Implikasi pemikiran rekonstruksionisme Ismail Raji Al-Faruqi dalam pendidikan Islam
DOI:
https://doi.org/10.32832/tadibuna.v12i1.9105Keywords:
rekonstruksionisme, pendidikan Islam, Ismail Raji Al-FaruqiAbstract
The development of the Era that continues to advance is a reinforcement that education is important to innovate to be in line with the demands of the Era. This study aims to reveal the implications of Ismail Raji Al-Faruqi's reconstructionism in Islamic education. To answer the objectives of the study, researchers used a qualitative approach library research method based on the framework of the figure study methodology. From the results of this study, several points were obtained. First, the main point of Ismail Raji Al-Faruqi's thinking is about tawhid and the Islamization of science, tawhid means that the essence of Islamic teachings that cannot be abandoned is tawhid, the Islamization of science means that the science that develops and the educational process carried out by Muslims who travel to the West must be "islamicized" according to the work plan that has been prepared. Second, the form of educational reconstruction initiated by Ismail Raji Al-Faruqi is about the Islamization of science itself which is applied in the education system including educational institutions, educational objectives, curriculum, and teachers or educators.
Abstrak
Perkembangan zaman yang terus maju menjadi penguat bahwa pendidikan penting untuk dilakukan inovasi agar dapat selaras dengan kemajuan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap implikasi rekonstruksionisme Ismail Raji Al-Faruqi dalam pendidikan Islam. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut peneliti menggunakan metode kajian pustaka (library research) dan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan kerangka metodologi kajian tokoh. Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa poin. Pertama, pokok pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi adalah tentang tauhid dan tentang Islamisasi ilmu pengetahuan, tauhid bermakna bahwa esensi ajaran Islam yang tidak bisa ditinggalkan adalah tauhid, islamisasi ilmu pengetahuan bermakna bahwa ilmu pengetahuan yang berkembang dan proses pendidikan yang dilaksanakan umat Islam yang berkiblat ke Barat harus "diislamkan” sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. Kedua, bentuk rekonstruksi pendidikan yang digagas Ismail Raji Al-Faruqi adalah tentang Islamisasi ilmu pengetahuan itu sendiri yang diterapkan dalam sistem pendidikan meliputi kelembagaan pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum, dan guru atau pendidik.
References
Baharun, B. (2019). Metodologi Studi Islam: Percikan Pemikiran Tokoh Dalam Membumikan Agama. Ar-Ruzz Media.
Bakker, A., & Zubair, A. C. (1990). Metodologi Penelitian Filsafat. Kanisius.
Bistara, R. (2021). Islamisasi Ilmu Pengetahuan dalam Bingkai Integrasi-Interkoneksi: Menguak Ide Islamisasi Ilmu Ismail Raji Al-Faruqi. Refleksi: Jurnal Kajian Agama dan Filsafat, 20(2), 193–212. https://doi.org/10.15408/ref.v20i2.20457
Faruqi, I. R. (1989). Islamization of Knowledge: General Principles and Work Plan. International Institute of Islamic Thought.
Faruqi, I. R. (2000). Al Tawhid: Its Implication for Thought and life. International Institute of Islamic Thought.
Inayah, F. (2020). Islamisasi Ilmu Pengetahuan: Prinsip Umum dan Rencana Kerja - Ismail Raji' Al-Faruqi. Kalimah: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, 18(2), 225. https://doi.org/10.21111/klm.v18i2.4872
Iqbal, A. M. (2015). Pemikiran Pendidikan Islam: Gagasan-gagasan Besar Para Ilmuwan Muslim. Pustakai Pelajar.
Kristiawan, M. (2016). Filsafat Pendidikan: The Choice Is Yours. Valia Pustaka.
Mahsus, M., & Wijaya, B. A. (2022). Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi Mengenai Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Paramurobi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1), 11–19. https://doi.org/10.32699/paramurobi.v5i1.2801
Mubin, A. (2018). Pengaruh Filsafat Rekonstruksionisme Terhadap Rumusan Konsep Pendidikan Serta Tinjauan Islam Terhadapnya. Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan, 14(1). https://doi.org/10.31000/rf.v14i1.681
Mughni, M. S., & Bakar, M. Y. A. (2022). Studi Aliran Filsafat Pendidikan Islam Serta Implikasinya Terhadap Pengembangan Pendidikan Islam. 5(1). https://doi.org/10.29062/dirasah.v5i1.456
Nata, A. (2009). Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner. Raja Grafindo Persada.
Nizar, S. (2013). Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia. Kencana.
Nurhayati, N., & Mustamin, K. (2019). Diskursus Proyek Islamisasi Ilmu Pengetahuan Ismail Raji Al-Faruqi. Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin dan Filsafat, 15(1), 131–160. https://doi.org/10.24239/rsy.v15i1.417
Prastyo, B. (2018). Stages of Islamization of Science According to Ismail Raji Al-Faruqi as Unity of Science Efforts and Implementation in the Practical Guidance of Chemistry. Unnes Science Education Journal, 7(1), 27–34. https://doi.org/10.15294/usej.v7i1.21669
Qomariah, N. (2017). Pendidikan Islam dan Aliran Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan, 17(2), 197–218. https://doi.org/10.47732/alfalahjikk.v17i2.23
Rachman, P. (2020). Implikasi Konsep Islamisasi Ilmu Pengetahuan Ismail Raji Al-Faruqi. HUMANISTIKA : Jurnal Keislaman, 6(2), 154–170. https://doi.org/10.55210/humanistika.v6i2.369
Rijal, S. (2018). Islamisasi Ilmu Pengetahuan Perspektif Ismail Raji Al-Faruqi dan Implikasinya dalam Pendidikan. Ahsan Media: Jurnal Pemikiran, Pendidikan dan Penelitian Ke-Islaman, 4(2), 1–13. https://doi.org/10.31102/ahsana..4.2.2018.1-14
Rusydiyah, E. F. (2019). Aliran dan Paradigma Pemikiran Pendidikan Agama Islam. UIN Sunan Ampel Press.
Sari, H. P. (2020). Rekonstruksionisme Pendidikan Islam Menurut Muhammad Iqbal. Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 19(1). https://doi.org/10.24014/af.v19i1.10076
Sari, Z., & Saefuddin, D. (2019). Argumen tentang keniscayaan Islamisasi ilmu pengetahuan dalam pemikiran Ali Syariati. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 63. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v8i1.1351
Suhaimi. (2015). Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Telaah Kritis Pemikiran Ismail Raji al-Faruqi). Jurnal Al-Ulum: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Keislaman, 2(1), 131–140. https://doi.org/10.31102/alulum.v2i1.2015