah Sosial dan Dinamika Intelektual Pendidikan Islam di Nusantara, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2013, hlm. 65

Ibid, hlm. 77

Ibid, hlm. 65-66

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, hlm. 66

Ibid, hlm.23

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebab-kan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Sumber; https://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi.

Kata Surau menurut bahasa berarti tempat atau tempat penyembahan. Menurut pengertian asalnya adalah bangunan kecil yang dibangun untuk penyembahan arwah nenek moyang. pengertian yang sama yaitu tempat penyembahan arwah nenek moyang. Bangunan surau pada awalnya dibangun dipuncak bukit atau lingkungan yang lebih tinggi. Lihat Azyurmadi, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milinium Baru, Jakarta : Logos 1990, hal. 117

Politik asosiasi bertujuan untuk mempererat ikatan antara negeri jajahan dengan negara penjajahnya melalui kebudayaan, dimana lapangan pendidikan menjadi garapan utamanya. Dengan adanya asosiasi ini Indonesia bisa memanfaatkan kebudayaan Belanda tanpa harus meninggalkan budayanya sendiri. Lihat Husnul Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, LP3ES,1985, hlm.39

Ibid. hlm.41

Harry J. Benda, Bulan Sabit dan Matahari Terbit, terj. Daniel Dhakidae, Jakarta, Pustaka Jaya, 1980, hlm. 48

Pengaruh gen terhadap kepribadian adalah (1) kualitas sistem syaraf, (2) keseimbangan biokimia tubuh, dan (3) struktur tubuh. Sedangkan funsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah (1) sebagai sumber bahan mentah kepribadian seperti fisik, intelegensi, dan temperamen (2) membatasi perkembangan kepribadian dan mempengaruhi keunikan kepribadian. Cattel dkk., mengemukakan bahwa “kemampuan belajar dan penyesuaian diri individu dibatasi oleh sifat-sifat yang inheren dalam organisme individu itu sendiri”. Misalnya kapasitas fisik (perawakan, energy, kekuatan, dan kemenarikannya), dan kapasitas intelegtual (cerdas, normal, atau terbelakang). Meskipun begitu batas-batas perkembangan kepribadian, bagaimanapun lebih besar dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Yusuf, syamsu, (2008), teori Kepribadian, Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 20

http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-pendidikan-modern.html

Herry Muhammad, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, Jakarta, Gema Insani, 2006, hlm.89

Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta, Hidakarya Agung,1990, hlm. 9-10

Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 62

Ibid. hlm.63

Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, hlm. 10

Ibid. hlm. 65

Ibid. hlm. 67

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, hlm.105

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, hlm.104

Ibid, hlm.119

Ibid, hlm.110

Damanhuri, A., Mujahidin, E., Hafidhuddin, D., 2013. Inovasi Pengelolaan Pesantren dalam Menghadapi Persaingan di Era Globalisasi. Jurnal Ta’dibuna: 2(1): 17-37

Darwis, Mujahidin, E., Ibdalsyah. 2013. Pemahaman Pekerja Muslimah Terhadap Fiqih Thaharah dan Shalat dalam Madzhab Syafi’i. Jurnal Ta’dibuna: 2(2): 49-63

Ibrahim, Mujahidin, E., Saefuddin, D., 2014. Analisis Komunikasi Pembelajaran di Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus di MAN Kabupaten Karawang). Jurnal Ta’dibuna: 3(2): 38-56

Maududi, A.A., Mujahidin, E., Hafidhuddin, D. 2014. Metode Tahfizh Al?Qur’an Bagi Pelajar dan Mahasiswa. Jurnal Ta’dibuna: 3(1): 1-15

Mansur, A.H., Husaini, A., Mujahidin, E., Tafsir, A., 2016. Model Pengajaran Karakter Kejujuran Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Studi Inovasi Pembelaran di Pondok Pesantren al-Azhaar

Mujahidin, E. 2005. Pesantren Kilat: Alternatif Pendidikan Agama Di Luar Sekolah. Jakarta: Pustaka al-Kautsar

Rosyadi, A.R., Mujahidin, E., Muchtar, A. 2013. Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliyah di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Ta’dibuna: 2(1): 1-16

Suhadi, E., Mujahidin, E., Bahrudin, E., Tafsir, A.. 2014. Pengembangan Motivasi dan Kompetensi Guru dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di Madrasah. Jurnal Ta’dibuna: 3(1): 42-60

Surahman, E., Husaini,A., Mujahidin, E., Saefudin,D., 2014. Pengembangan Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tingkat Sekolah Menengah Atas dalam Perspektif Islamisasi Ilmu dan Pembinaan Akhlak Mulia. Jurnal Ta’dibuna: 3(2): 31-37

Soleha, Husaini, A., Mujahidin, E., Saefuddin,D.. 2015. Implementasi Pengembangan Karakter Keagamaan dan Potensi Kecerdasan Anak Usia Dini (Studi Kasus di PAUD Ceria dan Tamasha Valaq Pangkalpinang). Jurnal Ta’dibuna: 4(2): 74-105

Downloads

Published

2016-09-08

How to Cite

Manti, B. B., Husaini, A., Mujahidin, E., & Hafidhuddin, D. (2016). Konsep Pendidikan Modern Mahmud Yunus dan Kontribusinya Bagi Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 151–183. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v5i2.589

Issue

Section

Artikel

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 > >>