Curriculum innovation in the part-time madrasah learning system in Singapore
DOI:
https://doi.org/10.32832/itjmie.v6i1.17496Kata Kunci:
Islamic Education, Part-Time Madrasah, aL.I.V.E ProgrammeAbstrak
Singapore is a secular government system, where every policy does not include religious elements, including education. However, the Singapore government is quite responsive in providing support for the sustainability of Islamic educational activities. This study aims to analyze the management and curriculum of part-time madrassas and also find out how the role of part-time madrassas in equipping Muslim children of various ages with secular education to understand and practice Islam as a way of life especially in facing the challenges of the times. This study offers an overview and look at the management, curriculum and role of part-time madrasas in Singapore. Using a qualitative method that includes a literature review and field study, the research is a combination of object research conducted directly at the research site, combined with literature research. Data was obtained through interviews with several parties involved in part-time education as well as research papers related to the basics of Islamic education in Singapore either in the form of books or journal articles, as well as other documents. The results show that the Islamic Religious Council of Singapore (MUIS) plays a major role in monitoring and managing the development of Islamic education in Singapore. Since the Muslim community in Singapore needs to display progressive characteristics and have a vision of a model community that creates a distinctive Singaporean Islamic thought, MUIS introduced the aL.I.V.E (Learning Islamic Values Everyday) Program curriculum established through SIES (Singapore Islamic Education System) for part-time madrassas.
Abstrak
Singapura adalah sistem pemerintahan sekuler, di mana setiap kebijakan tidak memasukkan unsur agama, termasuk pendidikan. Namun, pemerintah Singapura cukup responsif dalam memberikan dukungan bagi keberlangsungan kegiatan pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen dan kurikulum madrasah paruh waktu dan juga mengetahui bagaimana peran madrasah paruh waktu dalam membekali anak-anak Muslim dari berbagai usia yang berpendidikan sekuler untuk memahami dan mengamalkan Islam sebagai pandangan hidup terutama dalam menghadapi tantangan zaman. Penelitian ini menawarkan gambaran dan melihat manajemen, kurikulum dan peran madrasah paruh waktu di Singapura. Dengan menggunakan metode kualitatif yang mencakup tinjauan literatur dan studi lapangan, dimana penelitian yang dilakukan merupakan gabungan antara penelitian obyek yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian, dipadukan dengan penelitian kepustakaan. Data diperoleh melalui wawancara dengan beberapa pihak yang terlibat dalam pendidikan paruh waktu serta penelitian makalah yang berkaitan dengan dasar-dasar pendidikan Islam di Singapura baik dalam bentuk buku atau artikel jurnal, serta dokumen lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) berperan besar dalam memantau dan mengelola perkembangan pendidikan Islam di Singapura. Karena komunitas Muslim di Singapura perlu menampilkan karakteristik progresif dan memiliki visi model komunitas yang menciptakan pemikiran Islam khas Singapura, MUIS memperkenalkan kurikulum Program aL.I.V.E (Learning Islamic Values Everyday) yang dibentuk melalui SIES (Singapore Islamic Education System) untuk madrasah paruh waktu.
Referensi
Adawiah, R. (2018). Pendidikan Islam di Singapura. Cross-Border Journal, 1(2), 114-148. Retrieved from https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross-Border/article/view/756
aLIVE. (2024). About aLIVE. Retrieved from https://alive.sg/
Andalus Corporation. (2024). Education programmes. Retrieved from https://www.andalus.com.sg/?lang=en
Atan, M. A. (2005). Pengurusan masjid: Pengalaman Republik Singapura. Kertas Kerja Konvensyen Masjid 2005. Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
Bahar, H., & Anuar, L. (2016). Pemikiran Pendidikan Islam di Singapura menurut Muhammad Haniff Hassan. Misykat Al-Anwar: Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat, 27(2), 96-114. https://doi.org/10.24853/ma.28.1.%p
Banfatin, L. (2024). Inovasi kurikulum berbasis kompetensi dan inovasi kurikulum berbasis masyarakat. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 3351–3358. https://doi.org/10.31004/jptam.v8i1.12912
Batri, N. M. (2012). The development of mosque madrasah education system in Singapore. Jurnal Studi Masyarakat Islam, 15(2), 291-301. Retrieved from https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/1667
Fathurrahman. (2015). Masjid sebagai pusat pendidikan Islam masa klasik. Jurnal Kreatif, 13(1), 18-29. https://dx.doi.org/10.52266/kreatif.v13i1.72
Hadi, M. N., Syaifullah, & Yusuf, W. F. (2022). Inovasi pendidikan agama Islam. Muallim: Jurnal Fakultas Agama Islam, 4(1), 54-66. Retrieved from https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/muallim
Hassan, M. H. (2001). Pendidikan Islam di Singapura. Seminar Islam di Pusat-Pusat Pengajian Tinggi ASEAN Ke-3. Fakulti Pengajian Islam UKM dan Kerajaan Negeri Melaka.
Hirschmann, R. (2023). Crime in Singapore - Statistics & Facts. Retrieved from https://www.statista.com/topics/5214/crime-in-singapore/
Hj Siren, N. R., Ab Majid, A., & Aljunied, S. M. K. (2014). Sistem pendidikan Islam sekolah agama (madrasah) di Singapura. Journal of Al-Tamaddun, 9(2), 17–28. Retrieved from https://ejournal.um.edu.my/index.php/JAT/article/view/8674
Majid, A., & Andayani, D. (2005). Pendidikan agama Islam berbasis kompetensi (Konsep dan implementasi kurikulum 2004). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Marshall. (1995). Metode penelitian. Bandung: Alfabeta.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). (2015). A guide to part-time Islamic education programmes in Singapore. Retrieved from https://www.muis.gov.sg/
MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). (2024). Programme. Retrieved from https://www.muis.gov.sg/ie/Programmes/Teens/Teens-aLIVE
MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). (2024). What is aLIVE? Retrieved from https://www.muis.gov.sg/ie/About/What-is-aLIVE/Introduction
Radzi, N., Sari, A. L., & Irwandi. (2019). Islamic education in Singapore: Case study Madrasah Al-Juneid Al-Islamiyah. International Journal of Science and Society, 1(2), 14 - 26. https://doi.org/10.54783/ijsoc.v1i2.10
Risnajayanti. (2023). Manajemen pembelajaran inovatif: Integrasi pendidikan karakter pada anak usia dini. Muntazam, 4(02), 19–26. https://doi.org/10.35706/muntazam.v4i02.10996
Sa`ud, U. S. (2012). Inovasi pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Setiawan, A. (2012). Inovasi pendidikan di Indonesia. Retrieved from https://www.slideshare.net/omooh3/inovasi-pendidikan-pembelajaran
Sutopo, H. B. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Syafri, U. A., Maya, R., & Bin Sarkiman, A. (2022). Program learning Islamic value everyday (aLIVE) di Madrasah Masjid Al-Taqua Singapura. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 11(01), 103-128. https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.2185
Usman, H. (1996). Metodologi penelitian sosial. Bandung: Bumi Aksara.
Zaman, W. K. (2019). Masjid sebagai pusat dakwah Islam di kampung (Studi Masjid Darus Sa’adah Desa Hadipolo Kec. Jekulo Kab. Kudus). At-Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 6(2), 367-382. http://dx.doi.org/10.21043/at-tabsyir.v6i2.6777
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Akhmudi Sarkiman, Zamsiswaya, Ilyas Husti, Nola Fibriyani Bte Salman

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.